1

3 0 0
                                    


Hari ini sungguh membuatku muak.

Pemerintah telah mengumumkan teknologi baru.

Birokrasi itu bisa tidak diam sebentar saja,

Ini bukan lomba siapa negara yang maju peradabannya.

Apa-apaan pula seorang robot menjadi guru?

Guruku sekarang seorang robot. R O B OT.

YA TUHAN, yang benar saja.

- Wesya, 2035

"Saya menemukan catatan harian ini, Prof." ucapku pada Prof. Bayu, penanggung jawab penelitian pada project kali ini.

Beliau bergeming sejenak, kemudian menghampiriku yang tengah memberikan gestur untuk memperkenankannya membaca buku catatan itu.

Kemudian ia membaca buku itu sembari menyerngitkan alisnya,

"Tulisan ini, saya asumsikan milik seorang murid Okidarkia, Prof."

"Ia sepertinya berada pada pihak oposisi dengan birokrasi negara Okidarkia." ucapku menambahkan.

"....." Prof. Bayu masih sibuk membaca guratan keluh-kesah gadis itu.

Mengapa seorang siswa menentang regulasi birokrasi negaranya sendiri? Bukankah para remaja sangat senang dan menggemari kemajuan teknologi yang terus berkembang? Siapa dia?

Aku, Zwestisia Janiasetya.

Aku bersumpah untuk terus membenci birokrasi ini.

Elit politik ini sungguh menggelikan.

Birokrasi negara ini berlomba paling maju,

Seolah ingin merasa jumawa

Merasa hebat menggunakan teknologi

Tanpa mengerti esensi yang akan dicapai,

Tanpa pahami solusi lain dari masalah rakyat,

Tanpa tahu apa imbas ke depannya.

Tidak masuk akal.

Semuanya terasa kian menggila.

Aku ingin bersua.

Aku ingin didengar,

Tapi aku siapa?

- Wesya, 2034

"Hmmm... Pemiliknya bernama Zwestisia Janiasetya, Ganis," ucapnya kepadaku seusai membaca acak isi dari keseluruhan buku catatan tersebut.

"Mungkin dia salah satu tokoh sejarah Okidarkia yang tidak pernah tertulis. Kamu harus cari tahu tentang Wesya ini, Zwestisia Janiasetya." Ia berkata demikian kepadaku.

Aku bergeming sejenak. Siapa sebenarnya kamu, Zwestisia Janiasetya?

"Gimana, Ganis? Bisa tidak kamu cari tahu lebih lanjut mengenai informasi personal mengenai dia?" Prof. Bayu bertanya untuk meminta jawabanku.

"Baik, Prof." Ujarku mantap seraya menganggukkan kepala dengan antusias.

Oke, Ganis. Kamu harus cari tahu tentang dia; tentang Zwestesia Janiasetya.

Zwestisia, who are you?

FOLKLURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang