Nina bobo
Oh nina bobo
Kalau tidak bobo di gigit nyamuk..Nina bobo
Oh nina bobo
Kalau tidak bobo di gigit nyamuk..suara lembut nyanyian seorang gadis kecil memenuhi ruangan gelap dan kumuh itu, gadis itu bernyanyi dengan tatapan kosong, meratapi dirinya yang begitu lemah dan rapuh, disetiap malamnya ia selalu berharap aka ada seseorang yang menyanyikan lagu tersebut sebagai pengantar tidur seperti yang orangtua lain lakukan kepada anak seusianya.
Tapi apa daya? Ia sekarang malah dikurung di tempat gelap dan mengerikan ini sendirian, tidak ada seseorang pun yang peduli denganya. Ya, ia memang gadis kecil yang meyedihkan.
"sekarang pukul berapa ya? Sepertinya sih sudah malam, aku bisa mendengar suara jangkrik yang mulai riuh seperti biasanya." Gumamnya.
Gadis itu pun kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sebuah karung goni yang ia jadikan sebagai alas untuk tidur. Ia mulai menutup matanya perlahan, berharap esok hari ia akan bisa bebas dan menjalankan kehidupan layaknya manusia biasa.
***
"carolline.. cuciin piring bekas makan kita, kita mau pergi ke toko mainan dulu." Ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibunya sendiri.
"tapi ma, carol mau ikut ke toko mainan." Pinta Carolline.
"gak usah! Kamu di rumah aja, kerjain semua pekerjaan kamu yang tadi mama suruh! Awas aja sampe mama pulang kerjaan kamu belum selesai, mama kurung kamu di ruang bawah tanah!"
"tapi ma-"
"yang bersih ya bi Carol." Ledek seorag adik laki-lakinya.
BBRAAKK!
Belum sempat Carolline menyelesaikan kalimatnya, ibunya sudah terlebih dahulu meninggalkanya.
"aku harap mama bawa mainan saat pulang nanti." Senyum Carolline merekah bahagia.
Dengan segera ia mencuci piring bekas makan keluarga nya itu, baginya ini adalah pekerjaan sehari-harinya. Yap, setiap hari yang mengerjakan semua pekerjaan rumah adalah dirinya. Carolline hanyalah seorang gadis lugu yang tidak tahu apa-apa, sampai ia pun tidak menyadari bahwa sekarang dirinya hanya di manfaatkan sebagai pembantu oleh keluarga nya.
"nanananana balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau, kuning, kelabu merah muda dan biru meletus balon hija-"
PRANGGG!
Saking asyiknya Carolline bernyanyi ia sampai tidak sadar menyenggol piring yang baru saja di cucinya, pecahan piring berserakan di lantai, tanpa sengaja ia menginjak pecahan piring tersebut yang berhasil membuat kakinya terluka.
Carolline yang panik pun tanpa piker panjang langsung berlari meninggalkan dapur dengan kaki nya yang terluka, darah menetes di setiap lantai ruangan yang ia lewati. Sekarang yang ia pikirkan hanylah bersembunyi.
Ia tahu pasti ibunya akan sangat marah, dengan kaki yang pincang Carolline berusaha mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Carolline berlari masuk kek kamar kaka perempuanya, dan bersembunyi di dalam lemari baju yang menurutnya aman. Sebisa mungkin Carolline menahan sakit di kakinya.Tak lama kemudian suara riuh saudara-saudaranya pun terdengar, tampaknya mereka sudah pulang.
"CAROLLINE AGATHA! DIMANA KAMU ANAK SIALAN?!" teriak seorang wanita yang sudah pasti adalah suara ibunya. Carolline berdoa agar ibunya tidak bisa menemukan dimana keberadaanya sekarang.
Carolline memang gadis yang malang, ibunya akan sangat mudah menemukan keberadaanya karena noda tetesan darahnya yang meninggalkan jejak di mana-mana.
"Carolline.. dimana kamu? jangan coba-coba sembunyi dari mama ya." Carolline semakin panik.
"jangan piker mama gatau ya! Keluar sekarang atau mama tarik kamu keluar!" Carolline menangis mendengar bentakan yang keluar dari mulut ibunya.
Suara langkah kaki ibunya terdengar semakin mendekat, Carolline semakin takut ia berusaha menahan isak tangisnya. Ia hanya bisa berdoa di dalam hati agar tidak akan terjadi hal-hal yang menyedihkan.
Tap.. tap.. tap..
Suara langkah kakai berhenti tepat di depan pintu lemari, Carolline hanya bisa pasrah dengan keadaan, ia tahu apa yang akan diterimanya.
"MAU LARI KEMANA KAMU HAH?! DASAR ANAK BODOH!" teriak ibunya sembari membuka pintu lemari.
Tanpa aba-aba ibunya menarik paksa rambut Carolline agar dirinya keluar dari lemari persembunyianya.
"KAMU TAHU APA YANG KAMU PERBUAT HAH?!"
"ma-maafin Car-"
"HALAH! GABISA APA SEHARI AJA GA BUAT MASALAH HAH?!"
"carol ga seng-"
"GAUSAH BANYAK NGELES! MAMA UDAH CAPEK SAMA KAMU!" ibunya menarik paksa kembali rambut Carolline, ia menyeret Carolline ke suatu tempat.
"aakhh ma lepasin! rambut Carol sakit!" rintih Carolline.
Ibunya sekan tuli ia sama sekali tidak mendengarkan rintihan anaknya yang kesakitan, saudara-saudaranya pun hanya bisa menyaksikan Carolline diseret, pasalnya mereka pun tidak mau ikut terjerumus ke dalam masalah.
"udah cukup kamu buat mama cape! Kamu cuman jadi beban!"
"maafin carol maa.. hiks, carol janji ga bakal ngulangin lagi hiks.."
"dari kmaren ngomongnya git uterus! Tapi apa kenyataanya hah?! Masalahnya pasti ada lagi ada lagi!" lengakh ibu nya pun terhenti tepat di depan sebuah pintu kayu using.
Carolline tahu apa tempat itu, itu adalah ruang bawah tanah. Dengan segera ia memberontak dari pegangan ibunya, namun apa daya? Carolline hanya lah gadis kecil yang tidak memiliki tenaga sekuat ibunya.
"SANA MASUK! KAMU LEBIH COCOK TINGGAL DI TEMPAT INI DASAR ANAK CACAT!" paksa ibunya.
"carol gamu maa! Carol minta maaf, carol janji ga bak-"
"BANYAK BACOT!" dengan tiba-tiba ibunya mendorong Carolline ke dalam ruang bawah tanah, carolline terjatuh terrguling di tangga.
"KAMU GA PANTES DAPET PENERANGAN!" ucap ibunya yang kemudian mematikan lampu ruang bawah tanah dan segera mengunci pintu ruang bawah tanah dengan rapat.
Carolline bangkit dan segera berlari menuju pintu yang tertutup rapat, ia memukul pintu itu keras-keras sembari terus melontarkan permintaan maaf pada ibunya.
"MAMAA CAROL MINTA MAAF! CAROL GAMAU DI KURUNG DI TEMPAT MENGERIKAN INI! MAMA TOLONG KELUARIN CAROL! MAMAAA!"
.
."ASTAGA! Haishh mimpi itu lagi, kenapa aku tidak pernah bisa melupakan kejadian itu? Kejadian itu selalu menghantui mimpiku." Carolline terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang bercucuran.
Ya, dia memang selalu begitu. Kejadian yang membuatnya terjebak di dalam ruang bawah tanah tidak pernah bisa ia lupakan. Bahkan itu telah menjadi mimpi buruk di setiap malamnya.
.
.
HALOO SAHABAT ea dah kek kekeyi ae :v. Skip alay
Gimana eps 1 nya? Maaf kalo ceritanya rada gajelas atau gimana, maklum lah baru pertama kali aku buat genre psycho gini soalnya hehe :v
Jangan lupa tinggalin vote+coment biar aku tambah semangat nulisnya, ok-!Carolline Agatha
*disini aku pake seulgi soalnya diatu mukanya kek garang" gimana dah :v cocok buat jadi psycho aowkaowk :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of a girl
HororDunia ini tidak adil bagi seorang gadis lugu yg bernama Carolline Agatha, masa kecil yang seharusnya diisi dengan kasih sayang keluarga bahkan tidak dirasakanya. selalu sendiri, diasingkan di balik tembok-tembok lembab yg tertutup rapat, setiap hari...