Aku letih diterkam perih.
Sakitku, tak pernah mendapat perhatianmu.
Kini, jika ku menyerah, akan kah kau marah?
Lalu, mengapa marah jika kau saja terus-terusan memberi panah.
Relakan saja aku lepas, seperti relanya kau tusuk pisau hingga berbekas.
Bukan ku tak lagi mencinta, namun cintaku berlogika.
Untuk apa terus meninggikan cinta, jika hati terus tersiksa?
Kau tahu? Akan selalu ada maaf.
Namun iklas? Aku tak tahu jelas.
Perihal melupakah, bagaimana bisa?
Kecuali kau jedutkan kepalaku hingga aku amnesia.
Lalu jika lah aku amnesia, aku minta pada Tuhan, hanya perasaanku padamu yg terlupa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Luka
RandomCoretan tentang hati yang tersakiti dan luka yang tak mampu terdeskripsikan.