Hallo, 😊👋 ini cerita pertama saya. Semoga kalian senang. Jangan lupa vote dan kritik saranya 😁👌
Lima orang pemuda melumahkan badanya di roftoop. Semua mata mereka terpejam, sembari menikmati hembusan angin yang membelai wajah mereka, dan juga sinar matahari hangat yang lama kelamaan menyengat kulit mereka.
Kelima pria itu menempelkan puncak kepala mereka membentuk bintang. Pria berkacamata vintage itu, mengerjapkan kelopak matanya berulang kali. Kemudian menyipitkan mata karena matahari begitu menyilaukan netranya.Pria itu melihat awan yang berjalan lambat menutupi sang surya
“Persahabatan kita kaya matahari-” Pria berkacamata itu menjeda kalimatnya, mengarahkan tanganya ke matahari kemudian mengepal, seolah menggengam matahari
“Kadang tertutup mendung, terganti oleh bulan-”
“Bahkan kalo ada pelangi, mata yang memandang bakal teralihkan ke arah pelangi”
“Orang yang memandang matahari terlalu lama akan kesakitan. Karena mereka hanya iri kenapa matahari begitu terang, tanpa tahu apa saja yang sudah matahari alami” keempat sahabatnya hanya mendengarkan Pria pandai itu mengoceh dan mejeda-jeda kalimatnya
“Padahal matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul bes-“
“Jiwa Albert eistein mulai muncul” cela Pria dengan baju urakan. Entahlah dia sedikit alergi mendengarnya. Malas berfikir.
“Lo nggak perlu susah susah jabarin Len” ucap Pria berbadan gendut. Semua merubah posisinya menjadi duduk dan memandang Pria itu bingung
“Persahabatan kita persis lima jari. Kalo salah satunya terluka pasti semua kesulitan kewalahan, terasa kurang dan bakal setia nunggu sampe dia sembuh”
“And one more” ucap Pria bertubuh kecil
“Nggak akan ada yang bisa gantiin salah satu dari kita. Sesuai kata El, kita kaya jari. Emang Lo pernah liat orang donor jari.?”
"Kalo jari bisa didonori. gue pengen donorin jarinya Arion biar gakbisa main game"
Bwahahahah tawa mereka pecah setelahnya. Bahagia hanya karena hal sederhana. Tertawa bersama sahabat walau garing lebih mengasyikkan
“Busett kita baru ngomongin apa ya” ucap Pria berkacamata dengan sisa-sisa kekehan
“Idih jijai banget yekan” Ucap pria dengan senyum manis
“iya jijay ba-“
“Bagus, bagus, bukannya masuk kelas, malah nongkrong disini kalean.!” Mendengarnya, dengan gerakan slow motion mata mereka melihat ke pintu rooftop dannnnn, dorrr. Pria paruhbaya memakai seragam satpam sedang menatap mereka tajam.
Tangan kananya digunakan untuk memelintir kumis tebalnya sedangkan tangan kirinya memegang rotan yang siap menyabet bokong kelima bocah itu. Suara sepatu pak Tomo terdengar hingga ketelinga mereka. Semakin dekat, semakin mendekat, semakin duekat. Saat Pak Tomo sudah semakin dekat dengan mereka
“LARIII"
“kabooooorrrrr.!” Ucap mereka berlima sambil lari berhamburan membuat pak Tomo bingung.
Pak Tomo berputar putar kelabakan saat mereka berlari kesana kemari, saat pak Tomo sudah pusing mereka melesat meninggalkan roftoop menuju kelas. Hmmm strategi yang bagus, kelima cowok itu hanya perlu menunggu karma karena mengerjai orang tua
Kelima Cowok itu berlari, sesekali menengok kebelakang. Barangkali kumisnya pak Tomo sudah mendekat. Melihat kelas yang sudah terlihat mereka semakin memacu kakinya agar segera sampai di kelas. Mereka melesat masuk dan menutup pintu dengan keras. Mereka terduduk sambil mengatur nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
The Five Curuts
Randomkisah persahabatan lima cowok absurd. 1. Delana Gunandhya 2. Galen Ray Surendra 3. Melviano Abel Rezvan 4. Kavin Ardhana Abiputra 5. Arion Edzard Abayomi Awalnya mereka tidak tertarik kepada percintaan. Bagi mereka Sahabat dan keluarga sudah cukup u...