•Penjahat?•

19 1 0
                                    

Jangan lupa vote all ^ω^
Jangan jadi pembaca gelap eheq ^.^

~~~~

" Aku yang mau tidak mau harus terlibat dalam beberapa kali episode dihidupmu "

***

Abella menatap akthar dengan penuh tanda tanya, ya bagaimana bisa yang menunggunya dirumah sakit bukannya orangtuanya maupun ghifari melainkan pria aneh ini

"Sebelum kecelakaan aku bertemu ghifari" ucap Abella meyakinkan pria itu bahwa yang dia ingat selama ini bukan mimpi dan khayalanya semata

"Aku masih mengingatnya sama seperti kemarin! Tapi aku nggak kenal siapa kau.." ucap Abella melihat pria itu bingung

"Kan aku sudah kubilang.. Mereka yang kau sebut itu hanya khayalan" ucap Akthar dengan santai sembari menatap mata Abella

"Kau sedang bermimpi" ucapnya lagi meyakinkan

"Dan lagi, wajar saja kalau kau tak kenal aku. Aku kan saudara jauhmu" ucap Akthar menyakinkan Abella lagi akan kata katanya

"A...pasih... Orang ini? Menakutkan..!!" tanya Abella dalam hati

"Inilah kenyataannya" ucap Akthar berdiri dari posisi duduknya

"Mungkin ini.. Kasus lelaki aneh yang menawan perempuan-perempuan muda, menawan lalu meminta tebusan.." pikiran Abella mulai menuju kehal hal mengerikan

- Flashback on -

Dua orang anak remaja sedang duduk disalah satu kursi sebuah toko kelontong yang dipastikan itu adalah Abella dan Ghifari

"Sekarang? Lagi sama ghifari! Aku bakal pulang cepat kok!" ucap Abella menempelkan hp ditelingannya

"Ibumu?" tanya ghifari menoleh kearah Abella yang telah usai mengangkat telfon

"Iya!" ucap Abella singkat

"Aku hanya bilang 'di ikuti seseorang' malaj jadi heboh begitu" ucap Abella sembari mengotak atik hpny

Belakangan ini memang ada seseorang lelaki yang mengikuti Abella yang membuat ibunya selalu bertanya dimana dan kapan Abella pulang

"Itu sih namanya penguntit. Lebih baik lapor polisi.." ucap Ghifari kesal saat melihat ekspresi Abella yang biasa saja saat dia sedang diikuti seseorang

"Biarkan saja!" ucap Abella santai

"Dulu kok dia mengikutiku. Akhir-akhir ini sudah nggak terlihat" ucap Abella meyakinkan Ghifari

"Apa boleh buat.. Orang semanis aku pasti banyak yang ingin mengejar" ucap Abella percaya diri

Ghifari terdiam sejenak mendengar perkataan Abella, tapi Abella memang tidak salah dia cantik, manis, Abella orangnya periang dan selalu ceria

"Iya juga" ucap ghifari pasrah

"Kalau karena dendam aku yang diincar, Abella yang melindungi aku ya" ucap ghifari sembari tersenyum kearah Abella

- Lindungi aku dengan keberanianmu!
♡ -

"Baiklah! Kalau musuh datang aku akan lari meninggalkan ghifari" ucap Abella tertawa

"Abella kan bisa lari 50 m dalam 10 detik.. Jangan khawatir aku akan hidup demi Abella juga, kok" ucap Ghifari yang diiringi tawaan

"Walau bicara begitu, Ghifari selalu mengantarku sampai rumah."
"Aku suka sekali menatap punggung itu." batin Abella sambil tersenyum

***

Abella dan Ghifari berjalan menyusuri jalan yang sudah hampir gelap, setela beberapa menit berjalan mereka berdua sampai didepan rumah Abella.
Setelah mengantar Abella, Ghifari pamitan dan berjalan menjauh dari rumah Abella sementara Abella diam ditempat menatap punggung Ghifari sesekali Abella tersenyum melihat Ghifari yang berjalan menjauh
Saat Ghifari sudah hampir menjauh, Abella memanggil Ghifari yang membuat pria tampan itu menoleh kearah Abella

"Ghifari..." panggil Abella sambil menunjukan ukiran senyumnya

"Apasih? Cepat masuk" ucap Ghifari menoleh kearah Abella

"Maka.." belum sempat Abella menyelesaikan kalimatnya tiba tiba

"BRAAKK"

"Abella!!" teriak Ghifari histeris sembari berlari mendekat ke arah Abella

Ghifari melihat tubuh Abella yang sudah tergeletak didepan rumahnya dengan bercucuran darah, Ghifari cepat cepat membawa Abella kerumah sakit dan memanggil ambulance

Abella tertabrak mobil saat hendak masuk kerumahnya
Siapa penabrak itu belum diketahui tapi polisi curiga itu adalah penguntit yang selama ini mengikuti Abella

"Aku tak melihat wajah pengemudinya. Tapi jangan-jangan laki laki itu...?!" batin Abella

- Flashback off -

Abella terbangun dari tidurnya dan melihat ada pecahan kaca dan pria bernama Akthar itu tertidur disamping tempat tidur Abella

"ng.. Oh iya aku pingsan ya" ucap Abella saat tersadar

"Di atas pecahan cermin!" teriak Abella kaget

"BRUK"

"Lho?" ucap Abella menoleh

"Dasar, salahnya kenapa memcahkan kaca" ucap Abella menoleh kearah Akthar

"Ah kau sudah sadar, ya" ucap Akthar saat baru bangun dari tidurnya

"Maaf membuatmu kaget" ucap Akthar sambil mengelus pucuk kepala Abella dengan lembut dan langsung berdiri






reality that feels like a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang