📖 ᝃ O.1

117 14 0
                                    

lelaki itu duduk dengan perasaan gusar yang terus menyelimuti pikirannya, matanya tak berhenti melihat pembatas antara dirinya dan kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


lelaki itu duduk dengan perasaan gusar yang terus menyelimuti pikirannya, matanya tak berhenti melihat pembatas antara dirinya dan kamar.

kakinya sudah gatal ingin sekali masuk kedalam, tapi ada seseorang yang sedang sibuk membersihkan diri di dalam sana setelah melakukan kegiatannya mengikat janji suci siang tadi

brian, memutuskan untuk melangkah kakinya menghampiri pintu.

"sandira— ?"

hening, belum ada sahutan dari pihak yang ada didalam kamar. dari pada menunggu lama, diketoknya pintu itu yang akhirnya buat seseorang yang berada didalam menyaut.

"i - ya mas, kenapa ?"

brian menghela nafas sambil tersenyum tipis, "mas masuk ya, boleh ?"

deg

yang didalam buru - buru menyelesaikan acara membasuh badannya dengan tergesa, gadis itu baru sadar kalau ruangan kamar pria yang baru saja sah jadi suaminya itu kedap suara.

ia meruntuki dirinya sendiri yang bodoh dengan menepuk jidatnya pelan,

"sebentar ya mas, sandira lagi mandi. ndak papa kan kalo tunggu di luar dulu ?" teriaknya dari dalam.

yang diluar terkekeh pelan, sebegitu belum siapnya jadira bertemu dengan suaminya sendiri.

malam pertama mereka berdua serumah, membuat pikiran sandira kemana mana, dirinya belum siap melakukan 'itu'.

"ya sudah, mas tunggu lagi. kamu ndak usah buru buru." ucapnya berlalu dari posisinya

"aduh duh— sakit perut, shh"

brian memegangi perutnya yang sepertinya mengeluarkan reaksi khas orang menahan bab.

"ngga pas banget ini timingnya, masa iya masuk. dira kan lagi mandi" gumamnya.

pria itu masih antara iya dan tidak untuk mau masuk kedalam, takut jika sandira marah padanya.

"duduk didalem apa salahnya, toh itu juga kamar ku. shh— masuk ajadeh"

tok . tok . tok

"sandira, mas masuk ya. sakit perut ini, tunggu didalem aja ya ?"

"dir ?"

"gustii, mas masuk ya dir."

sedangkan di dalam tepatnya di kamar mandi, jadira dengan cepat membasuh tubuhnya lalu segera melilitkan handuk di sekujur badannya.

klek

pintu kamar mandi terbuka, bersamaan dengan brian yang tiba - tiba masuk ke kamar.

brian mematung dipinggiran pintu, dan wajah sandira yang kini sudah berubah merah menahan malu.

"MAS NGAPAIN SIH ?!"

"KAN DIRA BILANG NANTI DULU MASUKNYAAA."

pria itu kelabakan melihat sandira yang berteriak, gadis itu menutupi bagian atasnya sambil mencibik kesal ke arah brian.

"aduh m - maaf, mas ngga maksud dir. niatnya cuma mau duduk aja di kasur eh taunya kamu keluar."

sandira memejamkan mata sebentar, menatap pria didepannya dengan wajah yang ditekuk. artinya dia menahan kesal

"y - yaudah tunggu apalagi, sana masuk to mas !!"

debuman pintu tertutup terdengar, brian masuk ke kamar mandi sambil lari terbirit dikarenakan tatapan sandira yang seakan mengintimidasi.

brian tidak bermaksud memikirkan hal yang tidak tidak dirinya dengan sandira kok,








© yayaverse2

❝ MARRIED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang