Part 2

14 4 0
                                    

Besoknya setelah acara wisuda tersebut, Zahra dan Arumi berpisah, karena keluarga Arumi pindah tempat tinggal ke luar kota. Jadi mau tidak mau Zahra berpisah dengan Arumi sahabatnya.

Zahra yang mulai mengurung diri di kamar dan melewatkan jam makan pagi pun mulai meresahkan ummah, karena ummah sudah mencoba memanggil Zahra dari luar pintu kamar tapi tak ada balasan dari dalam pun pasrah dan kembali ke meja makan melanjutkan jam makan pagi bersama abi, kak Daffa dan tentunya Yasmin tanpa ada Zahra.

Tak lama dari itu Zahra yang melamun karena ditinggal Arumi pergi ke pesantren pun tersadarkan karena merasakan perut yang lapar karena kemarin malam Zahra terus melamun tanpa mau memakan apapun. Setelah tersadar dan Zahra pun memutuskan untuk turun ke bawah dan mengambil makan, tiba-tiba kak Daffa dan Yasmin datang menghampiri Zahra yang sedang memakan makanan yang ada di depannya tersebut.

Zahra pun memakan makanan di depannya itu dengan wajah yang masih merasakan sedih.

"Dek gausa sedih lah, masa depanmu masi panjang, do'a saja semoga kamu sama Arumi dipertemukan lagi di lain waktu" ucap kak Daffa menyemangati.

"Iya kak, Yasmin yakin nanti kak Rara ketemu lagi sama kak Arumi" ucap yasmin sambil tersenyum dan menunjukkan sederetan giginya.

"Iya makasih ya kak, dek, Rara sayang kalian deeh" ucap Zahra sambil berdiri dan memeluk kakak dan adiknya tersebut dengan muka yang bahagia.

Tanpa mereka sadari ummah dan abi melihatnya, dan mereka menghampiri putra dan putrinya dengan wajah yang menunjukkan lengkungan di bibirnya.

"Sudah kaya Teletubbies aja berpelukan nih hehe" saut ummah disela2 putra-putrinya berpelukan. Dan kalimat yang ummah lontarkan mengundang tawa dari seisi rumah terutama Zahra.

Karna ini hari minggu jadi semua ada di rumah dan terutama abi yang sibuk dengan urusan kantornya pun libur, kakaknya yang super duper sibuk karena mahasiswa tingkat akhir pun juga libur, adiknya karna masih sekolah juga libur, dan ummah tiap hari juga di rumah hehe.

Setelah berpelukan Zahra melanjutkan makan yamg sempat terhenti tadi, semua keluarga berkumpul di ruang tamu tanpa Zahra. Setelah selesai makan Zahra pun membereskan meja dan mencuci piring bekas makannya sendiri, dan langsung pergi menemui keluarganya di ruang tamu yang sedang menonton acara tv yang bikin sakit perut karna ulahnya.

"Ra, Rara mau sekolah di mana?" Tanya abi tiba-tiba di sela menontonnya.

"Rara pinginnya di SMK nurus shibyan bi, disana Rara bisa dapet ilmu juga jurusan yang Rara pingin bi" jawab Zahra

"Dek kamu ko ga ke pesantren aja siiih?" Tanya kak Daffa dengan raut muka yang sewot

"Ih kak Daffa kenapa siii, Rara pingin sekolah kak, biar Rara juga bisa belajar umumnyaa" jawab Zahra dengan raut yang murung.

"Engga engga Ra, kakak becanda, kakak gabisa jauh dari Rara" saut kak Daffa dan langsung memeluk Rara karna mereka duduk bersebelahan.

Yasmin yang melihat itu pun mulai angkat bicara.
"Ih kakak2 inii serasa rumah punya sendiri padahal masih ada Ummah sama Abi sama Yasmin disini" saut Yasmin yang cemburu dengan kakak2nya yang tak memperdulikan lainnya.

"Iih apasih kamu dek hahahaha" jawab kak Daffa sambil merusak tatanan jilbab Yasmin. Dan si empunya juga tak tinggal diam. Yasmin pun membalas perlakuan kakaknya dengan menggelitiki perut kak Daffa yang menghasilkan gelak tawa karna kak Daffa merasakan geli yang luar biasa setelah diserang oleh 2 adik cantiknya ini.

Ummah dan Abi yang melihat hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat anak2 yang mereka sayangi bertingkah seperti anak kecil tetapi mereka juga melihat dengan senyuman yang merekah yang menandakan kebahagaiaan yang sederhana.

Setelah merasa capek kak Daffa, Zahra dan Yasmin kembali duduk bersama Ummah dan Abi di ruang tamu dan melanjutkan nonton tv bersama dan tak lupa juga dengan cemilan yang tertata rapi di meja juga mereka makan dengan lahap dan tak butuh waktu lama mereka menghabiskan 1 toples nastar yang ada di meja.

Setelah agak siang mereka kembali ke kamar masing2 untuk membersihkan diri dan menunaikan sholat sunnah dhuha dan mulai melakukan aktivitasnya sendiri sendiri.

Kak Daffa membaca Al-qur'an dengan suara yang sangat merdu dan bisa menghipnotis orang yang mendengarnya
Zahra sibuk membaca novel remaja islami dan mencari inspirasi untuk menerbitkan sebuah karya
Yasmin masih sibuk bergelimpung bersama buku-buku yang menumpuk dan mulai mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sang guru untuknya.
Untuk Ummah dan Abi... Mereka lagi menyiram bunga-bunga yang ada belakang rumah.

Karena mereka sibuk sendiri dan Zahra sudah mulai bosan dengan bacaannya pun turun mencari Ummah dan Abinya.

"Ummaaaaah..... Abiiiiii" teriak Zahra.
Zahra emang polos kalau diluar rumah tai kaau dirumah sudah seperti anak kecil yang baru berusia 5 tahun.

"Ummah sama Abi disini sayang. Ada apa Ra?" Jawab Ummah dari belakang rumah yang masuk melalui pintu dapur.

"Ummah Rara bosen... Ayo Ummah mainan sama Rara" ucap Rara sambil menunjukkan puppy eyesnya pada Ummah.

"Ra udah gede masih aja kayak anak kecil" jawab Ummah sambil tertawa kecil.

"Yasmiiiiiiin.... Kak Daffaaaaaa" teriak Zahra lagi dari bawah, karna kamar kak Daffa dan Yasmin ada di lantai 2 akhirnya suara Zahra pun terdengar tak jelas.

Akhirnya Zahra putus asa untuk berteriak dan memutuskan untuk pergi ke kamar kakak dan adiknya tersebut.

Tok tok tok
"Assalamualaikum, kak Daf... Kakak ngapain, Zahra boleh masuk gak?" Ucap Zahra dari balik pintu kamar kakaknya.

"Waalaikumsalam, Masuk aja Ra gak dikunci kok" teriak Kak Daffa dari dalam kamar karna kamar yang cukup luas akn membutuhkan suara yang lumayan juga untuk membalasnya.

Rara memasuki kamar kakaknya dan menemukan kakaknya sedang duduk di sofa kamar dan membaca novel yang baru saja diterbitkan dan sudah Rara incar sejak dulu, dan kakaknya lah yang terlebih dahulu membelinya.

"Ih kak Rara pengen baca" rebut Rara pada kakaknya. Karna kekuatan Rara yang kecil membuat novelnya tetap di tangan sang kakak.

"Kalo mau pinjem bilang Ra jangan asal direbut" jawab sang kakak dengan nada kesalnya karena telah mengganggu waktu membacanya.

"Iya.. iyaa... Kak Daffaaaa Rara pinjem novelnya doong" ucap Zahra sambil menunjukkan muka imutnya dengan kacamata yang masih menempel dan dengan jilbab yang terkesan santai tapi membuat wajah Rara terlihat lebih imut. Rara duduk di samping kakaknya sambil merengek supaya kakaknya meminjamkan novel yang sudah diidam-idamkannya.

"Kak Daf ayuk lah main ke bawah sama Ummah sami Abi, Rara bosen kalo gini terus kak" ucap Rara yang mendapat anggukan dari sang kakak.

Dikoridor mau sampai tangga tiba-tiba Zahra menepuk jidatnya yang membuat kakaknya kebingungan dengan perbuatan adiknya tersebut.

"Kak Daf, Rara lupa ajak Yasmin hehehe" jawab Rara setelah si kakak menunjukkan raut wajah kebingungannya.

"Aduuh Raraaaaaaaaa, yaudah Rara panggil Yasmin, kakak ke bawah duluan, assalamualaikum Ra" jawab kak Daffa

"Waalaikumsalam" jawab rara setelah melihat kakaknya sudah pergi menghilang (eh engga ding turun ke bawah, yakali hilang kaya di sulap aja wkwk. Eh author gajelas, maapin yaa)

"Assalamualaikum Yasmiiiinnn"
"Waalaikumsalam kak Ra, ada apa?" Tanya Yasmin yang sudah membukakan pintu untuk Zahra.






Up lagi dah...
Upnya cepet, ya maklum lah masih baru, masih semnagat2nya hehehe
Ini juga karna gabut, dan sorry kalo ada typo boleh dah langsung tandai nanti author revisi:)
Karna ini juga cerita pertama author yang abal2 jadi mon maap banget kalo alur ceritanya ngelantur.
Terimakasih yang udah baca cerita gajelas ini:)<3

Di Balik Gorden MTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang