1

150 11 4
                                    

Minggu pagi di awal tahun yang cerah, di sebuah rumah kontrakan sederhana bertingkat 2 yang masih sepi. Kicau burung bernyanyi merdu nan indah, hingga sebuah mobil sampai ke depan rumah. Seorang remaja keluar dari mobil dengan ransel besar dan kardus di tangannaya.

"Terima kasih, pak" ucapnya dan memberi uang pada supir taxi sebelum mobil itu melindasi aspal lagi.
Choi Bomin, remaja 16 tahun, salah satu penghuni kontrakan ini.

klek...

Pintu dibuka oleh Bomin,

"Kayaknya udah ada yang datang" monolog Bomin lalu masuk. Ternyata benar Daeyeol yang kamarnya bersebrangan dengan Bomin udah ribut sama sapu dan pel, jangan lupa juga dengan air pel yang tumpah di lantai kamarnya karna kaget ngeliat Bomin. Emang bomin hantu apa? Bukan, tapi dia masuk tanpa nyaut terus ngebanting kardusnya keras sampe sampe Daeyeol terjungkal dan air pelnya tumpah semua.

"Eh? Hyung udah sampe duluan ya? Gimana liburannya hyung? Lah, kok lantai kamar hyung basah" basa basi Bomin polos tanpa rasa bersalah.

Untung Daeyeol sedang baik hati dan tidak galak, dia bahkan begitu happy ngapu dan ngelap sambil dengar lagu rock dan joget joget hingga saat air pel tumpahpun Daeyeol gak marah dan nyapa Bomin dengan melambaikan tangan.

"Belum. Gak liat aku berdiri disini? Bersih bersih sampe bersin?" Canda Daeyeol, sekarang dia ngeringin lantai pake pel.

"Hehee... liat hyung, canda. Yang lain belum datang ya hyung?" Bomin basa basi lagi. Daeyeol cuma tersenyum berfikir.

"Hmm... yaa kalo yang lain dah pada datang gak mungkin rumah sedamai ini, Bom" jawab Daeyeol masih masang senyum.

Bomin nyengir lalu masuk kamarnya yang ada di depan kamar Daeyeol. Ya suasana pagi ini damai hingga Bomin maupun Daeyeol selesai membersihkan kamarnya. Namun tidak dengan sedetik setelahnya.

"PAGI SEMUAA... I AM BACK"
"Ini udah siang"
"HUAA... MASIH SEPI, MANA NI PENGHUNINYA?"
"Ya ini penghuninya baru sampe"
"HEH SEPATU GUE JANGAN DIINJEK!"
"JANGAN TARO DISITUU!"
"BRISIK"
"JANGJUN, BARANG LO NGALANGIN JALAN"

Naahh kan ribut. Yang baru datang itu Jangjun, Jaeseok sama Donghyun. Donghyun muak liat kedua kakelnya ribut dari turun kreta, di jalan dan sampai rumah masih aja ribut, jadi dia mau langsung ke atas aja.

"Wey, Dung brisik amat temanmu" itu sambutan dari Daeyeol.

"Bukan teman gue, hyung" elak Donghyun, temen laknat. Lalu ke kamar dan bersih bersih.
Lalu nasib duanya lagi? Mereka udah lelah ribut dan masuk kamar langsung tiduran.
Suasana kembali hening karna duo tukang ribut dah pada bobo, Bomin juga, Donghyun beresin kamarnya dan Daeyeol nonton drakor dikamarnya. Namun seperti yang tadi kedamaian itu yidak berlangsung lama karna ada saja yang seperti ini...

klek

BUG

"HUWAAA..." teriak setelah menghempaskan raganya ke sofa.

"Datang datang udah brisik aja" ada yang protes

"BEAREENN..." tiduran di sofa sambil merem

"SELAMAT DATANG KEMBALI MANTEMAN" ok sifat baik hati nan lemah lembutnya Daeyeol sedikit kegeser, gesreknya kumat setelah streaming drakor yang endingnya kegantung.

"IYA HYUUNG" ada yang datang lagi. Daeyeol.yang gesreknya lagi kumat merentangkan tangannya isyarat minta dipeluk, tapi yang didepan pintu gak peka karna udah mabuk selama perjalanan dari Busan, yah tau aja itu siapa.
Namun manusia yang ada dibelakang ngerti dan langsung lari ke arah Daeyeol, membuat Daeyeol kembali berharap dengan manusia yang lain.

[1] 11 EMASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang