°•3 : Nomor ponsel•°

18 0 0
                                    

Setelah Qila keluar dari kelas Miko, Qila tidak sengaja melihat Kenzo yang berlari untuk bersembunyi.

"Ngapain tuh upil? Jangan-jangan dia daritadi ngeliatin gue lagi?" Batin Qila.

Setelah lumayan jauh, Qila berbalik badan untuk kembali ke kelas Miko. Tidak ada urusan penting sebenarnya, hanya untuk memastikan saja jika Miko tidak dibully.

Saat Qila berjalan hendak menuju kelas Miko, Qila melihat dari jendela dan mendapati Kenzo yang berada di dalam kelas Miko.

"Ngapain lagi sih?" Lirih Qila yang sedang mengintip.

"Miko, Lo ada hubungan apa sama Qila?" Tanya Kenzo.

"E-enggak ada apa-apa k-kok," ujar Miko sambil menunduk.

"Tapi kok Qila tadi ngebelain Lo sampe segitunya banget?"

"Qila e-emang sering be-belain g-gue, gue sama Qil-Qila cuma te-temenan doang kok,"

Kenzo mengangguk dan berjalan mendekati Raka. "Lo, jangan pernah sentuh Qila" ujar Kenzo dingin.

"Emang apa hak Lo ngatur-ngatur gue?!" Raka tersenyum miring.

"Gue pacarnya Qila! Jadi jangan berani-beraninya sentuh Qila!" Kenzo berjalan keluar dari kelas Miko.

Qila berlari untuk bersembunyi, untung saja Kenzo tidak melihatnya.

"What?! Gue pacarnya Kenzo? Maksudnya apa coba? Kalo maksudnya buat ngelindungin gue, ya gak usah sampe ngaku pacar dong. Lagian gue juga bisa jagain diri gue sendiri tanpa bantuan Lo." Lirih Qila kemudian beranjak untuk berjalan-jalan.

★★★

"

"Gue gabut," ujar Qila sesampainya di tempat parkir guru.

Kemudian mata Qila tertuju pada dinding berwarna putih polos, terlintas ide di kepala cantik Qila.

"Hehe lumayan nih. Pilok atau cat? Pilok aja deh!" Ujar Qila dengan senyum jahatnya.

"Tapi gue kan gak bawa Pilok, mau beli tapikan gak boleh keluar sama pak satpam, terus gimana?" Qila berpikir.

"Ah! Gue minta tolong aja sama pak satpam, ya ampun Qila pinter banget sih!" Ujar Qila kemudian berlari menuju pos satpam.

"Pak satpam!" Teriak Qila.

Byurrss!!

Pak satpam menyembur kan kopinya yang hendak di minum. Pak satpam langsung mengambil tissue dan mengelap mulutnya.

"Ada apa sih, Non? Bapak kaget nih jadinya," ujar pak satpam.

"Aduh maaf pak, Qila mau minta tolong" ujar Qila sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Minta tolong apa, non?" Ujar pak satpam mendekati Qila.

"Anu pak, tolong beliin Pilok di warung sebelah,"

"Emang di suruh siapa, non?"

"Di suruh pak Budi,"

"Oh, gitu. Warna apa aja, non?"

"Terserah warna apa aja, beliin lima ya pak. Nih uangnya," Qila memberikan selembar uang berwarna merah kepada pak satpam.

"Oke, non Qila tolong jagain gerbangnya sebentar ya," ujar pak satpam seraya mengambil uang tersebut.

Qila mengangguk sambil tersenyum, pak satpam langsung berjalan keluar gerbang menuju warung kecil di sebelah sekolah.

Troublemaker vs Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang