[2. Sisi lain Heavens School]

40 9 18
                                    

Dirsya dan teman temannya sudah sampai di lantai 10. Mereka pun keluar lift.

Baru saja keluar lift, mereka sudah disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan, seperti surga mainan. Semua permainan ada disini.

Tidak hanya permainan, berbagai macam komik juga ada disini. LENGKAP. Tidak ada satupun yang terlewat. Dan yang pasti ori. Berbagai figure karakter kartun juga lengkap guys, dari Avenger, Toy Story, bahkan kapten Tsubasa. Rasanya betah disini lama-lama.

Dirsya dan teman-teman mencoba memainkan VR game horror. Namun itu bukan sekedar game biasa. Mereka benar-benar mengalami apa yang mereka mainkan di dalam game.

Seperti sekarang Dirsya dan teman-temannya sedang memasuki labirin berhantu, di dalam labirin sangat gelap, untung saja mereka sudah membawa peralatan seperti senter, itu sangat berguna.

Dari belakang terdengar suara langkah kaki, dan tidak lama ada suara menyeramkan yang berkata "kalian tidak akan bisa keluar dari sini, dengan selamat"

Siapapun yang mendengarnya pasti akan ketakutan, Dirsya dan teman-temannya berlari entah kemana dan mereka terpencar.

Tidak lama suasana berubah menyeramkan, dinding-dinding dipenuhi oleh bercak-bercak berwarna merah, itu terlihat seperti.. darah??! Dan juga, dilantai terdapat banyak tengkorak kepala manusia berserakan, ini berbeda ketika mereka pertama kali tiba di Heavens School.

Defrian yang membawa kamera tidak lupa merekam apa yang dilihatnya. Heavens School ternyata tidak seperti yang orang-orang bilang, walaupun memang benar tempat ini seperti surga, karna apa yang tidak dimiliki sekolah lain, justru dimiliki oleh sekolah ini.

Tetapi siapa yang mengira, di Heavens School juga bisa menjadi menyeramkan seperti neraka.

Dirsya dan teman-temannya terpencar, kini Dirsya seorang diri, berjalan didalam kegelapan.

DUGH...

Punggung belakang Dirsya seperti menabrak sesuatu, perlahan walau takut Dirsya menoleh kebelakang.

"DUARR"

Defrian mengagetkan Dirsya yang sudah parno setengah mati.

"DEFRIAN. Lo ngagetin gua aja anjir, hampir aja jantung gua copot" oceh Dirsya sebal.

Sedangkan Defrian hanya terkekeh melihatnya

"Eh, temen-temen kita yang lain mana?" Tanya Dirsya kepada Defrian.

"Lah mana gua tau. Kita kan tadi kepencar." Jelas Defrian

Duh iya juga ya, pikir Dirsya.

Tidak lama kemudian, terdengar kembali suara mengerikan tadi.

"KALIAN TIDAK AKAN BISA MENEMUKAN TEMAN-TEMAN KALIAN. HAHAHA"

"Siapa itu??!" Tanya Defrian memberanikan diri.

Namun tidak ada jawaban.

"AAAAAA" dari arah lain terdengar suara teriakan.

Dirsya, dan Defrian mengenali suara itu.

"SEIRA!!!" Ucap Dirsya dan Defrian bersamaan.

Bergegas mereka menuju ke sumber suara.

Tidak lupa Defrian tetap menghidupkan kameranya untuk mengabadikan apa yang terjadi pada Seira. Duh, ada-ada aja ya Defrian. Udah tau lagi genting gini.

Langkah mereka pun terhenti di sebuah lorong.

Mereka terkejut dengan apa yang dilihatnya. Seira.. lehernya tergantung di tali, seperti orang bunuh diri. Tubuhnya penuh dengan darah.

Di detik-detik terakhirnya Seira berkata.

"K-kalian... cepat pergi dari sini..." ujar Seira terbata-bata.

Seira pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Dirsya tak kuasa menahan tangis, ia tidak terima sahabatnya berakhir seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi pada Seira??

"Def, kita harus cepet-cepet cari temen kita yang lain, dan keluar dari tempat ini. TEMPAT INI BERBAHAYA" lirih Dirsya ketakutan.

Tapi mereka tidak tahu bagaimana cara agar bisa keluar dari sini. Mungkin mereka akan mencari petunjuk, tidak bukan mungkin tapi mereka harus secepatnnya menemukan petunjuk itu.

Defrian setuju dengan apa yang dikatakan Dirsya, mereka bergegas mencari teman-temannya yang lain.

Di lantai, mereka melihat darah yang masih merah segar dan kental. Mereka pun mengikuti bercak darah tersebut.

Dag.. dig.. dug...

Sekarang apa lagi??

Ya ampun, apa mereka tidak salah lihat? Mereka melihat ada dua orang manusia yang dikuliti, siapa orang itu.

Dirsya pun melihat terdapat tas didekat dua orang itu. Itu tas Rendy dan Rasyid. Dua orang teman mereka juga telah gugur disini.

Apakah benar tentang rumor yang diceritakan? Bahwa tidak ada yang bisa kembali dari Heavens School ini dengan selamat.

Satu persatu teman mereka meninggal, sekarang yang tersisa hanya Dirsya, Defrian, Syahila, dan Mikaila.

Dirsya tidak tahu dimana Syahila dan Mikaila, apakah mereka masih hidup atau tidak.

Dirsya dan Defrian kelelahan, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar, mereka sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi pada mereka.

Terlebih lagi, Syahila dan Mikaila belum diketahui keberadaannya. Semoga mereka baik-baik saja..

Defrian melihat-lihat hasil rekamannya, nampak ada yang ganjil dari rekaman tersebut.

Di setiap rekamannya terdapat dua bayangan, entah itu manusia atau bukan. Tapi yang namanya bayangan pasti punya manusia kan? Masa iya setan punya bayangan.

Defrian penasaran dengan bayangan itu..

Defrian kembali menghidupkan kamera nya, melihat keadaan sekitar. Dan kameranya menangkap dua bayangan tadi, tidak lama bayangan itu pergi menjauh.

Namun, Defrian berniat mengejarnya,

"Ikut gw Di." Ajak Defrian kepada Dirsya.

Dirsya hanya menurut sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.

Bayangan itu berhenti di suatu ruangan, di ruangan ini terdapat lebih banyak sisa-sisa tengkorak manusia, di ruangan ini juga terdapat cukup banyak kamera yang sudah kotor atau rusak.

Apakah mungkin semua ini milik orang-orang sebelum mereka yang datang ke tempat ini??
---

Haloo...
Gimana sama chapter ini??
Semoga kalian suka
Dan jangan ragu kasih vomment💓

Sekian, Terima cogan //plakk

Heavens SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang