Chapter 15▪︎ envy

6 1 0
                                    

VOTE JUSEYO♡

_______________________________________________


Bel telah berbunyi menandakan kegiatan belajar mengajar sudah selesai. Beomgyu merapikan barangnya secepat mungkin ketika melihat Meira berjalan keluar kelas.

"MEI!!"

"eh, gyu, kenapa?"

"lo sibuk nggak?"

"hmm, ngga sih, waeyo*?"

*ada apa?

"ikut gue yuk"

"eung? Kemana?"

"rahasia"

"oke, langsung nih?"

"boleh" Beomgyu dan Meira berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil mobilnya

"tumben lo bawa mobil, biasa juga pake motor"

"kan mau nyulik tuan putri"

"siapa?"

"Yuna" jawab Beomgyu asal "ya lo lah"

"mau nyulik gue kemana lo?"

"ke hati Bamgyu" Beomgyu mengedipkan matanya yang dibalas tatapan jijik dari Meira

"palli! Ntar muntah gue denger lo ngomong lagi" mereka tertawa menanggapi jokes masing-masing

*cepatan

###

"Eungh"

"udah sadar lo" Taehyun mendekat ke Sena yang baru sadar dari pingsannya

"OJIMA*!"

*jangan mendekat

"hei lo kenapa?" Taehyun yang heran semakin mendekat ke Sena

"Jebal*! G-gue takut" Sena semakin memundurkan badannya hingga ke sudut ranjang pasien

*aku mohon

"Sena!" Taehyun langsung menahan badan Sena yang hampir terjungkal kebelakang "hei lo kenapa? Ini gue"

"lepasin!! Oppa Sena takut" Sena terus memberontak dalam pelukan Taehyun

"Sena ini gue, apa yang harus lo takutin?"

"Oppa, gue mau Yoongi oppa" Sena semakin histeris, tentu saja Taehyun panik.

Taehyun bergerak mengambil posel di dalam tas Sena yang sempat ia ambil sebelum kelas dikunci. Ia mencari kontak terbaru di HP Sena dan segera menghubunginya.

"Yeobussaeyo" terdengar suara seorang namja dari sebrang sana

"Oppa"

"Sena!!"

"Yoongi ssaem, Sena sedang berada di UKS"

"kamu siapa? Kenapa Sena ada di UKS"

"oppa s-sena takut" samar-samar terdengar kembali rintihan dari seorang Sena di telinga Yoongi

"Oppa kesana sekarang"

Tut! Telpon dimatikan secara sepihak oleh Yoongi.

Sena masih setia meringkuk di atas tempat tidur sambil menangis. Taehyun yang bingung bagaimana cara membantu Meira pun hanya bisa duduk dikursi samping ranjang pasien.

FLECHAZO || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang