Fatwa Az-Zahra Dhiaurrahman 3

31 5 3
                                    

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berkata' Ya Allah ampunilah hamba mu sifulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci ". (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar ra).
.
.
♪♪♪

Tak lama kemudian umi dan adikku sudah berada di rumah serta membawa barang belanjaan yang cukup banyak.

"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Ya Allah Fatwa, maafin umi ya nak, kamu sampek nunggu lama."
"Nggak papa umi."
"Ya sudah, ayo kita masuk dulu."
"Iya."

Adzan ashar pun berkumandang. Aku beserta umi dan adikku langsung melaksanakan sholat. Setelah melaksanakan sholat, kami berdoa dalam kebaikan. Saat jam menunjukkan pukul 15.30 abi telah pulang dari tempat kerjanya.

"Assalamualaikum," Salam abi
"Wa'alaikumsalam," Jawab kami kompak.
"Wahh, abi sudah pulang. Gimana kalau kita masak bareng-bareng?" Tanya umi.
"Iya ayo umi, seru nih kayaknya," Ucapku dengan semangat.
"Sudah masaknya nanti saja."
"Loh kenapa abi? Kita kan belum makan," Tanyaku kepada abi.
"Tidak usah, hari ini abi punya sedikit rezeki, jadi kita beli makanan di luar saja ya."
"Tidak usah abi, uangnya bisa disimpan buat keperluan lain," Ucap umi.
"Tidak apa umi, sekali-kali kita coba makanan orang yang jualan diluar, mereka kan juga butuh uang untuk makan. Jadi, apa salahnya kita bagikan rezeki kita buat mereka. Lagian umi juga capek kan?"
"Iya dehh, kita nurut sama abi saja ya," Ucap umi dengan pasrah.
"Ya sudah habis ini kalian mandi dulu, terus langsung deh kita cari makan, tapi dibawa pulang tidak apa kan? Takutnya nanti sampai adzan Maghrib kita malah masih diluar."
"Siap abi," Ucap ku dan Kayla.

Setelah semua sudah selesai mandi, kita langsung pergi mencari makan di luar dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana sore hari.
Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 17.00 kami segera pulang ke rumah supaya bisa melakukan sholat Maghrib di rumah.
Saat kami sudah tiba. Kami memutuskan untuk sholat dahulu baru makan.

"Alhamdulillah akhirnya kita makan juga," Ucap Kayla yang sudah lapar.
"Ya sudah sekarang ayo kita makan," Ucap umi.

Setelah selesai makan, aku bersama keluarga ku berkumpul di ruang tamu.
"Fatwa, Kayla sini deh abi mau bicara sebentar," Ucap ayah.
"Ya abi ada apa?" Ucap ku.
"Sini deh, abi mau nanya-nanya."
"Abi mau tanya apa ya kira-kira?" Ucap Kayla.
"Jadi gini, Fatwa sama Kayla hafalan Qur'an nya sudah sampai mana?"
"Kalau Fatwa Alhamdulillah sudah hampir 16 juz bi."
"Alhamdulillah, kalau Kayla gimana?"
"Kayla juga Alhamdulillah sudah 5 juz bi."
"Alhamdulillah, kalau gitu mulai besok mulai setoran ke abi ya, sudah berapa hari tidak setor," Ucap abi dengan lembut. Kami tidak setor karena ada alasannya tersendiri, aku sudah lama tidak setor karena aku ingin khatam Qur'an dulu baru menghafal. Kalau Kayla tidak setor karena Kayla mengulang lagi dari juz 1 supaya lebih hafal katanya.
"Siap abi." Ucap ku kompak dengan kayla.

Sambil menunggu adzan isya, kami menghabiskan waktu untuk murojaah surat pendek.
Setelah adzan isya berkumandang, kami langsung melaksanakan sholat isya berjamaah, sedangkan abi sholat isya berjamaah di masjid.

Sehabis sholat berjamaah, dan abi juga sudah kembali dari masjid, kita semua sudah mengantuk.

"Anak-anak sebaiknya kita ambil wudhu dulu ya sebelum tidur."
"Ok abi." Ucap Kayla.

Setelah itu kami saling bersalaman karena kata abi saat kita tidur kita sedang mati untuk sementara. Jadi, kalau misalnya nyawa kita diambil oleh Allah SWT saat kita tertidur, kita mati dalam keadaan suci. Insyaallah.

Terima kasih teman-teman udah mau baca cerita aku 🙏🏻😘
Afwan teman-teman kalau ada salah kata😊
Semoga teman-teman suka dengan ceritaku yaa 😍
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan ikuti aku aku ya❤️🏆
Dan jangan lupa kasih saran buat cerita aku di bagian selanjutnya 😁🙏🏻Udah segitu aja dulu🙏🏻
Syukron teman-teman 🙏🏻😊
Assalamualaikum 🙏🏻😍

Fatwa Az-Zahra DhiaurrahmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang