p r o l o g

44 3 2
                                    

Mencintai kamu, adalah kebahagiaanku.

Dicintai kamu, adalah keberuntunganku.

Dapat merasakan keduanya, adalah kenikmatan dunia yang selalu Aku syukuri setiap detiknya.

Namun, kenikmatan itu seketika lenyap pada malam itu.

Malam dimana kamu memutuskan untuk meninggalkanku.

Halo manis.

Apa kabar?.

Aku disini...sedang meratapi kehancuran.

Sendirian.

Kamu, tidak ikut hancur kan?.

Jangan.

Biar Aku saja yang hancur, kamu ambil saja bahagianya.

Aku memberikan seluruh bahagiaku untukmu.

Jangan kamu sia-siakan, barang sedikitpun.

Hei, Aku ingin egois rasanya.

Aku ingin dirimu yang berdiri diam dihadapanku, mencegahku dari sebuah kekonyolan mengundang maut kala itu.

Aku ingin dirimu yang selalu menemaniku duduk di malam hari sambil memandangi bintang dan bulan.

Aku ingin dirimu yang mengajakku bersembunyi dari para perawat yang hendak memberikan obat yang sangat Aku benci.

Aku ingin dirimu yang menyuapiku makanan di kantin Rumah Sakit.

Aku ingin dirimu yang tersenyum manis kepadaku.

Aku ingin dirimu yang mengusap kepalaku sampai Aku tertidur.

Aku ingin dirimu yang menangis melihatku gagal saat belajar berjalan.

Aku ingin dirimu.

Kambali kedalam pelukanku.

Tertawa riang bersamaku.

Dan mengukir kenangan indah penuh kebahagiaan bersamaku.

Bagaimana? Bisa tidak Aku egois?.

Tidak bisa ya?.

Baiklah, Aku tidak memaksa.

Tapi, kau harus janji akan selalu bahagia disana.

Mengerti?.

Ingatlah selalu bahwa,

Aku menyayangimu.

Dari pertemuan pertama kita, hingga detik ini.

- J

H E R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang