2 ; Insident

49 3 2
                                    

"Kim Mingyu." Panggil Eunha lirih saat sudah berada di samping muda-mudi tersebut.

Mingyu dan perempuan itu menoleh. Namun, tidak ada raut wajah terkejut dari lelaki itu. Justru perempuan dihadapannya yang terkejut.

"Eunha?" Panggil perempuan itu.

Eunha menyerngit "Kau mengenalku?" Tanyanya.

"Aku—"

"Dia Jung Chaeyeon, kekasihku. Aku sering menceritakanmu, maka dari itu dia mengenal dirimu." Jelas Mingyu dengan santai.

Hati Eunha terasa remuk.

"Oh, Chaeyeon? Perkenalkan Aku Jung Eunha." Ucap Eunha sambil mengulurkan tangannya.

Chaeyeon membalas uluran tangan itu dengan ragu, wajahnya menunjukkan ekspresi tidak nyaman "Jung Chaeyeon. Kekasihnya kekasihmu."

Kekasihnya kekasihmu, Eunha sedikit terkekeh. Kalimat merepotkan yang cukup menjengkelkan.

"Berapa?" Tanya Eunha kepada Mingyu.

Mingyu menyerngit bingung.

"Ada berapa perempuan yang menjalin hubungan denganmu selain Aku dan Chaeyeon?" Tanya Eunha mengoreksi.

Mingyu tampak berpikir "Aku lupa. Lagi pula, apa urusannya denganmu? Yang terpenting kau tetap kekasihku, dia kekasihku, dan yang lain kekasihku. Aku masih sering berjalan bersamamu bukan? Aku juga masih sering memelukmu dan membuatmu tersenyum. Tidak usah repot dengan urusanku, Eunha."

Eunha mengepalkan tangannya "Aku kekasihmu, Mingyu."

"Dia juga kekasihku." Jawab Mingyu sambil menunjuk Chaeyeon yang menundukkan kepalanya.

"Putuskan perempuan yang lain. Tidak ada perempuan yang mau diduakan, Mingyu."

Mingyu memasang wajah tidak terima "Putuskan katamu? Enak saja. Mereka semua kesenanganku ketika Aku tengah jenuh dan bosan kepadamu."

"Mingyu, hargai perasaanku, bisa? Sudah berapa kali Aku memergokimu dengan perempuan lain? Lebih dari tiga kali, Mingyu. Aku mohon."

"Eunha, berhenti. Lebih baik kau pulang, Aku rasa kau kelelahan karena berkeliaran di jam selarut ini."

Mingyu memeluk Eunha sebentar, lalu mencium kening gadis mungil itu "Pulang saja. Mau kuantar?" Tanya Mingyu.

Wajah Eunha memerah. Bukan, bukan karena salah tingkah, melainkan menahan tangisnya.

"Aku, pulang sendiri." Ucap Eunha yang langsung diangguki oleh Mingyu. Mingyu tersenyum, lalu mengelus puncak kepala Eunha.

Sebelum pergi, Eunha menatap Chaeyeon yang masih terus menunduk. Namun, mata bulat Eunha menemukan sesuatu di leher bagian dalam Chaeyeon.

Bercak merah keunguan.

Sekali lagi, Eunha menghela napas nya, lalu pergi meninggalkan Mingyu dan Chaeyeon secepat yang dia bisa.

🍂

"Kim Mingyu sialan." Umpat Eunha lalu memukul stir mobil nya.

Eunha menangis dalam diam. Wajahnya dia benamkan di lekukan kedua tangannya yang diletakkan tepat di stir mobil nya.

Bahu Eunha bergetar hebat, tangan kanannya memukul-mukul dada nya yang sesak.

"Aku harus bagaimana agar kau mau meninggalkan mereka, huh?!" Tanya Eunha entah pada siapa.

Eunha terisak dalam kesunyian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H E R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang