one

34 6 8
                                    

"Senyummu itu bagaikan cahaya dari sang mentari yang memberikan sinarnya bagi kehidupan"

#

Sudut pandang Vion :

"Viondita Amalinda!! Mulai sekarang lo jadi pacar gue".
.
.
.

"Nyuutt,nyuut"

Sekarang kepala cewek itu berdenyut kencang, tapi itu tidak seberapa dengan getaran yang ada di dadanya, belum lagi pipinya yang semerah kepiting rebus.

"Siall!! Apaansii tu orang"

"Aduuuh Vion!! Ngapain sii lu cari gara - gara sama si Alda, lagian kan lo uda punya si Davo, gimana coba sekarang!!" Cerca zia

Tringg!!

*message*
From : Davo

Bebe aku depan gerbang sekolah lo ni♡,cepet keluar ya ayang.
Read 16.30

Ok dav!
Read 16.35

Cepet ayang aku tunggu
Read 16.35

"Zii,keknya gua harus buru - buru deh Davo udah nungguin gue dari tadi" tukas vion yang langsung bergegas pergi, dan segera lupa dengan kegelisahannya dengan pernyataan cowok itu.

"Yaudaa deh gua numpang Andovi aja ye tiati lo" timpal Zia sambil lalu pergi.

Tak lama cewek itu berjalan,langkahnya dicegat oleh seorang cowok berpostur tubuh tinggi  berambut acak - acakan didepannya.

"Eitss lo mau kemana? Bukannya elo itu pacar gue sekarang!" Ujar cowok bernama Alda itu dengan alis naik turun diwajahnya.

"Al-alda?" Gidik Vion.

"Iyaaa..." tancapnya dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

"Mo ngapain lo?" Datar Vion sengaja melupakan apa yang beberapa jam tadi terjadi

" lo kan pacar gue, jadi gua mo tau lu kemana, ngapain, makan apa, udah sholat atau belum, atau boker dimana!" Cerocosnya tanpa titik koma

"execusme, lo siapa?? Bukan urusan lo dan of course gua gaperduli!!!, udah sana minggir"ucap cewek itu sambil mendorong tubuh cowok yang bernama Alda itu dari hadapannya

"Pacar lo" ucapnya dengan suara pede dan menaikkan dagunya.

"Lo itu upil bagi gua, pergii!!,gua itu udah punya pacar dan gue tegasin sama elo gua gapernah suka sama elo dan ya! GUA BUKAN PACAR LO!! PAHAM!" Tegasnya sambil berlalu pergi tanpa menoleh sedikit pun.

Cowok berpostur tinggi itu speclees  terpaku dan rahangnya mengeras begitu saja.

Sudut pandang Alda :

"Kapan?"
"Semua ini berakhir" tukas cowok berahang keras itu sambil mengepalkan tanganya

Tapi apa daya cowok itu karena dia memang harus melakukan hal itu sampai dia mendapatkan apa yang harus dia dapatkan.

ALDAVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang