LDR

67 3 0
                                    

srekkkkk

" ahhhh "

aku menggerutu ketika sinar matahari mulai menembus mataku

" shania astaghfirullah, ayo bangun, ini jam berapa. anak cewek kok kerjaannya molor, nenek sampe capek ngeliatin kamu cuma guling guling dikasur "

celoteh nenekku menghiasi pagi ini

" iya nek, sebentar, kan ini hari libur. kemaren tugas shasa numpuk "

nenek masih menggerutu sambil pergi meninggalkan pintu kamar

"telolet"

tiba tiba hpku berdiring, dengan notif telepon dari mas zidan, kakaknya angga

" halo shan, kamu dimana "
" dirumah mas, kenapa ya? "
" bisa ke stasiun sekarang, ada hal penting yg harus kamu tau "
" emm apa ya mas kalo boleh tau? "
" waktu kamu ngga banyak sha, mas tunggu "

seketika gw kaget dong, langsung lari ke kamar mandi, dandan, dan pesen ojek online buat berangkat ke stasiun

dalam hati gw, bergumam, apa ya hal penting yg mau dikasih tau, pikiran gw lari kemana mana, dan detak jantung gw mulai kenceng.

gw naik ojol ke stasiun,

" mas, agak cepetan ya "
" mas ayo mas "

celoteh disepanjang jalan,karena gw harus buru buru banget
dan tiba tiba,

" astaghfirullah "

menepuk jidat dengan keras, hp gw ketinggalan, ditambah gw belum sempet pamit sama nenek, kebingungan dijalan, detak jantung yg tadi kencang semakin kencang

gw abaiin hp gw, gw sampe distasiun, dan bener aja, disitu sudah ada mama angga, papa angga, dan mas zidan. mereka duduk, sambil bercengkrama

namun disatu sisi, mama angga kelihatan sedih, karena matanya memancar berkaca kaca. perlahan gw langkahin kaki buat ngedeket ke mereka sambil dalam hati berdoa, semoga kabar yg mas zidan bilang, kabar yang membahagiakan.

semakin gw melangkah, semakin dekat semakin juga detak jantung gw kenceng, semakin dingin tubuh gw, semakin gelisah.

" sha "

panggil mas zidan, dan nyuruh gw buat cepet cepet kesana
setibanya dihadapan mereka,

" sha, maaf ya tante sama om ngga bisa kabarin kamu sejak tadi, atau kemarin. sebelumnya tante minta maaf karena tante sudah mengganggu waktu kamu. tante harap kamu ngerti ya. angga selama ini menceritakan segalanya tentang kamu, tante paham, kamu pasti sangat mencintai angga "

" iya tante, saya mencintai angga, ada apa ya tante, kok tiba tiba .."

" om sudah mencabut status mahasiswa angga dikampusnya, dan om pengen angga melanjutkan pendidikan kedinasan dijakarta. om tau ini berat buat om, keluarga, apalagi kamu. bukan maksud om untuk menjauhkan kamu dari angga, tapi..."

blm selesai papanya angga ngomong, gw memutuskan untuk lari kedalam dan nyari angga,

" shaa "

teriak mas zidan menahan

gw trs langkahin kaki gw, dengan nahan nangis, gw trs arahin pandangan mata gw, buat fokus nyari angga

dan tb tb, gw liat angga duduk dikursi tunggu, gw memaksa masuk, tapi ditahan karena gw ga punya tiket

" mbakk, mohon maaf tiketnya "
" mass, bisa ga sih sebentar aja, masss "

gw terus berontak dan maksa masuk, disitu terlihat mama, papa angga dan mas zidan ngikutin gw dan coba nahan gw

" anggaaaaaaaaaa "

teriak gw dari jauh, dan seketika angga memalingkan kepala, dia lari kearah gw

" sayang "

" kenapa kamu ga bilang? "
" kenapa kamuu ga coba buat hubungin aku dari kemaren kemaren "
" kenapa kamu mutusin pergi tanpa aku tau? "
" kenapa kamu mutusin buat ninggalin aku "
" kamuu jahat nggaa "

gw nangis, gw ga bisa ngomong apa apa lagi, seketika gw jatuh ke pelukan angga, gw pukul dia

" maafin aku, aku mohon jangan marah. aku mohon tetap disini jaga hati kamu, tetap disini tertulis nama aku, aku udah titipin sesuatu ke mas zidan buat kamu, kamu harus jaga itu. tunggu aku balik kesini, buat ngejemput kamu. jaga diri yaa "

perlahan angga ngelepas pelukan gw, dan mulai masuk ke ruang tunggu karena kereta yg dia tumpangi udah dateng.

mama angga coba buat nguatin gw, mereka selalu ngasih pengertian ke gw soal ini.

hari ini gw meratapi, dan cuman bisa mandang angga yg perlahan jauh dari gw, memasuki gerbong kereta yg mulai berjalan. gw cuma bisa lambaiin tangan.
dalam hati cuma bisa bergumam

" semangat berjuang sayang "
" shasa tunggu kamu disini ya "

sembari lambaian tangan melepas pergi dengan rintihan air mata yg mengurai, diiringi gemerlap mentari yang menyoroti.

My Ketos My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang