a

11 1 2
                                    

***
Balkon gedung,

Sekarang, aku dan ray ada di balkon gedung . Disana terlihat hamparan taman luas yang di penuhi pohon cemara. Banyak lampu tumbler yang menghubungkan pohon satu dengan pohon lainya.

Aku tersenyum lebar, melihat pemandangan indah dari balkon perpustakaan ini. Ditemani udara sejuk dan angin angin yang sedikit menerpa wajahku. Hingga memberantakkan rambutku yang terurai panjang

Aku duduk di bangku kecil. Dibawah atap berwarna gold, di depan cendela samping. Di balkon utama

Ray beranjak pergi . Membuat aku tertoleh kebelakang . Melihat punggung ray yang beranjak menjauh dariku. Mengingatkan ku pada awal aku kenal dengan sosok pria tampan bernama rayyan al.

***
Bogor, 1 November 2019

Aku sedang berada di kantor kepala sekolah, mengikuti rapat OSIS yang sedang merencanakan acara untuk tanggal 11 besok. Iyah... Acara memperingati hari pahlawan Indonesia, disana aku hanya bertiga dengan teman sekelasku, ram dan liam.
Mereka adalah teman sekelasku juga saingan berat ku, peringkat ku selalu ada di antara mereka. Dari dulu sampai sekarang ini

Saat itu kepalaku pusing, karena debat antara aku, ram, dan liam. Hingga aku memutuskan untuk menyelesaikan rapatnya , dan melanjutkan nya di lain waktu

Mereka pergi dari kantor kepala sekolah, sedangakan aku.... Hanya terduduk lemas memegang keningku yang semakin lama semakin berat . Aku berdiri perlahan dan beranjak dari kantor kepala sekolah , sebelum aku keluar pintu ruangan.... Aku di kagetkan segerombol orang asing masuk, hingga aku berhenti , dan mengijinkan mereka masuk .

Aku bingung menatap mereka . Mreka beruluk sapa padaku, sedangkan aku hanya mengangguk tersenyum

"Ara.. "
Suara pak adi dari depan pintu kantor membuat wajah penasaran ku hilang.
Dan aku beranjak keluar kantor memenuhi panggilan pak adi, seorang  tu IPA di sekolahku
"Ada apa yah pak?? "
Jawabku kepada pak adi...
"Panggilkan tamu yang ada diruang pertemuan, suruh sekalian kumpul disini! "
Aku langsung menganggukan kepalaku mengisyaratkan bahwa aku mengiyakan perintahnya

Sampai di depan pintu ruang pertemuan. Sebelum aku masuk aku, aku mengintip sedikit dan mengucap salam
"Waalaikum salam... "
Aku kaget, melihat laki laki belia seumuran ku duduk disofa besar di dalam ruangan.
Aku masuk kedalam, dan mengucapkan permisi terlebih dahulu
"Permisi, anda tamu disini? "
Aku memberanikan diri bertanya kepada laki laki yang tengah terduduk dan sama sekali tidak menoleh.

Dia tidak menjawab pertanyaan ku, melainkan berdiri dan berjalan ke arah ku , berdiri tepat di hadapan ku
"Kamu cantik "

Aku mendengar ucapan nya, dan seketika itu aku salah tingkah.
Bukan aku merasa bahagia karena dia memujiku, melainkan sedikit kesal dengan cara dia menatapaku .
Karena kekesalan ku aku langsung membuka mulut, dan mengatakan apa yang di perintahkan pak adi tadi .
Dia merespon ku cepat, membalas dengan anggukan .

Setelah aku melihat dia menganggukan kepala, aku membalikan badan dan beranjak pergi , mengingat tatapan nya membuat aku kesal...

"Nama ku rayan al "
Aku kaget ketika suara itu terdengar lagi , aku menoleh , melihat dia berjalan di sampingku.
Aku terdiam dan melanjutkan langkah ku , menatap lorong gedung di depan ku...

"Namamu?? "
Tanyanya lagi
"Ara"
Jawabku singkat
"Cantik... "
Aku mencoba melirik melihat nya , dan dia tidak ada disampingku...

Aku seketika menolehkan wajahku ke belakang. Dan dia berhenti di belakangku.. Sedikit jauh. Sedangkan aku terus, melangkah kedepan, dengan wajah menoleh melihat nya di belakangku
Aku melihat nya dengan melambaikantanganya ,mengisyaratkan bye bye...

Aku kembali berjalan, dan tidak lagi melihat nya, melainkan menatap ke arah depan. Dengan sedikit pikiran sebal...

***
Esoknya,pagi 06.30

Aku melihat laki laki bernama rayyan . Yang sendirian berdiri di gerbang sekolah , aku melihatnya sedikit aneh, karena penampilanya dengan sragam abu abu putih nya.
Aku mencoba menghiraukanya, terlihat seperti tak mengenalnya.

Aku berjalan terus melewati gerbang sekolah, juga laki laki bernama rayyan al itu...
Dengan beraninya dia menginjak tali sepatuku .yang kini tali sepatuku terlepas dan terurai panjang, aku tidak sadar sebelumnya bahwa tali sepatuku di injak oleh nya.
Tapi... Dengan cepat aku sadar , ketika langkahku terjerat oleh injakanya dan membuat aku agak kehilangan  keseimbangan.

Aku menoleh dan menarik kaki ku, termasuk tali sepatuku yang di injaknya . Dengan wajah datar dan sedikit kesal...

"Aku, tidak butuh talimu, cuman aku hanya memberitahumu ... Kalau aku akan sekelas denganmu ,"
Dia mengucapkan kalimat panjang yang lagi lagi membuat ku kesal. Memang wajahnya tampan, apalagi dengan body tubuh tinggi dan kekar. Tapi krlakuanya  .... Tidak sesempurna fisiknya

Dengan tegas aku menarik tali sepatuku, dan yah... Terlepas juga.
Aku membenarkan taliku, dan setelahnya .... Aku berlari melewati lapangan sekolah yang berukuran besar, tanpa menjawab pertanyaan laki laki aneh tadi..

***
Dear boy, 2 nop 2019
     "Kamu siapa?...."

                 -ara.

     

Jangan lupa vote and comment ya readers.... Biar bisa lanjut ceritanya yaaa...

Salam:anggunrara
11mei2020.
 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang