Bab 2 (Pertemuan tanpa nama)

28 8 0
                                    


Selamat menunaikan ibadah puasa reader lovers..

Pagi di Jakarta, tahun 2015. Saat itu aku di antar sekolah oleh kak Desta dengan menaiki mobil, ku lihat jalan menuju sekolah baruku. Kebetulan saat itu kak Desta hari ini sedang libur karena dosennya sedang sakit.

kak, ada yang masih kurang buat kegiatan Ospeknya, kata ibu aku beli saat akan menuju sekolah. ucapku.

apa yang kurang de?  jawabnya
yang kurang itu baterai ukuran sedang dan satu botol cola-cola ukuran besar kak. ucapku

nanti kalau ada toko kita beli baterai dan cola-colanya di sana. jawabnya
Tak berapa lama kemudian kak Desta memberhentikan mobilnya.

kamu tunggu di sini, ada lagi yang mau di beli ngga? tanyanya.

ngga kak, cuma baterai dan cola-cola saja kak. jawabku..

Kak desta pun turun dan menuju toko tersebut, sedangkan aku membaca buku novel kesukaan ku. Lalu tiba-tiba sebuah motor berada di sebelah ku, seorang ibu dan anaknya yang berpakaian sama namun beda warna. Kak desta pun masuk ke mobil dan membawa banyak baterai serta satu botol besar cola-cola.

kak baterainya banyak banget, buat apa kak? tanyaku.

buat stok di rumah, kan baterai di rumah habis. jawabnya.

kak tunggu sebentar, kayaknya anak laki-laki itu juga mau Ospek dan ibunya lagi membeli sesuatu, kakak tahu beli apa? tanyaku.

masa nanya ke kakak de, emang kakak peramal apa. Mending kamu tanya sendiri, sebelum kaka jalanin lagi mobilnya. ucapnya

bukan peramal kok, akukan nanya kak. tapi kak, aku takut. jawabku sambil cemberut.

iya, tapi pertanyaannya aneh. kamu mau nanya dia apa ngga? Udah SMA kok masih takut sih de. jawabnya serta menggelengkan kepala.

iyah, iyah aku tanya. jawabku.
Segera aku menurunkan kaca mobil dan memulai percakapan

hm, maaf sebelumnya kamu mau ospek juga di SMA 286 Jakarta? tanyaku
iyah aku mau Ospek disana  jawab anak laki-laki itu.

Ibumu sedang beli apa?  tanyaku
ibuku lagi beli baterai. jawab anak laki-laki itu..

Ibunya pun datang...

aa, ngga ada baterainya. Sudah habis kata pemilik warungnya. ucap ibunya.

aku ada baterai lumayan banyak, kamu mau? tanya ku.

ngga usah, takut merepotkan. jawab anak itu.

ngga kok, tenang aja. Tunggu sebentar “ jawabku sambil mengambil beterai di katung plastik.

ini baterainya (sambil menyodorkan baterai)

Diambil oleh anak itu.

buat kamu aja. Aku duluan yah? assalamualaikum.  jawabku
waalaikummussalam. jawab ibu dan anak itu.

Setelah itu kak desta melanjutkan perjalanan menuju SMAN 235 Jakarta, setibanya di sana aku turun dari mobil. Lalu kak desta membuka jendela kacanya..

baik-baik kamu di sekolah, belajar yang cerdas. Kalau ada apa-apa di sekolah jangan di tutup-tutup. Kalau lemes udah ngerasa cape langsung istirahat, jangan di paksa. Kalau kumat telpon ke rumah  nasihat kak desta.

iyah kak, iyah. Kakak hati-hati di jalan” ucapku.

iyah de, tunggu de. Itu panita OSIS kamu bukan? tanya kak desta
sepertinya panitia OSIS sih kak, tapi ngga tau juga. ucapku.

Fazran aziz!!! teriak kak desta.

Setelah itu datang seseorang mengenakan scraf pengurus OSIS

woi bro apa kabar?. ucap kakak osis itu
alhamdulillah baik, ngapain lu disini coy?” ucap kak desta.

gua alumni sini, kebetulan gua mantau Ospek yang di pegang ade kelas gua. Siapa nih bro? Kenalin lah.. jawab kakak itu.

ade gua lah, si nita. Siapa lagi emangnya..  jawab kak desta.

hay kak. sapaku..
wah, udah gede aja kamu nit. Makin cakep juga.. hahaha. jawab kaka itu

iyah kak, makasih. kak desta, Aku masuk yah?. Aku mau konfirmasi regu dan tanda tangan kehadiran soalnya. jawabku..

yaudah sana, jangan lupa pesan kaka. jawab kak desta

assalamualaikum kak. ucapku
waalaikummusalam. jawab kak desta
Akupun beranjak pergi meninggalkan kak desta yang masih berbicara bersama temannya.

Prov kak desta..

bro gua nitip ade gua, dia punya riwayat penyakit seperti yang lu tau. Kalau ada apa-apa hubungi gua aja, nomor gua masih ada di grup. ucapku..

aman bro, nanti gua pantau adelu. Ada komisi ngga nih?  ucap fazran.

halah, gampang itumah. Jagain aja ade gua baik-baik, jangan keras-keras sama ade gua kalau bisa ran. ucapku..

okey lah klo aman mah. ntar gua bilang ke bocah laen, klo ade lu itu sodara gua. kan emg kita udah seperti sodara. ucap fazran..

yoi lah brooo. eh gua duluan, nyokap udah sms suruh balik. Ucapku

oke bro, hati-hati di jalan coy!! jawab fazran..

jangan lupa pantau ade gua! Assalamualaikum. jawabku
iya iya, waalaikummussalam. jawab fazran..
Akupun memutarbalikkan mobil dan menuju pulang kerumah ...

---------------------------------------------------------------------------
Kalau kalian suka kisah ku jangan lupa tambah kedaftar bacaan kalian,,
jangan  lupa  dukung kisah ini dengan cara like, komen dan share yah😉..
Jika ada saran atau masukkan kalian bisa komen, nanti aku perbaiki lagi 😅...
Jangan lupa follow akun wattpad aku ☺️..
see you next episode astha lovers✌💜

 AsthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang