Aku terduduk di atas rumput taman kota, melihat pemandangan jalanan yang terlihat ramai, melihat ray disebelahku hanya tersenyum senyum sendiri, seperti ada sesuatu yang bahagia dalam dirinya
Ray menopang tubuhnya,menggunakan kedua tangan nya ,sedikit bersandar , melihat dia yang seperti itu membuat aku berdecak kagum dengan wajah tampan miliknya, aku yakin ketampananya sudah bawaan sejak lahir
"Kenapa memandangiku" Dia tanpa menoleh mengatakan umpatan seperti itu kepadaku , membuatku seketika kaget..
"Kamu senyum senyum sendiri.. "
"Aku???... " Jawabnya singkat
"Bukan ray... Tapi orang itu "
Aku menunjuk tempat sampah di seberang jalan taman di depanku
"Itu tempat sampah araaa... "
"Sudah tau saya bang... " Jawabku dengan tersenyum lebar, dengan memandangi tempat sampah biru itu,
"Bagus lah araa.. Brarti kamu waras, kiranya kamu bilang tempat sampah itu orang, kan jadinya aneh... "
Aku terkekeh dengan kata kata nya yang selalu membuat ku nyaman , dia slalu mbuatku tersenyum, bahkan kadang membuat ku tertawa lepasAku hanya terdiam, melihat sekeliling taman, tanpa ada pembicaraan sedikitpun antara aku dan ray, hingga di detik berikutnya, ray memecahkan nya
Aku spontan kaget, merasakan tangan ray menyentuh jariku, mengangkat nya, membuat aku seketika menoleh ke arahnya
"Apa ini? "
Aku mengucapkan kalimat tanya kepada ray, ketika aku melihat cincin rumput yang barusan dia selipkan di jari tengah ku"Ini cincin araaaa " Jawabnya cepat dan ringan , aku hanya menatapnya dan mengerutkan alisku sebagai tanda tanya
"Sengaja aku buat dari rumput ara , biar kamu tidak bisa menjualnya " Lanjutnya dengan nada agak rendah ,
Aku mendadak tersenyum dengan memandang dalam wajahnya, melihat tingkah bodohnya lagi yang membuat dirinya serasa nyaman didekat nyaAku ingin mengatakan terimakasih kepadanya, kepada rayyan yang telah bertingkah bodoh untuk slalu membuat diriku nyaman...
Oh rayyan, kau membuat aku terkesan.sedari awal aku melihat tingkah bodohmu, yang slalu nyaman untuk diriku."Aku akan menjual cincin ini rayyan"
Jawabku
"Ketika uang saku ku habis" Lanjut ku, dengan mengulum senyum kepadanyaRayyan terkekeh mendengar jawabanku hingga akhirnya ia menjawab pembicaraan ku
"Aku sedia membelinya ara , jual aja padaku, aku akan menerimanya kapan saja "
Aku tertawa lepas, mendengar jawaban yang keluar dari mulut rayyan.Aku kembali melamun panjang, begitu pun ray, kita melihat lalu lalang orang orang di taman kota , betapa bahagianya mereka, bercanda gurau bersama orang orang yang dia sayangi
Melihat malam semakin gelap, membawa ku melamun semakin dalam, betapa beraninya diriku malam ini, berada di luar dengan orang yang baru saja ku kenali,
Ini moment pertamaku , kabur, pergi hingga larut malam, bersama orang yang membuatku nyaman.iya hanya dia Rayyan al.***
Beberapa jam kemudian
Ray bangun dari duduknya menarik berdiri tubuhku, dan berlari menyeretku dengan lembut, aku tau .... Dia akan mengajak ku ke suatu tempat lagi, tapi entah kemana"Kita kemana rayy?.. "
TanyakuJangan lupa di vote , comment, biar aku semangat terus nulisnya
Salam dariku
#anggun17th
08,mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You!
Teen Fiction"menyapa ingatan, dan bukan telah amnesia... aku hanya sekedar ingin merindukan... merindukan dulu... bukan yang kini.... rindu perihal kata ku dulu don't going dear.... tapi ?? " -ara. A "apa??? apa salah?? hanya dengan melupakan?? karna aku bukan...