Ardel mencapai bakul kecil yang berisi sabun mandian . Jam kecil di atas meja belajar dilihat , tertera jarum ke angka 7 pagi . Kaki disarungkan dengan selipar bunny kelabu miliknya .
Selesai mandi , Ardel mencapai seterika untuk menggosok tudungnya sebelum kelas bermula . Dia hanya mengenakan tudung bawal bersama baju kurung bunga berwarna merah jambu .
Deringan telefon menunjukkan satu notifikasi diterima , matanya dikerling sekilas melihat nama Suhana tertera . ' Woi , dah bangun ke belum ? Nak pergi makan tak ? '
' Dah , tak rasanya . Aku beli biskut dengan air susu dekat koop aje . ' jari menaip pantas , menjawab persoalan rakannya .
' Ha aku pun sama lah . Aku tunggu kau dekat bawah blok . '
Ardel memasukkan buku - buku yang diperlukan ke dalam beg sandangnya . Kunci bilik diambil , dipulas tombol pintu bilik seraya mengambil kasut sarung di rak kasut . Pintu dikunci sebelum bergerak ke kelas .
" Kau dah lama ke tunggu ? " soal Ardel melihat Suhana yang sedang tercongok sambil menyandarkan dirinya ke tiang . Tangan diletakkan di dada .
Suhana yang terkejut dek kewujudan Ardel disebelahnya , hampir luruh jantung kalau Ardel buat sebegitu selalu . Malam tadi pun sama , " Kau ni , kalau datang elok - elok tak boleh ke ? Terkejut aku tau . By the way , tak pun "
" Kau tu kerja berangan aje . Aku tengok boyfriend pun tak ada . Kau fikir pasal siapa ? " soal Ardel sambil matanya tajam memandang Suhana .
" Eh ... kau ni mana ada lah . A-aku tak ada berangan pun . " getaran suaranya , hujung bibir diangkat . Suhana tersenyum paksa . Tangan mencapai hujung beg . Gemuruh rasanya . Serupa jawab exam ...
Ardel mengerutkan keningnya , " Ohh , tak ada lah . Kau ni makin lama aku tengok makin pelik pula . " ringkas dia menjawab .
" Tapi kalau kau ada boyfriend , lepastu tak bagitahu aku . Watch out eh . Akan aku menjalankan misi merajuk selama seminggu dengan kau . " ugut Ardel , jari telunjuk ditala ke muka Suhana . Muka garang ditayang .
" Ya lah . " keluh Suhana , koop kolej dipandang . Pantas jalan dipercepatkan . Rasa nak menyorok dalam almari . Tak nak pandang Ardel lagi . Aaaaaa .. tolong .
" Tapi kan seminggu tu macam sekejap sangat aje . Tak apa nanti aku berbincang balik dengan Najwa . Hal serius nih ... " gumam Ardel , lalu dia mengikuti langkah Suhana yang jalan laju tiba - tiba .
" Woi , tunggu aku lah ! "
-
Suhana menunggu Ardel di tepi dewan bersama buku yang dipeluk kemas di dada . Telefon dibelek , melihat media sosial . Tanpa dia sedar , ada mata melihatnya di sebalik dinding lagaknya sudah seperti pencuri .
" Buat apa tu " sergah seseorang dengan suara garaunya dari arah tepi . Suhana yang terkejut , terlepas pegangan bukunya . Habis buku terjatuh di atas lantai .
Tetapi , telinga yang menangkap suara itu . Membuatkan dia menghiraukan buku yang terjatuh . Lebih tepat , dia memandang lelaki di hadapannya . Segak berkemeja putih . Tangan dimasukkan ke dalam poket seluar . Tidak lekang senyuman di bibir manisnya .
" Awak " tercengang Suhana , dilihat lelaki itu menundukkan badannya sedikit untuk mengangkat buku Suhana di lantai . Memikirkan perihal itu , lantas Suhana menundukkan dirinya juga untuk mengambil buku itu .
Apabila berdepan dengan lelaki ini . Otak nya kemana - mana . Hanya fokus untuk menatap mukanya sahaja . Macam ada tarikan tersendiri .
" Haih , nampak saya sampai jatuh semua buku . Nah . " dihulurkan buku yang terjatuh ke wanita itu . Suhana mencapai buku itu dengan wajah yang masih tertunduk . Menekur memandang lantai .
" Ni saya dah ada depan mata . Tak nak cakap apa - apa ke ? Terima kasih pun tak ada ke untuk saya ? " ujarnya , dia melihat wajah lembut yang merah bak delima itu . Cantik .
Sebelum dia melebih - lebih dengan anak dara di hadapannya itu , Daniel berdehem kecil . Dia juga turut darah gemuruh sebelum menegur orang dihadapannya ini tadi . Tapi , tubuhnya ditolak oleh rakannya .
" Terima kasih Daniel . " tutur Suhana dengan suara lembut nya . Celaru pemikiran dibuatnya bila lelaki itu ada di depan mata . Bila teks , tak ada muka . Tiada pula perasaan malu itu muncul . Bila berdepan , macam kucing parsi .
" Kasih diterima " balas Daniel tanpa segan . Suhana makin menundukkan wajahnya , fikirannya menerawang ke Ardel . Oh man , desis hati kecil nya .
Dipandang muka Daniel dengan perasaan serba salah , bibirnya digigit perlahan . Tangan mencengkam buku , " Sebenarnya saya kena tunggu Ardel . Boleh tak kalau awak balik dulu . Saya tak nak Ardel tahu . "
Air muka Daniel mula berubah , senyuman yang mula terjatuh diperbetulkan semula . Haih lah hati , makan hati lah kamu petang ni ... Dah datang sini , dihalaunya kita . Daniel memujuk diri sendiri . Senyuman diukir semula .
" Sorry awak , saya janji malam ni saya video call awak . Atau , kita boleh lepak library malam nanti sebab saya tak ada kelas . " Suhana cuba memujuk lelaki itu . Dia mengerdipkan mata nya .
" Janji tau . Saya tunggu . " Wajah itu serba sedikit dapat melembutkan hatinya .
Langkah diteruskan untuk ke kelas seterusnya . Mata tetap berkalih ke belakang , tidak mahu lepas pandang melihat wajah teman wanitanya . Hampir setahun juga mereka berhubung tetapi rahsia masih disimpan kemas . Jarang mereka dating di tempat umum untuk mengelakkan dari perkara yang tertentu .
Suhana tersengih kecil melihat gelagat Daniel itu . Hubungan yang setahun jagung , tetapi perangai Daniel masih tidak berubah . Fikirannya yang menerawang ke arah Daniel membuatkan dia tersentak dari lamunannya apabila Ardel menolak lengannya .
" Aduh , Ardel cuba jangan ganas ssangat . Sakit tau . " adu Suhana sambil menggosok perlahan lengannya . Menghilangkan kebas hasil tamparan Ardel . Mata nya dijeling ke arah rakannya itu .
" Kau tu , tersengih - sengih . Jumpa siapa ha ?!!! " tebak Ardel , dia menoleh ke arah laluan yang dipandang oleh Suhana tadi . Tiada apa - apa pun . Cuma beberapa pelajar yang lalu lalang di situ .
" Ma-mana ada . Kau ni . Dah la jom balik . Penat tahu aku tunggu kau . Dah lah perut aku lapar . Cepat lah jalan . Nanti kafe ramai . " bebel Suhana , dia mempercepatkan langkahnya .
Dia memejamkan mata sekejap , dalam hati sudah sumpah seranah Daniel yang wujud dimana - mana sahaja . Haish , cepat lah habis belajar . Penat simpan lama - lama dari member sendiri . Nak gossip pun dah tak tahu dengan siapa .
" Woi , sabar lah ! Siapa suruh kau tunggu aku ha !! " laung Ardel , diangkat separuh kainnya . Bersedia untuk lari mengejar kawannya . Dia ingat ini sekolah perempuan , lari sesuka hati mak ayah dia .... Tak senonoh betul anak dara seorang ni .
YOU ARE READING
xrush
RomanceArdel Atalia , wanita yang tidak pandai membezakan erti cinta dan suka . Perasaan suka selalunya kehidupan nomad dari satu lelaki ke lelaki lain . Pegangan yang langsung tidak tetap ! Haikal Zayn , seorang lelaki yang melayan semua perempuan . Tiad...