"engga, ogahhhhh
siapa si lo woi berani megang2 gue!"
teriaknya pada seorang laki laki yg merupakan kakak kelas nya itu
"gue? gue adalah orang yg akan menjadikan lo mainan" katanya dengan senyum iblisnya
"gila lo , lo kata gue berbi" ucap sang gad...
"Nana, bangun sayang ayo hari ini hari pertama Mpls kan" rena berdecak membangunkan anak gadisnya ini sangatlah sulit seperti membangunkan batu , biasanya dia akan membiarkan nya tidur tapi hari ini adalah hari pertamanya sekolah. "Na mama hitung sampai lima kalo ga bangun juga uang saku mama potong jadi seperempat!" "Woee jangan dong ma jangan enak aja nanti nana makan apa" ucap sang anak sambil berteriak serak karena baru bangun tidur "Ya peduli amat gue" ucap sang mama sambil terkekeh , ya mama nya ini termasik mama yg sangat gaul tidak kalah dengan anaknya "Mandi sana makanya hari ini hari pertama masuk kan" ucap sang mama lagi dengan mata melotot "Siap ibu bos" ucap gadis itu lalu berlari ke kamar mandi ------
"Pagi seyeng seyeng ako" ucap selena atau yg akrab dipanggil nana oleh orang terdekatnya ini "Pagi sayang" ucap mama dan papa nya serentak "Abang mana ma pa?" "Apa nyariin abang kangen ye" ucap seseorang dibelakang nana yg ternyata abangnya veno
Veno pertama willyam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ih apaan sih ogah aku kangenin abang" veno hanya menatap sinis adik satu satunya itu "Awas kamu berangkat sama abang" "Aku berangkat sama papa wlee , yakan pah" ucap nana pada papahnya "Na pagi ini sama abang aja ya papah berangkatnya jam 9 hehe" ucap sang papa sambil cengengesan "Ih papa , yaudah deh abang ku yg ganteng yuk berangkat" ucap si bungsu sambil memperlihatkan wajah imutnya "Hadeuh lemah lemah kalo udah muka kamu kek gitu dek" "Yaudah sana kalian berangkat ntar telat" Ucap sang mama mengingatkan "Siap nyonya besar" ucap mereka berbarengan sambil menyalimi kedua orang tuanya ---------- "Bang bang stop duluuuu" "Eh apaan si de" tanya veno yang memang kadang kadang memanggil selena dengan panggilan nana atau ade "Bang abang jangan kasi tau siapa siapa ya kalo nana adenya abang" pinta sang adik dengan nada serius "Loh kenapa ya na?" "Nana cuman mau punya temen yg nerima nana apaadanya bukan karna kekayaan orang tua kita bang, kan kalo orang tau nana adik nya abang pasti mereka langsung tau dong nana cucu pemilik sekolah ini juga" ucap sang adik panjang lebar "Yaampun nanaku pinter cekali" ucap veno sambil memeluk adiknya "Ehe yaudah aku keluar disini aja ya bang" "Eh ini kan belom sampe de" "Gapapa abang deket lagi kan" "Hm yaudah deh" "Dadah abang" ucap nana lalu mengecup pipi abangnya dan berlalu pergi "Ade gue udah gede yak" gumam veno melihat punggung adik nya yg perlahan menghilang lalu ia menjalankan lagi mobilnya perlahan karena nana yg jalannya lambat sekali didepannya.
------ SMAS willyam jakarta
Nana memasuki gerbang sekolah itu dengan raut wajah cerianya "Huhu akhirnya balik kesini lagi setelah 7 tahun" gadis itu kembali mengingat dimana 7 tahun yg lalu dimana saat itu nana berumur 9 tahun diajak papanya untuk mengunjungi sekolah milik kakek nya dan teman kakeknya ini bangunan nya sampai sekarang masih sama dan seketika dia merindukan teman masa kecilnya yg merupakan cucu dari teman kakeknya itu "Iyo, gue kesini lagi yo hmm gue berharap bisa ketemu lo lagi" ucap nana sambil mengusap air matanya yg tanpa aba aba menetes ia merindukan teman kecilnya itu yg mungkin sudah tidak mengingatnya. "Na" ucap seseorang mengagetkannya "Eh devaaa, lo disini juga?" Deva adalah sahabat nana sejak kecil namun terpisah sewaktu smp "Iya nana yaampun gue ga nyangka bisa satu skul lagi sama lo" ucap deva lalu mereka berpelukan bagai teletabis "Iyaya yuk lah masuk" "Kuy" lalu mereka berjalan masuk namun ternyata mereka terlambat upacara sudah dimulai dan mereka hanya bisa menunggu upacara selesai. ------- Sekarang upacara sudah selesai dan mereka diminta menemui panitia Mpls "Kalian berdua kenapa sampai terlambat?! " tanya nia salah satu kakel mereka yg merupakan panitia "Ii..itu kak kesiangan" ucap deva tergagap "Dan kamu?!, apa alasanmu" tanya kakel itu pada selena "Telat bangun terus saya jalan kaki kesini" Ucap selena dengan santainya "What? Bisa bisanya lo sekolah disini sedangkan lo miskin!" Ucap nia dengan nada meremehkan Deva yg mendengar hal itu membulatkan matanya, setaunya selena adalah cucu pemilik sekolah ini saat dia hendak protes selena langsung menyela "Maaf kak, silahkan hukum kami" ucap selena masih dengan nada santai dan kali ini dengan muka yg datarnya "Yaya tentu saja harus dihukum" "Biar gue aja yg urus kalian urus persiapan yg lain" ucap seseorang disamping nia "Eh rio biar aja gue aja yg kasi pelajaran sama ni dua bocah tengil" "Gue bilang gue ya gue" ucap rio lagi dengan mata sinisnya "Ee..eeh iyaiya" ucap nia terbata lalu meninggalkan rio bersama dengan dua gadis itu di lapangan "Jadi hukuman buat kalian adalah..." "Lo" sambil menunjuk deva "Bersihin seluruh Wc disekolah ini" Dan "lo" dia menatap selena dalam terlihat ada kerinduan disana tapi nana tidak mengerti dan rio juga tidak karena dia merasa tidak mengenal gadis ini "Lari keliling lapangan 100kali" selena membulatkan matanya lapangan sekolah ini sangatlah besar dan apa dia bilang? 100kali? Dia ingin membunuh sepertinya "Ka lo gila ya! Masa cewe kaya gue disuruh lari 100 kali?!" "Gada penolakan cepat kerjakan" dengan terpaksa selena menjalankan hukumannya dan rio hanya tersenyum sinis ---- Baru 8 putaran selena sudah tampak lemas karena dia memiliki riwayat penyakit kronis yg tidak boleh mengalami kelelahan. "Wei baru 8 putaran!" Ucap rio datar "Hhh.hhhh..Ga kuat gue" "Yaudah kalo gitu lo joget aja disini" ucap rio dengan enteng nya "Hah gila ya lo!" Ucap selena geram "Lakuin atau lo ga akan bisa ikut mpls ini" setelah mengatakan begitu dia kembali ke tempat yg teduh sambil meliat selena beraksi Dengan terpaksa selena melakukannya sebenarnya jika dia mau dia bisa masuk sekolah ini tanpa ikut mpls tapi dia ingin merasakan keseruannya yg ternyata tidak lah seru sama sekali
Setelah selesai berjoget paksa selena ingin pergi dari lapangan laknat itu tapi sebuah tangan kekar menghentikan nya "Tunggu bentar" "engga, ogahhhhh siapa si lo woi berani megang2 gue!" teriaknya pada seorang laki laki yg merupakan kakak kelas nya itu "gue? gue adalah orang yg akan menjadikan lo mainan" katanya dengan senyum iblisnya "gila lo , lo kata gue berbi" ucap sang gadis dengan amarahnya yg meluap luap dia tidak habis pikir bagaimana bisa orang ini menyebutnya mainannya setelah mempermalukannya di lapangan tadi.