Happy Reading🌵
Jungkook dan Yein telah tiba ditempat tujuan mereka, berjalan masuk kedalam gedung dimana kedua orang itu bekerja.
Seseorang tiba-tiba saja menghentikan langkah dari sepasang kekasih yang tengah berjalan sambil bergandengan tangan.
"Jungkook!!"serunya. Pria yang merasa namanya itu dipanggil segera menoleh ke sumber suara. "Hyung?? Ada apa??"tanyanya. "Kau dari mana saja??"ujar Namjoon, leader dari salah satu grup BTS.
Jungkook mengubah tanganya menjadi merangkul Bahu kecil Yein.
"Menjemput kekasihku," sambil ia mengedipkan satu matanya untuk menunjukkan sang kekasihnya ini.Pun Yein terbungkam, lebih memilih membungkuk sopan pada Namjoon, lalu dibalas oleh pria bermarga Kim itu dengan anggukan dan senyuman.
"Sudah Hyung, aku mau bersiap dulu, Hyung mau berangkat??" tanyanya. Namjoon mengangguk iya pada Jungkook. "Kau semobil sama Taehyung saja nanti, dia sama sepertimu, belum apa-apa," ujarnya dengan kalimat sebagaimana leader ucapkan. Pun Namjoon menepuk pundak Jungkook dan setelah itu pergi meninggalkan kedua orang itu.
"Sayang, ayo. Kau harus segera bersiap,"ujar Yein yang kini tengah menatap kekasihnya itu. Jungkook mengangguk gemas dan berjalan mengikuti langkah Yein.
Ditengah aktivitas membenahi rambut Jungkook, Yein tiba-tiba saja mengudarakan pertanyaan yang sebenarnya tak penting untuk dijawab. Alasannya, agar tak tercipta kecangguangan diantara keduanya.
"Kau lebih suka pakai lipbalm atau liptint??"tanya Yein pada Jungkook, entah apa yang membuat Yein tiba-tiba mengatakan itu. "Kenapa bertanya itu padaku?? Aku kan pria,"ujarnya sambil terkekeh. Pun Yein juga ikut. "Tak apa hanya bertanya saja,"balasnya.
"Sayang.. Maaf ya nanti aku tak bisa mengantarmu kestadion,"ujar Jungkook sambil mengerutkan bibir tipisnya. Pun Yein langsung mencubit pipi chubby milik Jungkook. "Jangan terlalu membuatku gemas pada mu kook, aku tak apa, tenang saja aku akan bersama staff yang lainnya,"ujarnya yang menenangkan pria bernama Jeon Jungkook itu.
Jungkook senang sekali bisa memiliki kekasih seperti Yein, baik, perhatian padanya, juga tak pernah merepotkan dirinya sama sekali, ia sesekali berdo'a pada tuhan agar tak dijauhkan dari kekasihnya ini. Berharap hubungan mereka tetap berjalan dengan mulus tanpa halangan.
Begitu juga Yein. Ia terus berdo'a pada tuhan, meminta jika dirinya dijodohkan dengan kekasihnya saat ini, maka pertemukanlah lagi mereka disuatu saat nanti. Jika tidak, Yein tidak akan memaksa, bahkan telah mengenal Jungkook dan menjadi kekasihnya saat ini sudah membuatnya bahagia.
.
.Jungkook dan Taehyung berada disatu kendaraan yang sama dan sedang dalam perjalanan menuju stadion.
"Bagaimana hubungan mu dengan Yein kook??" Jungkook menatap Taehyung intens. "Bagaimana apanya Hyung??" tanyanya.
"Ya hubunganmu, maksudnya, baik-baik saja kan??"jelas Taehyung. "Uhmmm.. Ya, baik-baik saja Hyung,"ujarnya begitu santai. "Jaga Yein baik-baik Kook, dia satu-satunya gadis yang bisa mencuri hati mu, hebat sekali bukan,"ujar Taehyung.
Jungkook tersenyum sumringah menatap Hyungnya yang selalu mendukungnya dalam hal apapun. Termasuk dalam hal percintaannya ini.
"Iya Hyung, sepertinya aku sudah teramat mencintainya,"ujar Jungkook yang teramat tulus dari lubuk hatinya. Pun Taehyung merangkul bahu kekar adiknya itu. "memang sip adikku yang paling tampan ini,"ketusnya sambil mengeratkan rangkulannya.
"Kook kau tau tak?? Yein kan belum berstatus ibu rumah tangga,tapi kenapa Yein bisa bekerja ditempat kita?? Setelah aku pikir-pikir aku jadi ingin tahu,"ujar Taehyung pada pria disampingnya ini. Pun Jungkook segera mencerna pembicaraan Taehyung. Benar,aneh sekali,tapi Jungkook tak ingin tau itu,biar gadisnya saja yang akan menceritakan itu padanya, mungkin suatu saat Yein akan menceritakan itu padanya. Alhasil Jungkook hanya memilih jawaban menggeleng tak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After That||Jjk
FanfictionTuhan begitu adil pada nasibnya, namun hanya pada beberapa hal saja, begitu dengan kisah cintanya, yang secara hembus lalu hempas begitu saja, Lalu untuk apa tuhan menghadirkannya untuk sejenak, jika pada akhirnya menyakitkan hati secara sepihak, ya...