Chapter 7 - Pesona

447 46 5
                                    

Judul: Mission

Author: Swanrovstte_11

Summary:
Perang dunia empat telah berakhir, kedamaian seharusnya sudah mampu diraih. Akan tetapi, kasus per kasus muncul dan harus dihadapi pula. Begitulah manusia, tertelan oleh keserakahan hingga membentuk sebuah bahaya bagi orang lain.

Temari paham apa yang dia ambil. Menjalankan misi tingkat tinggi untuk desanya. Dia adalah wanita tangguh, semua orang tahu itu. Bahkan dia sendiri tahu, misi ini memiliki peluang diantara ... nol(mati) dan satu(hidup).

Fandom:
Naruto © Masashi Kishimoto
Pair:
ShikaTema (Shikamaru x Temari) © Masashi Kishimoto

---

Chapter 7 - Pesona

Benar, Temari memang memiliki pesonanya tersendiri. Senyumnya ditambah cahaya matahari menambahkan cantiknya—Nara Shikamaru

---

Waktu telah berlalu lama semenjak waktu kerja dimulai. Mentari di perjalanan pulang mengakibatkan langit berwarna kejinggaan, inilah yang disebut dengan matahari terbenam. Burung-burung terbang bersama membentuk struktur menyadarkan manusia bahwa hewan pun mampu membuat struktur mereka sendiri. Orang lalu-lalang menuju ke kediaman masing-masing, menanti disambut hangat oleh keluarga.

"Oh, Shikamaru, kau belum pulang?" Kakashi menurunkan dokumen ketika melihat sosok pria berkepala nanas membuka pintu kantor setelah dia mempersilakan masuk. Sebenarnya dia sendiri tidak merasa aneh bila Shikamaru tidak langsung pulang disaat jam pulang, entah sejak kapan pria itu sudah beranjak dewasa dan membulatkan tekad menjadi asisten hokage. Dia juga tahu bahwa Shikamaru ingin menjadi asisten hokage untuk Naruto, muridnya, sehingga mengajukan diri. Tak dipungkiri, berkat Naruto, sepertinya Kakashi sendiri sangat terbantu dengan kemampuan kepala klan Nara itu.

Shikamaru berjalan masuk mendekati meja Kakashi sembari mengarahkan dokumen pada sang hokage. "Ini memang merepotkan, tetapi aku hanya mau memberi jadwal besok dan dokumen yang diminta olehmu, Hokage-sama," ucap Shikamaru.

"Sudah kuingatkan untuk tidak memanggil seperti itu, haha," balas Kakashi sembari menerima dokumen serta jadwal. Dia terdiam ketika melihat catatan jadwal yang cukup rinci membuatnya memijit kening. "Aku sependapat denganmu, ini merepotkan."

Pria dengan kuncir kuda itu hanya melepas kekehan pelan mendengar ucapan setuju. Shikamaru sendiri memiliki kebiasaan mengeluh segala sesuatu merepotkan, aslinya bukan karena takut tetapi hanya malas. Bibir mungkin berucap merepotkan, tetapi dia selalu mengambil tindakan dan menyelesaikan segala pekerjaan dengan baik. Dia memiliki tekad api dalam diri, di mana dia berhasil diakui oleh Asuma dan Shikaku. Tak hanya guru dan sang ayah, Temari dari negeri seberang juga mengakui hal itu.

"Aku akan pulang lebih dahulu kalau begitu, Ibuku menyiapkan makan malam," kata Shikamaru, dia membalikkan badan memutuskan untuk pulang ke rumah. Ketika sudah membuka pintu dia menoleh ke Kakashi, "Kakashi-san juga harus mencari pendamping hidup agar ada yang menyambut saat pulang rumah." Gurauan itu dibalas dengan tawa, benar-benar meremehkan sang hokage saja.

Kakashi memandang kepergian Shikamaru, melihat pintu tertutup rapat kembali. Raut wajah kembali netral, memutarkan kursi dan menaruh atensi pada langit kejinggaan tersebut. Tak ada yang pernah tahu apa yang ada di pikiran seorang Hatake Kakashi, bahkan ketiga murid kebanggaannya sekalipun. Meskipun demikian, semua orang sadar bahwa Kakashi memiliki kemampuan hebat, seperti ... firasatnya hampir tidak pernah meleset.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang