SMA? Putih abu - abu? Mipa Or Ips? Jadi kelas kebanggan? Masuk dalam predikat kelas terbaik? Tak pernah cuti dari yang namanya ruang BK? Punya cara berpikir yang sulit dipahami oleh orang biasa? Dihuni oleh manusia jenius yang terlihat menyeramkan? Dengan tingkat Sifat yang membuat orang lain tiba - tiba gila? Atau katakan saja tak ada satupun manusia yang normal dalam satu kelas?
Yaps, tepat sekali. Itu semua ada dalam kelas Gue. 10 Mipa 1. Kelas yang tak pernah lelah untuk disebut namanya.
Kadang yah gue bingung sendiri. Kenapa 10 Mipa 1 itu tersohor banget kayak artis? Apanya coba? Gak ada yang spesial. Sangat biasa. Serius dan membosankan. Bahkan kaku. Menurut kelas lain.
Gak kayak kelas 10 Ips 2 yang dihuni oleh manusia Eksis. Ada beberapa yang menjadi selebgram, anak Band, model, youtubers, mantan artis cilik, dan bahkan anak Donatur.
Atau 10 Ips 5 yang dikuasai oleh para cogan dan cecan yang kalem - kalem ngangenin? Surga bagi para jomblo, tempat para anak Blasteran berkumpul dan tentunya jadi pemanis tersendiri bagi nama sekolah.
Sama halnya 10 Mipa 3 yang semua penghuninya super aktif dan masing -
masing punya jabatan tersendiri yang sangat berpengaruh di sekolah. Mulai dari si WaKetos yang murah senyum, Para anak basket pengharum sekolah, master taekwondo, si juara panah, si kembar ahli kimia dan fisika, serta juara bertahan atletik.Sedangkan 10 Mipa 1? Tak lain dan tak bukan hanya sebagai penghias pintu masuk yang numpang nama. Mungkin inilah sebabnya kelas kami dipandang aneh oleh kelas lain.
Tapi kembali lagi pada kenyataan. Hanya kami lah yang mengerti sebenarnya dan dapat menilai. Karna tak ada yang mengenal kami lebih dekat selain kami sendiri.
Gue bersyukur terlahir di kelas ini, banyak pelajaran berharga yang tak pernah diajarkan yang gue dapat.
Disini gue merasa lebih beda. Lebih mengerti apa itu keluarga? Apa itu saudara? Dan yang paling utama apa itu kebersamaan? Bahkan gue gak pernah ngerasain itu semua Di sekolah lama gue.
Yah, ini semua berbeda. Dan hanya kami yang mengerti!,
Tapi, walaupun begitu. Bukan hanya sekali dua kali Gue ngamuk pengen bakar tuh kelas.
Ternyata benar, orang sejenius apapun akan langsung setres bila masuk bergabung dengan kalas kami. Kenapa? Yah, sudah tidak bisa dipungkiri lagi karna penghuninya. Penasaran? Gue mohon jangan! Karna semua manusia disana gak ada yang waras. Termasuk Gue.
Oh, ya. Mungkin nama gue gak asing lagi bagi seantero sekolah. Iya - iyalah, siapa cobak yang gak kenal Gue? Si Ratu Judes-- Keyara Alfany.
Gue? Iya, Gue!
Gak judus. Gue cuman bersikap dingin, datar, dan apalah namanya itu, semua itu Gue tunjukin diluar. Bukan cuman Gue, tapi pembawaan 10 Mipa 1 memang begitu. Dan mungkin karna itulah kelas lain menganggap kami sombong, menganggap kami sebagai manusia purba yang kaku dan masih beredar dijaman sekarang.
Itu semua hanya diluar. Sedangkan didalam? Huh, gak usah nanya Lo semua pasti bakalan ikut setres.
Contohnya tuh kayak si Dhika, yang lebih akrab kami panggil Bang Dik. Gak usah disapa, dia tuh kayak batu hidup berjalan. Kayak bongkahan Es kutub utara, dingin buat siapa aja beku. Dia anaknya irit omong, sekali omong pasti lawannya langsung mati kutu, ngena banget kesannya. Apalagi pembawaannya yang emang ketus plus tajam, buat orang yang gak paham artinya pasti langsung kesinggung.
" Apa indonesia udah berhenti produksi pakaian? Kenapa jadi nya Lo kayak kurang bahan? " Nah, yang itu tuh. Gue masih inget waktu dia digodain sama kakel di koridor. Salah sendiri, udah pakaian kentat terus malah godain si Dhika. Kan jadinya satu koridor ngakak, termasuk Gue yang waktu itu berdua sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss Kalian
Teen FictionDisini, semua cerita tentang Gue, dia, mereka dan kami di mulai. Cerita yang pasti nantinya bakal Kami rindukan. Hanya sekedar cerita receh tentang sekolah, tentang bagaimana kebersamaan di dalam kelas, dan bagaimana menghadapi perasaan yang perlaha...