Prolog

16 3 0
                                    

Jakarta, 23 April 2020

. Pada suatu malam yang diselimuti oleh keheningan, hujan turun dengan derasnya melengkapi kehampaan  yang sudah lama menemani hari-hari yang begitu kelam. Bagaikan kegelapan yang kian makin merambat tanpa tahu kapan akan berhenti.

Malam itu, lelaki itu kembali terdiam dengan keadaan yang sama, tanpa tahu apa yang harus ia lakukan. Tidak ada senyum yang terukir, ekspresi yang datar seakan tidak ada lagi yang bisa ia harapkan.

Kembali teringat akan masa-masa kelam dahulu, masa yang teramat kelam yang sangat menyiksa batin, terlalu sakit untuk mengingat masa itu. Tidak ada kenangan indah yang bisa menjadi alasannya untuk tersenyum.

Keluarga yang hancur, bahkan itu tak layak untuk dikatakan sebagai keluarga. Tidak ada kata harmonis didalamnya, hanya luka yang selalu didapat. Kenangan yang kelam itu menjadi mimpi buruk yang selalu muncul tiap malam mengganggu tidurnya.


3 tahun yang lalu..

. Saat itu, remaja lelaki itu kembali dengan keadaan yang berantakan, tubuhnya yang basah kuyup, wajah yang dipenuhi dengan banyak luka dan lebam, baju dengan lengan yang telah sobek, dan rambut yang sudah acak-acakan.

Remaja itu memantapkan niatnya sebelum ia hendak memegang gagang pintu rumah itu sesaat sebelum seseorang membukakan pintu untuknya. Tubuhnya bergetar hebat melihat siapa yang membukakan pintu untuknya, terlihat seorang wanita dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan lagi, wajahnya memerah seakan ia tersulut oleh emosi yang tak dapat ia kontrol lagi.

Dengan kasar wanita itu menarik lengan remaja lelaki tersebut dengan genggaman yang sangat kuat hingga membuat sang empu meringis kesakitan. Ditariknya masuk ke dalam rumah dan membanting pintu rumah dengan sangat kasar.

Remaja itu menggigit bibir bawahnya sendiri dengan kuat hingga membuatnya terluka, ia merasakan perasaan yang teramat ia takutkan, perasaan takut yang tak bisa ia ekspresikan lagi selain tubuhnya yang bergetar hebat dan wajah yang kian memucat.

"Akhh!" teriakan memilukan itu kembali terdengar, teriakan yang selalu menjadi ketakutan terbesar sang remaja

"A-akhh! A-ampun ma ampun, aku-sshh" tidak, ia tidak sanggup lagi, badannya telah bergetar hebat dibuatnya

"Lagi-lagi pulang dengan keadaan seperti ini, dan sekarang kamu meminta ampun hah?!!" teriak wanita itu marah

"Rasakan ini!" ia lalu dengan emosi yang meluap kembali mencambuk sang anak tanpa belas kasihan

"T-tidak ma, ampun, akhh!"

"Ampun kamu bilang?! Setelah membuat saya malu karena surat peringatan ini hah?! Masuk bk, balap liar, tawuran, dan sekarang kamu bilang ampun? Anak tidak tahu diri!" ia lalu menarik rambut sang anak dengan kuat dan menamparnya hingga sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah

Dicengkramnya dagu sang anak dengan kuat dan menatap sinis sang anak yang tengah menahan sakit disekujur tubuhnya. Lalu dihempaskannya wajah sang anak dengan sangat kasar dan menendang kepala sang anak.

"Kamu! Anak tidak tahu diri, hanya tahu mempermalukan saya saja, anak sialan!" ia kembali mengambil cambuka yang sempat ia buang ke lantai dan kembali mencambuk tubuh sang anak

"Maaf ma" lirihnya namun wanita itu tetap memberikan cambukan tanpa ampun yang begitu sakit pada sang anak

Lalu ditariknya sang anak untuk bangun dan membawanya ke arah kamar mandi, setelah sampai tepat didepan pintu kamar mandi, wanita itu langsung mendorong kasar tubuh sang anak hingga punggungnya menabrak ujung keran shower.

"Sshh" desisnya kesakitan

Dengan cepat sang wanita menyalakan kran shower hingga air pun keluar membasahi tubuh sang anak yang masih bergetar hebat, setelahnya ia lalu tersenyum sinis dan keluar lalu mengunci pintu kamar mandi tanpa mempusingkan panggilan sang anak.

"Jalankan hukumanmu dan diam disana, sampai saya tahu kamu kabur dari hukumanmu maka kamu lihat balasan saya nanti yang lebih dari ini!" ucapnya lalu menjauh darisana

"P-pusing.." setelahnya, tubuhnya jatuh terkulai lemas dilantai kamar mandi

Setelahnya penglihatannya buram dan lama-lama menjadi gelap.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

a broken man | dstarlighttWhere stories live. Discover now