Ruangan putih itu tampak lenggang. Tanpa barang ataupun benda lain sebagai penghias ruangan. Sunyi. Sepi. Bagai tempat mati yang telah lama tak disinggahi.
"Permisi." ujar seorang perempuan dengan kerudung putihnya. Tak ada jawaban. Ucapan permisi seakan siap menghiasi ruangan.
"Ada orang?" lagi dan lagi. Suara itu menggema, memantul di setiap sudut ruangan. Wajah kuning langsat itu kian memucat. Matanya siap menumpahkan segala rasa yang tercurah di dalam dada.
'Oh Allah, dimanakah aku?'
"Kila!" seruan lantang terdengar memenuhi sudut ruangan, menyambar atmosfer yang seakan sirna ditelan sepi. Perempuan itu terlonjak kaget mencari asal suara. Dijelajahi tiap inci ruangan guna mencari titik pertemuan, ia hafal betul suara itu.
"I-iya Ki-Kila disini!" Teriak perempuan itu dengan suara penuh ketakutan. Tangannya mulai gemetar diikuti kaki yang enggan bergerak. Tak ada siapapun disana.
"Kila!" Suara itu kembali menggema. Tak pelak hal tersebut berhasil membuat perempuan itu menangis ketakutan.
Pelukan hangat membuyarkan rasa yang ada, enggan melirik namun mata seakan tertarik.
Tangis itu pecah. Kembali dipeluknya sosok itu, seakan enggan untuk kembali kehilangan. Tangis pilu bercampur haru tertuang di segala arah pertemuan.
"Sudah, nangisnya jangan kelamaan." sang pemanggil suara Kila berujar lembut memecah kesedihan.
Perempuan itu berenggut menjauhi, lantas menghapus jejak air mata yang telah ditapaki.
"Ini, simpen ini baik-baik, untuk kenangan. Jangan dibuang, kamu kan orangnya suka buang-buang barang." ucap sang pemanggil akila diiringi kekehan kecil, gigi rapihnya menampakan senyuman.
Lantas perempuan itu mengambil barang yang diberikan, ditatapnya barang itu penuh selidik, mencari keistimewaan dari barang yang diberikan.
"A-" ucapannya terpotong kala tak menemukan sosok itu di ruangan.
☘🌷☘🌷☘🌷
Ikan di akuarium nabrak kaca,
Assalamualaikum buat yang baca:vHayy akhirnya kita kembali bertemu di cerita yang berbeda. Maafkan jika tak ada satupun karya yang terpampang nyata. Hehehe. Do'a in semoga cerita ini bisa selesai pada waktunya:v aamiin.
Hehe udah ah cuap-cuapnya.Salam rindu.
AuLia🕊
KAMU SEDANG MEMBACA
Daianashuō
Teen FictionMemiliki impian muluk yang tak mungkin didapatkan oleh seorang gadis desa. Namun, hal itu tak membuatnya berhenti, berbagai usaha dilakukan untuk menapaki impian yang diidamkan. Satu hal menanti untuk menjadi perbincangan hangat, hingga akhirnya me...