🐣Chapther 1🐣

14 3 0
                                    

happy reading guys
















   

Suasana sekolah yang nampak tetap sama dengan perpaduan warna baru, abu-abu dengan putih-hitam, cahaya matahari yang sedikit-demi sedikit naik untuk menyinari warna hari, setelah libur panjang yang di terima para siswa- siswi.

Banyak canda tawa di lapangan dan suara tawa canda siswa siswi yang senang bertemu dengan kawan-kawan mereka. Dan juga adek kelas baru yang bersekolah di SMP Harapan 1.

"Haiiiii guysss aku kembali....... " Suara nyaring dari gerbang sekolah dan beberapa orang yang kaget dengan suara cempreng itu entah siapa pemilik nya dan gk enak di denger gitu bikin orang marah suaranya.

"Hai my best friend aku kembali...... Uwu." Pemilik suara cempreng tadi yang di gerbang sekolah membuat kelima sahabat nya, hanya menggelengkan kepala dan kesal.

"Lo bisa gak sih sehari aja gk kaya toa, gw pengen ngerasain masuk sekolah itu damai tentram tanpa suara toa" Kata Belva yang begitu kesal dengan suara cempreng milik Ana.

"Idih sama suara gw aja kek gitu,lo iri ya,gk punya suara bagus kek gw kan ngaku aja lo!" Nada agak meninggi dari suara Ana yang menyahut Jawaban Belva.

"Kapan temen gw tobat ya Bapa, temen kamprevt kek gini kok bisa jadi sahabat gw gitu" Celetuk Rava yang berada di sebelah Ana.

"Lo tadi bilang apa Rav, lo mau bikin tato di pipi lo hah." Suara cempreng Ana yang melengki di telinga Rava.

"Udh woi stop napa,kalian udh SMP kelas 9 masih aja perilaku kek anak kecil pengen di gedik satu-satu apa???!!" Sahut Irene yang kesal dengar perdebatan mereka.

"Weh selow mak,ampun gak debat lagi kok wkwkwkw. " Kata Ana Sambil memohon dan menahan ketawa sedikit.

"Sorry, gw ogah jadi mak lo ya." Sahut Irene dengan melotot ke arah Ana.

"Udh udh gk ush debat lagi mending tanya kabar selama libur pada ngapain gitu kek, heran gw liat kalian debat gk cape apa??" Sahut Andreas yang capek melihat perdebatan mreka.

"Gk cape kok gini-gini gw betah asoyyy. " Jawab Ana.

"Hem y titik gk pake koma. " Jawab Ethan.
"Oh ya gw pengen liat kelas nih kelas sembilan kita sekelas lagi gak ya? " Pertanyaan Belva sambil menatap sahabat mereka.

"Amin la kalo sekelas. " Jawab Ana.

Tiba-tiba suara berat menyapa para siswa dan siswi yang sedang canda tawa bersama teman-temannya

"Pagi anak-anak saya senang karna kalian datang tepat waktu, itu lah ciri- ciri anak berpestasi." Suara Kepala sekolah dengan suara berat khas nya.

"Adohhhh malah udh di sapa, mending kita baris dari pada kena lempar sepatu. " Suara Belva sambil membawa temannya berbaris.

Kepala sekolah ini kalo gk marah gk main-main  para siswa dan siswi kapok dengan kegalakannya Kepala sekolah ini yaitu Pak Dion, misalnya pas Upacara kalo anak anak gk bisa diem alias rame, pasti bakal di jemur sampai jam 10 dan itu gk boleh duduk coba pegel nya kek gimana.

S Q U A D t e l o r D a d a rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang