Sekarang sudah waktunya pulang sekolah namun Naruto dan kawan-kawan masih betah berada disekolah, tepatnya dipinggir lapangan basket.
Naruto memperhatikan Hinata yang tengah bicara dengan Sakura dan Ino di seberang tempat ia duduk membuat Lee menoleh kearah mata Naruto memandang namun ia malah salah paham, ia pikir Naruto tengah melihat Sakura.
"Kau bilang mau move on dari Sakura" Celetuk Lee setengah menyindir membuat Naruto menatapnya.
"Aku pulang duluan ya, Ayah ku menelpon. Mobilnya pecah ban" Ucap Neji membuat semuanya melihat kearahnya.
"Aa hati-hati dijalan" Sahut Naruto membuat Neji mengangguk kan kepalanya pelan.
Pria itu pun segera mengucapkan salam dan pergi menghampiri Hinata, membawa sepupunya itu untuk pergi.
"Hinata itu cantik ya?" Ucap Naruto membuat teman-temannya menatap pria kuning itu aneh.
"Aku mendengar Naruto mengatakan Hinata cantik" Ucap Chouji merasa aneh pada pendengarnya sendiri.
"Aku juga" Sahut Shikamaru yang juga merasa aneh pada pendengarnya sendiri.
"Kau sebut Hinata sungguhan Naruto? Bukan Sakura?" Tanya Lee penuh tanya membuat Naruto mengangguk pelan.
"Neji setuju tidak ya kalau aku memacari Hinata?" Tanya Naruto menerawang jauh.
"Kurasa Neji akan membunuh mu terlebih dahulu sebelum kau memacari Hinata" Jawab Chouji terlampau jujur membuyarkan khayalan Naruto.
"Aiss... Kau menyebalkan Chouji! Sasuke kau dukung terus sementara aku kau campakkan terus, sebenarnya kau itu dipihak siapa?" Tanya Naruto kesal pada Chouji.
"Aku team Sasuke, team Sasusaku" Ucap Chouji sekaligus mendeklarasikan nama pasangan Sasusaku.
"Seharusnya aku tahu kau penghianat" Ucap sinis Naruto namun Chouji nampak tak peduli.
"Hei idiot!"
Suara teriakan tiba-tiba terdengar bersamaan dengan sebuah bola basket yang terpantul kearah Naruto yang segera ditangkap oleh pria itu.
"Aku baru tahu orang idiot seperti mu bisa menangkap bola" Ucap Gaara berdiri dengan wajah sinisnya disamping Kankuro.
"Orang ini..." Ucap Naruto geram dengan tingkah Gaara hingga Sasuke menepuk pelan bahunya membuat Naruto menatapnya.
"Apa mau kalian?" Tanya Sasuke dengan suara datar dan dingin yang begitu menusuk hati seperti biasanya.
"Ayo buktikan siapa yang idiot!" Ucap Gaara membuat Naruto tertawa terbahak-bahak.
"Astaga Sabaku Sabaku, kekalahan pada turnamen tahun lalu tak membuat mu sadar ya? Yang idiot itu dirimu" Ucap Naruto menunjuk dada Gaara dari kejauhan.
"Bilang saja kau takut" Ucap Gaara membuat Naruto mendecih lalu melirik Sasuke yang menatapnya beberapa detik kemudian.
"Ayo buktikan kehebatan kita Dobe..." Ucap Sasuke dengan wajah datarnya membuat Naruto menyeringai.
"Bersiaplah kalah Merah!" Ucap Naruto melempar bola basket begitu kuat kearah dada Gaara yang segera menangkap nya.
"Biarkan aku menjadi juri" Ucap Shikamaru berjalan kearah tengah lapangan basket.
Sakura dan Ino yang baru saja hendak pulang mengurungkan niatnya saat tahu Sasuke dan Naruto akan bertanding dengan Gaara dan Kankuro.
"Ini pertandingan dua lawan dua dan dilarang melukai fisik selama dua puluh menit untuk mempersingkat waktu, dimengerti?" Tanya Shikamaru yang tengah memegang bola.
"Lemparkan saja bolanya" Ucap Naruto yang nampaknya sudah tidak sabaran membuat Shikamaru menghembuskan nafas kasar.
Sasuke nampak mengeluarkan ujung bajunya yang tadi masuk kedalam celananya untuk mempermudah gerakkan nya nanti.
"Mulai..!!"
Shikamaru melempar bola keatas membuat Sasuke, Naruto, Gaara dan Kankuro pun melompat hingga Naruto berhasil mengapai bolanya dan segera memantulkan bola itu kelantai.
Naruto mulai mendribbel bola namun Kankuro menghadang dan berusaha merebut bola namun sebelum pria itu merebut bolanya, Naruto sudah terlebih dahulu melempar bola kepada Sasuke yang menunggu dibawah ring dan langsung memasukan bola kedalam ring.
"Pecundang" Ucap Naruto meledek sambil mendorong bahu Kankuro dengan satu tangannya.
"Jangan senang dulu, waktu masih panjang" Ucap Gaara membuat Naruto tersenyum remeh.
Mereka asik bertanding sementara Ino dan Sakura nampak asik menonton dipinggir lapangan.
"Sasuke keren sekali ya" Ucap Ino sambil menyenggol tangan Sakura yang segera geleng-geleng kepala.
"Wajar saja kau menyukainya tapi sayang dia itu terlalu pendiam, tipe pria yang membosankan dalam obrolan" Ucap Ino membuat Sakura mengerutkan keningnya.
"Pendiam?" Ucap Sakura mengulangi perkataan Ino yang nampak aneh untuknya.
Sakura tak berpikir Sasuke itu pendiam, pria itu bahkan terlalu aktif jika bersamanya jadi rasanya jika orang lain mengatakan jika Sasuke pendiam itu rasanya aneh.
"Oh ayolah bukankah dia memang pendiam? Tak ada kosakata lain selain 'Hn' dikamusnya" Jawab acuh Ino membuat Sakura terdiam.
"Hn" Ucap Sakura tanpa sadar membuat Ino segera menatapnya dengan tatapan aneh.
"Hn? Sepertinya kau terlalu sering bersamanya jadi menirukannya" Ucap Ino membuat Sakura menatapnya tidak mengerti.
"Lupakan, kita lihat saja per- oh astaga!!" Pekik kaget Ino ketika ia kembali melihat kearah lapangan.
Sakura secara spontan ikutan menoleh karena penasaran hingga ia mendapati Sasuke tengah melompat dengan baju yang terangkat memperlihatkan perut six pack dengan keringat yang nampak mengkilat disana membuat Sakura segera memalingkan wajahnya yang merona padam dengan jantung yang berdebar kencang.
"Astagfirullah" Ucap Sakura sambil menyentuh dadanya membuat Ino menatapnya aneh.
"Sakura? Kau baik-baik saja? Ayolah itu hanya perut ya walaupun sangat menggoda, kau harus terbiasa karena suatu saat kau akan melihatnya setiap malam" Ucap Ino dengan senyum jahil sambil mendorong pelan bahu Sakura dengan bahunya.
"Aku pulang" Ucap Sakura pergi sambil mengibas-ibaskan tangan didekat wajahnya.
"Eh Sakura tunggu aku!" Pekik Ino sambil menyusul Sakura yang lumayan jauh.
Sementara bola kembali terpantul dengan Sasuke yang tengah memantulkan bola itu lalu melemparkan nya pada Naruto namun Gaara malah menangkapnya.
Gaara mendribble bola menuju ring lalu melempar nya namun sebelum bola itu masuk kedalam ring, Sasuke menyentuh bola dengan ujung jarinya dan sedikit mendorong membuat bola itu berbelok keatas.
"Waktu habis!!" Teriak Shikamaru dari pinggir lapangan membuat Naruto dan Sasuke menyeringai secara bersamaan.
Gaara nampak mengeram rendah karena tahu jika ia kalah dari Naruto dan Sasuke dengan selisih dua angka hingga pria itu pergi bersama Kankuro meninggalkan lapangan basket.
"Huuuu.... Kalah!! Pecundang! Idiot!!" Teriak Lee meledek sambil berlari menghampiri Naruto dan Sasuke.
"Main-main dengan DobeTeme, belum tahu dia kita siapa" Ucap Naruto sambil merangkul bahu Sasuke.
"Partner terhebat" Ucap Naruto sambil mengarahkan kepalanya kepada Sasuke yang segera mengepalkan tangannya dan memukul pelan kearah kepalan tangan Naruto.
"Kalian hebat sekali!" Puji Chouji membuat Naruto menyenggol hidungnya sombong sementara Sasuke hanya tersenyum tipis.
Sasuke pun menoleh tepat dimana sebelumnya Sakura duduk namun ketika tahu gadis itu tak ada lagi di tempat nya, senyum pria itu menghilang.
"Ayo pulang!" Ajak Shikamaru membuat Naruto, Chouji dan Lee segera mengangguk.
"Ayo kita pulang Teme!" Ajak Naruto sambil menyeret Sasuke yang berada dalam rangkulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konoha Ramadhan
FanficNaruto dan kawan-kawan akan menemani kita semua selama Ramadhan dengan kisah menarik dan lucu yang siap dibaca untuk menemani puasamu!