two

9 1 0
                                    

-
.
.
.
.
.

Pagi itu...

Seorang cowok blasteran Turkey  Indo itu sudah siap dengan hoodie hijau dan jeans nya. Pria itu pun pergi menemui sedan putihnya yang tertata rapih di garasi rumahnya. Setelah menyuapkan sepotong  sandwich buatan sang ibu. Tanpa pamit anak lelaki itu pun menjalankan sedan putihnya itu dengan baik. Tak lama ia sudah sampai dirumah Nuansa Belanda itu dan memarkirkannya dengan rapih di depan rumah itu.

Tanpa kata a,i,u,e,o, sayup - sayup angin berhembus lembut dan mentari menyilaukan sinarnya, muncul sang gadis cantik nan manis di depan pintu rumah itu dengan mengenakan celana jeans pendek dan baju putih berlengan panjang, dengan sedikit menjepit poninya ke samping dan  rambutnya yang bergelombang panjang itu pun dibiarkan terurai begitu saja. Tak lupa dengan sedikit polesan cusson diwajahnya, maskara dibulu matanya dan liptint  berwarna merah jambu itu pun membuatnya tampak lebih cantik lagi.

Cowok itu pun sedikit menempelkan senyum kagum di bibirnya. Dan tanpa
basa - basi lagi sang gadis itu pun berada didepannya. Cowok itu membukakan pintu mobil untuk sang gadis dan kemudian menutupnya lalu sang Cowok itu pun duduk di kursi kemudi dan melajukan mobilnya dengan tenang.

"Kita mau kemana di?"

"Kamu tunggu aja"

Setelah percakapan iti selesai tak ada kata - kata yang mereka lontarkan lagi.
Mobil itu pun melaju tenang ketempat yang telah direncanakan oleh sang lelaki itu.

Tiada angin tiada hujan tiba- tiba ada pertengkaran diantara mereka berdua tanpa tahu sebabnya apa, sehingga sang kemudi tidak konsen dalam menyetir dan kemudian....

BRAAKKK!!!

"Alettta!!!"

#

"Hoaammm"

Pagi ini sangat cerah sekali, entah mengapa mentari sangat bahagia sehingga dia tersenyum lepas tapi tak menampakkan giginya seperti iklan pasta gigi. Silaunya menembus kedalam jendela serta merta ventilasi yang berada di kamar gadis pemalas itu yang baru bangun jam 9 pagi!!!.
Mungkin bukan pemalas juga siii, karena semalam habis bergadang mengerjakan projek nya, ya begitulah....

Karena keasyikan pergi ke mall bersama sang kekasih danjuga sahabat - sahabatnya dan peristiwa hampir kecelakaan yang dilalui anak yang masih sangat kecil itu sehingga dirinya keasyikan membantu orang, hingga lupa akan tugas projek nya untuk persentasi di hari senin.

Padahal kan masih senin dikumpulinnya, tapi karena pikun hari membuat malam minggunya hanya dihabiskan untuk mengerjakan projek nya. Udah telat bangun langsung makan lagi itulah kerjaannya saat itu.

Yaaa kalau bukan karena orang tuanya yang sedang keluar kota karena harus menghadiri kontes robot terbaik di Bandung sana, karena adiknya yang menjadi pesertanya. Dan kalau bukan karena dia sedang ada datang bulan bagaimana dia bisa menolak bangun sesiang ini untuk seorang gadis.

Kalau saja, Orang tuanya berada dirumah, mau bergadang ataupun tidak gadis itu harus bangun sebelum fajar walaupun ia sedang dateng bulan. Harus menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, menyiram tanaman, memasak, lalu menjemur pakaian.

Bahagia sekali gadis itu bangun siang langsung merebus mie instan dan menyeduh macha hang- kayaknya lebih cocok dingin sii.

#

Cowok itu pun bangun dari tidurnya dan kemudian mendapati hari telah berganti.

Hening seketika...

Dan hanya mendapati suara kulkas, Air conditioner, jam dinding yang berbunyi.
Rumah khas Mesir Kuno yang sangat mewah dan besar itupun menjadi saksi bagaimana Cowok itu hanya tinggal sendirian didalamnya.

"argh mimpi itu lagi!!"

"Kapan akan selesaiii..."

Hening lagi....

Saat semua ruh nya berkumpul dia baru menyadari kalau dia telat sholat shubuh,karena melihat sejadah dan sarung yang seharusnya berantakan setelah ia sholat. Namun, ini tidak!! Semuanya sangatlah tertata rapih karena, dari kemarin ia sholat di mesjid, muhsolla, dan pavilliun saja. Semakin yakinlah dia, bahwa dia belum melaksanakan shokat yang 2 raka'at itu.
Bergegaslah dia mengambil Wudhu yang kemudian terpaku kembali saat mendapati dirinya linglung.

"Tadi kan kang Deden bangunin gua pergi ke Mesjid".
"Tapi bener gak ya?"
"Nanti mimpi lagih". Tanyanya dan jawabnya sendiri.

Cowok itu pun berlari tanpa a,i,u,e,o, pergi ke rumah tetangganya itu.

"Assalamu'alaikum,Kang" ucapnya seranya mengetuk - ketuk pintunya dengan tergesa.

"Wa'alaikumussalam, aya naon atuh Alda?"
(Wa'alaikumussalam,  ada apa Alda?)

"Ieu kang, ai Alda tos sholat shubuh acan?"
(Ini kang, Alda udah sholat shubuh belum?)

"Kan tadi ka mesjid sareng Akang"
(Kan tadi ke mesjid bareng Akang)

"Ohh kitu? Syukur alhamdulillah wasyukurillah thanks ya kang!!"
(Oh gitu? Syukur alhamdulillah wasyukurillah, makasii ya kang)

Kemudian ia pun berlari lagi kerumahnya dan terheran - heran sendiri.

"Ngapain ya gue? Kan udah sholat kata Akang, trus ngapain gue lari- lari??" Sambil terhenti dan kemudian menunjuk ke dirinya sendiri.

"Trus gue Wudhu buat apa ya?"

Cowok itupun melihat jam tangan yang melingkar manis dipergelangan kakinya dan itu adalah kerjaannya kalo sedang berwudhu.

"Pukul 10?, gue sholat dhuha aja deh" katanya seraya menuju ke kamarnya.

#

Kang Deden adalah tetangganya yang sangat dipercaya oleh keluarga Armadjaya, ya!! Keluarga Alda. Walaupun keluaraga Kang Deden adalah orang miskin, tapi berkat keluarga Alda ia bisa tinggal pas disebelah rumah keluarga Armadjaya. Karena Ayah dari Kang Deden dulunya supir dari keluarga Admadjaya, dan tidak bisa pulang pergi karena harus mengantar 24 jam Ibunya Alda, Alda dan adik-adiknya karena keadaanya, waktu itu Andi harus selalu bolak- balik kerumah sakit karena imunnya saat itu selalu turun dan mudah terserang penyakit, dan harus diberikan penanganan khusus karena masih terlalu kecil, kira- kira balita lah, makanya Ayahnya Kang Deden diberi tempat tinggal pas di samping kediaman Admadjaya. Karena anggota keluarga Kang Deden cukup banyak dan tidak cukup untuk satu kamar di rumah Admadjaya. Memang rumahnya tidak besar hanya 1 lantai dan kamar 2 yang dibangun dadakan oleh ayahnya Alda atau namanya Pak Budi Admadjaya.


Mungkin itu tidak seberapa bagi Pak Budi, Namun hingga sekarang keluarga Kang Deden masih sangat berterimakasih dan senantiasa setia melayani keluarga Admajaya.

#







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDAVIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang