Ada Sebuah Harapan

52 8 0
                                    

"Mantan udah cuma jadi penonton story, gebetan udah jalan sama sahabat sendiri, haha lucu sekali" seperti biasanya ucap Arfan yang sambil melamun

~~

Dear diary ..

Aku tak pernah ingin menyalahkan siapapun dari semua jalan cerita yang telah terpangpang nyata.
Atau mungkin justru aku yang paling bersalah.
Tak bisa memahami pasangan yang telah ada dalam pelukan.
Dan tak bisa mengerti tentang perasaan sahabatku sendiri.

Doaku Semoga kita semua selalu baik baik saja. Kamu dengan jalan cerita mu sendiri . Aku dengan perjalananku sendiri.

Hanya satu harapanku saat ini

Semoga Kalian bahagia dengan orang yang berbeda, dan aku bisa mencari perbedaan dari sebuah arti kebahagiaan.

Penjelasan dari kutipan di atas

Bahagia dengan orang yang berbeda maksudnya, dia bahagia bukan dengan aku lagi(orang yang berbeda).
Aku mencari perbedaan dari sebuah kebahagiaan maksudnya aku bakal cari kebahagiaan dari orang lain yang mampu memberi kebahagiaan padaku dengan caranya yang berbeda.

Sebuah catatan kecil yang ditulis oleh Arfan hanya untuk sekedar mencurahkan isi hatinya dalam bentuk tulisan. Mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan karena sudah sedikit trauma jika curahan hati nya di ungkapkan pada manusia.

~~

Keadaan tidak banyak berubah, bahkan sampai Dio putus dengan Citra, Arfan dan Dio masih belum saling sapa. Begitupun Citra yang tetap menjadi pribadi yang cuek bahkan menjadi pribadi yang tidak memperdulikan keberadaan Arfan. Iya posisi itu sungguh menyakitkan bagi siapapun, cewe yang ia suka tidak menganggap ia ada. Menyedihkan!


Tiba waktunya foto studio OSIS angkatan 18, iya memang ngga semua OSIS foto studio, cuma angkatan Arfan aja. Setelah foto studio semua anak osis makan mie ayam pinggir jalan.

Entah darimana keberanian Arfan,kali ini Arfan beranikan diri ajak ngobrol citra.

"Emm, Cit? Boleh ngobrol berdua ga? Bentar aja" Tanya Arfan dengan wajah sedikit ragu

"Boleh,tapi kamu ga liat aku belum beres makan!! Kalo mau ngomong sekarang silahkan ngomong,tapi kalo mau ngomong berdua tunggu aku selesai makan!" Jawab Citra tegas dengan wajah juteknya

Setelah Citra beres makan, Arfan mengajaknya duduk di bangku umum pinggir jalan, tempat itu ga jauh dari tempat temen-temen nya.

"Sekarang kamu ulang tahun ya? Tanya Arfan dengan nada so asiknya

"Iya kenapa?" (Masih dengan nada yang menyebalkan)

"Aku punya sesuatu buat kamu,terima yah" (Arfan yang mengeluarkan sesuatu untuk diberikan pada Citra)

Citrapun menerimanya. Tak lama Citra mengeluarkan air mata meskipun gak banyak tapi itu terlihat oleh Arfan dan membuatnya sedikit cemas.

"Ehh kenapa nangis?, Jangan nangis dong lah, kamu buat aku bingung Cit , tadi kamu cuek sekang kamu nangis" tatapan tajam melesat pada wanita di pinggirnya itu

"Kenapa? Kenapa kamu masih simpen semua ini? Maksud kamu apa??" Tanya Citra yang masih dengan air mata yang mulai berada di pipinya

"Udah jangan nangis, itukan tulisan kamu juga yang pernah kamu tulis di buku aku, itu kutipan motivasi cinta yang pernah kamu tulis di buku aku, dan foto-foto itu kan hasil jepretan kamu, jadi kenapa harus nangis? Aku cuma mau kamu simpen ini, anggap aja kita pernah membuat cerita singkat yang bisa aku simpan semua kenangannya di sini(sebuah kartu Remi yang telah di bukukan dan berisikan kenangan tentang mereka selama mereka kenal)" ucap Arfan

Citra sudah mulai menghapus air matanya. Dan menatap Arfan yang telah membuatnya kagum, bagaimana tidak setelah sekian lama Citra cuek sama Arfan, tapi Arfan punya caranya sendiri untuk menyadarkan citra bahwa sikapnya selama ini salah

"Udahlah kamu natap aku setajam itu, itu buat aku malu tau , eh eh tapi udah lama kamu belum pernah senyum lagi loh sama aku,senyum dong hehe" ucap Arfan sambil sambil tertawa

"Fan maaf ya sebenernya Aku cuek karna aku punya alasan, aku hargai perasaan sahabat aku, karna aku ga mau pacaran sama mantan sahabat aku sendiri" ucap Citra tanpa memperdulikan omongan Arfan yang ingin melihatnya senyum

" Riska maksud kamu?" Tanya Arfan

"Iya lah siapa lagi, aku kan deket banget sama dia, dia kan sahabat aku, aku harus jaga perasaan sahabat aku saat ini, kalo aku nanti udah ga satu sekolah mungkin aku bakal respon kamu" ucap Citra

Arfan terdiam karena ia bingung harus bagaimana,keadaan ini membuatnya dilema. Setelah itu mereka bersiap pulang. Seperti biasanya anak organisasi sebelum pulang berkumpul dan bersalaman ala mereka.

"Temen-temen aku pulang ya" ucap Citra pada teman temannya dan bersalaman dengan semua anak osis
Di terakhir salaman nya itu dengan Arfan yang berada paling ujung sambil mengatakan

"Fan makasih ya" ucapnya sambil senyum

Bukan ucapan terimakasih yang di ucapkan Citra yang membuat Arfan bahagia, tapi melihat senyumnya yang sudah lama hilang adalah hal yang membuat Arfan bahagia.

"Iya sama-sama, makasih buat senyum manisnya " ucap Arfan dengan perasaan yang sangat bahagia

Sampai sini belum menjadi akhir cerita
Tunggu part selanjutnya kawan

Cinta Yang Sedikit Rumit [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang