Chapter 3 - Detak

19 3 0
                                    

╒◖═══════════════════════◗╕

Tahan, jangan kepancing sama gituan lagi! Udah pernah kan? Yauda gausa dirasain lagi!
-Amanda Riana Carles


Happy Reading guys! 📚

🦋🦋🦋

Jam pelajaran terakhir sudah selesai, lalu bu Rani memberikan PR seperti biasanya.

KkkkKRrrrRIiiiiINg! 🔔

Akhirnya bel pulang berbunyi, ini juga merupakan salah satu anugerah Tuhan bagi beberapa nyawa yang ada di kelas.
Hari ini Amanda pulang tidak bersama dengan sahabat sahabat nya itu, karena hari ini adalah jadwal piket nya. Ia selesai dengan tugas nya, dan bergegas berjalan di koridor utama.

"aduh, nanti gua pulang sama siapa ya? Lagi males pulang sendiri pula. Dasar sahabat ga guna, giliran gua piket, ditinggal"
Gumam kecil Amanda, namun siapa sangka tiba tiba ada yang menyentuh bahu nya.
" Lo gua anter pulang ya " Amanda merasa terkejut saat melihat orang yang menawarkan diri nya untuk mengantarkan Amanda pulang.
"eemm.. Gausah, gapapa. Gua bis-"
" gua ga terima penolakan " (deg)
balas cowok itu dengan cepat, ya dia Alvi. Sambil menarik lengan perempuan itu, ke tempat parkiran motor.
" ni pake.." sambil menyerahkan helm
"...." Amanda yang masih tertegun dan bengong melihat teman baru nya yang tiba tiba memperlakukannya seperti itu.
" yaudah ni.. " sambil memasangkan helm ke kepala Amanda.
'(deg²) mampus gua, harus apa sekarang!?' mata mereka bertemu, dan detak jantung Amanda sangat tidak karuan sekarang. -Belum pernah ada yang berani memperlakukannya seperti itu. Namun mengapa harus lelaki tak berperasaan ini yang melakukan nya? - Amanda benar benar tak karuan sekarang.

Saat sudah berada di motor, Amanda benar benar penuh dengan tanya sekarang. Alvi hanya fokus mengenadari motorninja hitam nya, sambil menayakan alamat rumah Amanda. Namun lahi lagi perempuan itu masih saja tertegun, dan tidak menjawab Alvi. -yaudah kalo masih diem, mending gua ajak makan sambil ngobrol ngobrol deh-
Motor Alvi berhenti di depan kafe.
"turun.."
"....." lagi lagi tak menjawab
" Amanda Riana Carles ayo turunn " Alvi melembutkan suaranya. Ya, dia mengetahui nama panjang Amanda dari sahabat nya, Rehan. Siapa lagi coba.

"emm ohh, iyaa.. EHH ko disini? " gadis itu kaget, padahal sebab ia lah mereka ada di sini sekarang.
" kita makan dulu aja, abisnya lo gua tanya alamat, diem diem aja. Yauda " singkat nya, lalu dia menarik tangan perempuan itu masuk ke dalam kafe. Ya, karena ia takut gadis itu bengong lagi dan tertinggal. Ada ada aja emang si Amanda.

Setelah memesan beberapa menu, Alvi berusaha mencari topik pembicaraan agar tidak terlalu canggung antar kedua nya.
"em, lo risih ya sama gue? " tanya lembut dan sedikit pelan
"hah? Ah, E-engga kok.. Kenapa? Ko nanya nya gitu?" Amanda yang dari tadi masih merasa tidak karuan, dan bingung akan ini semua.
"ga, gpp" jawabnya singkat, sambil mengalihkan pandangan nya ke sekitar.
-
-
-
'gajelas banget dah ni cowo, tadi manis, lemah lembut, tiba tiba dingin gitu'
Amanda semakin bingung saja dengan Alvi, ya Sangat misterius dan membuat Amanda ingin mencari tau lebih dalam tentang sosok laki laki yang kini di hadapa nya.

Next chapter berikutnya yaa,kalau mau tau apa yang dilakukan Amanda!
follow instagram aku : @shyntaadrlsyh
Jangan lupa vote☆ dan comment yaaw! 🤗

FEELINGS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang