16. Mereka Melupakannya dan Kau Malah Mengingatnya (kita baru kenal)

119 21 0
                                    

Happy Reading🌰🌰🌰

.
.
.

"Dah... Umji..." pamit Daehyun mereka pulang naik kereta bersama dari sekolah hari ini.

"Umji...." panggil Inseong.

"Oppa"

"Aku punya sesuatu untukmu"

"Untukku ?"

"Nde, ayo kerumahku"

Inseong membawa Umji kerumahnya dan ia langsung membawa Umji kedalam dapurnya. Mempersilahkan Umji duduk disalah satu kursi meja makan yang menghadap kedalam dapur bersih.

"Apa Sowon Eonni masih bekerja ?" Basa-basi Umji dia melihat Inseong memakai celemeknya dan mencuci tangan di wastafel.

"Nde, dia datang saat larut malam bersama dengan Seokjin hyung nanti" sambil membuka kulkas.

"Seungmin ?"

"Dia sedang les"

"Kudengar kau sering kegereja ?" Tanya Umji.

"Aku kadang kegejera sampai jam makan malam" ujarnya sambil menyalakan kompor.

"Untuk berdoa ? Kenapa lama sekali" keluh Umji.

"Bukan hanya berdoa tapi juga mengajar anak-anak paduan suara dan bersih-bersih, lalu makan malam bersama" ujar Inseong sambil memotong sayuran dan memasukannya kepanci.

"Kau mengajar paduan suara ?" Kaget Umji.

"Hanya membantu yang lain, kau tahu Tuhan memberiku suara yang indah. Aku juga mengajari anak-anak yatim digereja bahasa inggris" kata Inseong menutup pancinya dan duduk disamping Umji.

"Tapi oppa tak pernah mendengarkan kau bernyanyi, apa kau ingin menyanyi untukku ?" Pinta Umji.

"Kudengar suaramu juga bagus, suaramu sangat lembut" katanya Inseong sambil menyusun piring dan mengambil seseuatu dari kulkas.

"Aa nde, Tuhan juga memberiku suara indah. Woah kita punya banyak kesamaan" Ujar Umji.

"Banyak kesamaan ?" Bingung Inseong.

"Nde, kita punya suara indah, kita juga bisa berbahasa inggris dengan baik dan juga kudengar kau sangat suka kebersihan tapi juga sangat ceroboh dan membuat kekacauan, aku juga seperti itu" jelas Umji.

"Kau tahu banyak tentangku ternyata"

"Appa yang menceritakannya, tapi dia tak memberitaku jika kau mengajar paduan suara digejera, dia hanya bilang jika setiap weekend sore kau mengajari anak-anak panti asuhan dari gereja berbahasa Inggris"

"Dia hanya tahu yang itu" kata Inseong.

"Tapi dia sering kegereja"

"Aku mengajar di belakang gereja, tak banyak yang tahu"

"Oppa boleh aku ikut nanti"

"Tentu saja" kata Inseong sambil bangkit dan menuju pancinya yang sudah mendidih.

"Kau tak ada acara hari ini ? Bersama teman-temanmu ?" Tanya Inseong sambil menyiapkan makanan diatas piring-piring kecil.

"Mereka semua sibuk les setelah ini, aku pulang dengan Daehyun tadi karena kami satu komplek dan dia akan berangkat ke les pianonya setelah ini"

"Mereka tak ingat ini hari ulang tahunmu ?"

"Mereka...??? Mereka ingat, mereka bahkan menerakirku dikantin tadi siang, tapi ini seperti hari biasa saja. Hanya kau yang memberiku hadiah dan kau bahkan memasakanku makanan sekarang" ujar Umji.

"Ini hari spasialmu mana mungkin kita tak merayakannya" ujar Inseong menyajikan sup rumput laut dimeja hadapan Umji.

"Mian, mereka melupakannya. Selalu, tak ada yang ingat bahkan appa dan Eomm. Tapi mengapa karus kau yang ingat, ini menyedihkan" batin Umji.

"Kau tak perlu berbodong padaku"

"Mwo ?" Kaget Umji.

"Tak ada yang mengingatnya bukan ? Mana ada orang yang ulang tahun dia yang diteraktir, harusnya kau yang meneraktir mereka" lanjut Inseong sambil duduk disamping Umji setelah semuanya siap di meja depan mereka.

"Kau...? Mian"

"Makanlah... ini hari kelahiran mu, aku tak pandai membuat kue jadi nikmati sup rumput lain dan lauk-pauk saja" kata Inseong sambil tersenyum.

"Bagaimana aku tak menyukaimu jika kau semanis ini, kau sangat sempurna. Aku penasaran apa kelemahanmu" batin Umji.

"Besok ayo kegejera sepulang sekolah, aku akan memperkenalkanmu pada anak-anak"

"Benar ? Baiklah..." antusias Umji dan mereka makan bersama disertai obrolan ringan dan canda tawa.

.
.
.

Sat, 09 May 2020.
Mian for typo...

Glasses Boy's : Sunbae, Chingu Or Hoobae ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang