9

400 47 6
                                    

.

.

.

"Gwaenchanna hyeong. Geunyang..(tidak apa-apa. Hanya...)."Taehyung menatap Jungkook yang ragu menjawabnya.

"Geunyang mwo? (Hanya apa?),"Jungkook menggeleng.

"Ah, aku mau ice cream."Jungkook cepat-cepat menjauh dari Taehyung tapi Taehyung menahannya.

"Apa?,"jungkook menaikkan alisnya. Jungkook terlihat berbeda. Ketus.

"Ada apa?,"tanya Taehyung datar.

"Tidak apa-apa."

"Kau tidak baik-baik saja, Kookie."

"Aku mau ice cream hyeong."jungkook mulai kesal.

Taehyung tahu itu, dengan sedikit kesal juga, Taehyung menarik tangan Jungkook, sedikit kasar hingga jungkook tersentak. Merasa di perlakukan kasar, jungkook tidak terima. Ia menyentakkan tangannya.

"Kau ini kenapa, eoh?"

"Kau kasar hyeong. Tanganku sakit."

Taehyung menghela nafas. Ia tahu ia sudah kasar. Tapi untuk meminta maaf rasanya gengsi. Hei, Jungkook juga aneh, dia tiba-tiba kesal padanya tanpa sebab. Apa Taehyung tidak boleh marah?

"Oke, mian. Kau aneh, Kookie. Ada apa denganmu sebenarnya?"

"Tidak ada."Jungkook mencoba mengelak, ia berusaha meninggalkan Taehyung lagi. Kali ini Taehyung menahannya lagi.

"Apa lagi hyeong?"

"Aku benar."ucap Taehyung.

"Mwo?"

"Apa yang membuat moodmu berubah?"

Skakmat. Jungkook merasa seperti Taehyung berhasil menebak kuis yang ia buat. Mata Jungkook bergerak-gerak tidak tenang.

"Tidak ada. Hanya sedang bosan."

"Kau seperti sedang kesal pada seseorang..."

"Berhenti menebak apa yang sedang terjadi denganku!"

Taehyung diam, jungkook baru ini menaikkan nada bicaranya. Biasanya memang sering, tapi kali ini berbeda intonasi.

"Mianhae hyeong, aku mau pulang. Kau tidak perlu mengantarku."

Jungkook meninggalkan Taehyung begitu saja. Tapi Taehyung bukan tipe orang yang secuek itu. Ia tetap mengantar Jungkook, meski tidak disadari oleh Jungkook sendiri.

Jungkook terus berjalan, terlihat dari belakang seperti ada yang sedang dipikirkannya. Taehyung hanya memastikan anak itu pulang dengan selamat. Meski nyatanya Jungkook tidak kembali ke rumah.

Bar.
Tempat yang tidak pernah di kunjungi oleh Jungkook dan Taehyung walaupun dalam keadaan banyak masalah. Tapi apa ini? Taehyung melihat Jungkook duduk di salah satu kursi bar, di salah satu sofa panjang warna hitam, seorang diri. Taehyung rasa anak itu membayar satu sofa itu khusus untuknya. Ia tidak ingin diganggu. Tapi apa benar ia tidak akan diganggu?

Taehyung hanya memesan cola, duduk di tempat yang tidak mencolok, memperhatikan jungkook dari kejauhan. Setengah jam kemudian, Jungkook nampak menyandarkan tubuhnya di sofa. Pasrah dengan apapun yang terjadi, matanya tertutup, ia mabuk. Taehyung baru akan beranjak dari tempatnya, tapi seorang wanita lebih dulu duduk di samping Jungkook. Meraba perlahan dada jungkook dengan jarinya tanpa jungkook perdulikan sama sekali.

Wanita itu nampak memonitor kondisi Jungkook, tangannya naik membelai pipi mulus Jungkook. Tidak ada pergerakan apapun dari Jungkook yang artinya lampu hijau bagi si wanita bar itu. Wanita itu nampak mendekat ke arah telinga Jungkook, membisikkan sesuatu. Taehyung memicingkan mata mencoba menebak apa yang wanita itu ucapkan.

Together ✔️Where stories live. Discover now