Empat Puluh Satu✨

32 2 0
                                    

Keluarga Rion sekarang sudah berada di rumah Grizelle, membantu untuk persiapan acara pertunangan Grizelle dan Daffa. Karena keluarga Rion dan Grizelle sudah seperti keluarga sendiri, maka sudah jadi kewajiban untuk membantu.

Grizelle dan Rion sedang menata souvennir pertunangan, kebetulan Daffa sedang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak bisa membantu.

"Rion," panggil Grizelle.
"Iya?" jawab Rion.
"Hubungan kamu sama Kak Feli gimana?masih jalan?" tanya Grizelle.

Sebenarnya, Rion sudah muak dengan pembahasan ini. Tetapi Grizelle menanyakannya, tentu saja dia harus menjawabnya.

"Masih jalan sih. Tapi ya kayaknya kita udah nggak cocok lagi," ujar Rion.
"Lah?kenapa?" Grizelle terkejut.
"Entahlah zel. Aku sendiri juga nggak tahu," jawab Rion dengan pasrah.

Grizelle memegang kedua pundak Rion.
"Rion makasih dulu kamu udah doain aku, untuk dapat laki-laki baik. Sekarang giliran aku yang bilang kayak gitu, semoga hubungan kamu sama Kak Feli langgeng. Ya kalaupun kamu putus sama Kak Feli, semoga kamu dapat pengganti yang lebih baik," ucapnya.

Rion merasa terharu dengan ucapan Grizelle, itu membuat Rion benar-benar merasa bersalah padanya.
"Grizelle," ucap Rion dengan lirih.
"Ya?"

Tanpa meminta izin terlebih dahulu, Rion langsung memeluk Grizelle begitu erat.
"Hm?"
"Makasih dan maaf zel. Maaf aku pernah nyakitin kamu dan makasih udah jadi orang terbaik di hidup aku,"bisik Rion.

Grizelle terdiam, menahan air mata yang sebentar lagi menetes di pipinya. Untuk menahannya, dia tersenyum dengan lebar.

"Abanggg!!!" teriak Audrey dari ruang keluarga Grizelle.
Dengan refleks Rion melepas pelukannya, "Apaan sih?!" jawabnya dengan nada bicara ngegas.

"Rionn.. nggak boleh kasar," bisik Grizelle.
"Hehe.. iya lupa," Rion cengengesan.
"Bang, mama papa udah pamitan. Yuk pulang," ajak Audrey.

"Hm oke. Bentar lagi nyusul sana," Rion mengangguk.
"Oke," Audrey keluar dari rumah Grizelle.

"Zel.. aku pamit pulang dulu ya," Rion memeluk Grizelle sekali lagi.
"Iya. Hati-hati," jawab Grizelle lalu melepaskan pelukannya.
"Bye," Rion melambaikan tangannya.
"Iya!bye!" Grizelle juga demikian sambil menebar senyum manisnya.

********

Hari ini cukup melelahkan bagi Rion, untuk menghibur dirinya dikamar dia ingin menelfon Felicia. Setelah dilihat, hari ini Felicia tidak melulu menghubungi Rion. Ada apa?
Rion mencoba berpikiran baik, mungkin Felicia takut mengganggu dirinya atau dia sendiri juga lagi sibuk.
Baru saja Rion mencari kontak Felicia, Felicia tiba-tiba menelfonnya malam-malam begini. Sangat kebetulan sekali, Rion merindukan Felicia.
Panggilan suara masuk.. "MyGF❤️"

Felicia : "Assalamualaikum Rion?"
Rion     : "Waalaikumsalam, ada apa?tumben kok nggak pakai sayang manggilnya?"
Felicia : " Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"
Rion    : "Iya bilang apa?"
Felicia : "Aku pengen putus sama kamu"

Mendengar itu rasanya jantung Rion seperti berhenti, hal ini benar-benar terjadi. Tuhan sudah menakdirkan dirinya akan berpisah dengan Felicia.

Rion    : "Alasannya kenapa?aku nggak ada waktu buat kamu?"
Felicia : "Iya Rion. Kamu nggak pernah perhatian sama aku!fokus sama duniamu sendiri. Aku nggak kuat kayak gini terus"
Rion   : "Ya gimana Fel, aku itu kerja. Lagian aku nggak macem-macem, main cewek, nggak! Aku lagi nata masa depan aku. Tolong ngertiin ya?"
Felicia : "Iya aku ngerti. Tapi aku nggak kuat kayak gini, kangen sama kamu terus aku nggak bisa. Aku nggak kuat LDR-an, hubungan kita sampai disini aja ya?"
Rion   : (Rion tarik nafas) "Yaudah kalau itu mau kamu, ya kita putus. Meskipun kamu putus sama aku, aku harap kamu bisa jadi Sailormoon untuk orang lain. Aku harap kamu tetap jadi bulan yang selalu bersinar untuk pelaut yang akan berlabuh di hati kamu. Aku sadar, aku nggak selamanya ada di hati kamu."
Felicia : "Sorry Rion.. makasih buat semuanya"
Rion    : " Sama - sama Sailormoon.."
Panggilan suara berakhir...

Rion tidak menyangka Felicia akan minta putus hari ini juga, menurutnya terlalu cepat. Walaupun terkadang Rion kesal dengan Felicia, tetapi dia punya peradaan. Dia benar-benar menyayangi Felicia, mustahil saja kalau dia tidak menangis. Air mata Rion menetes, tak kuasa menahannya. Dia kehilangan seseorang yang dia cintai untuk pertama kalinya. Bucin.

Pintu kamarnya lupa dia kunci sehingga dibuka begitu saja. Mamanya masuk membawakan segelas susu rasa coklat.
"Rion... ini mama buatin susu," ucap mamanya.

Rion tak menampakkan wajahnya sedikit pun, dia menutupi wajahnya dengan bantal. Tetapi, namanya naluri seorang ibu. Dia bisa mendengar ada suara sesenggukan, yang pasti Rion sedang menangis. Mamanya meletakkan susu itu di atas meja, lalu melihat keadaan Rion dan membuka bantalnya dengan paksa.

"Lohh?Rion nangis?Rion yang katanya adik abang paling galak bisa nangis?" ucap mamanya.
"Apa sih ma. Rion nggak apa," kata Rion. Dia malu ketahuan oleh mamanya kalau dia sedang menangis.

"Nggak apa!nggak apa!cepat, cerita!" perintah mamanya. Dia menarik Rion agar duduk dan bercerita. Rion pun menurutinya.
"Aku diputusin ma sama Feli," ujar Rion dengan lirih.

"Barusan?lewat telfon?dia bilang apa?" tanya mamanya.
"Dia minta putus. Karena nggak tahan LDR,aku nggak punya waktu buat dia. Dia nggak tahan," kata Rion.
"Tuh kan?perempuan nggak baik kan?"

"Iya ma," Rion mengangguk.
"Sebenarnya mama dari awal udah nggak suka. Tapi gimana lagi?kamu suka sama dia. Mama nggak mau larang-larang kamu," ujar Mama Rion.

Rion hanya mengangguk, nafasnya masih tidak teratur karena menangis.
"Udah nggak usah ditangisin. Hidup nggak melulu soal cinta sayang, masih banyak cita-cita kamu yang harus digapai. Apalagi kamu masih muda," Mama Rion memeluk anaknya agar lebih tenang.

"Iya ma. Rion bakalan kerja keras, nggak mikir cinta-cinta dulu. Rion nyesal, baru pertama kali pacaran udah gini. Rumit," ucap Rion.
"Nah gitu baru anak mama. Sekolah dulu yang benar, kalau udah mapan dan mandiri pasti jodoh datang dengan sendirinya. Dan semoga itu yang terbaik," kata mamanya.

"Makasih mama," Rion memeluk mamanya lebih erat.
"Iya sama-sama. Udah ih nggak boleh cengeng!" mamanya menghapus air mata Rion.
"Iya ma," Rion menghapus air matanya.

"Susunya di minum dulu, habisitu tidur. Eh?kamu belum makan malam ya?" tanya mamanya.
"Belum," Rion menggelengkan kepalanya.
"Waduh!Yaudah nanti mama bawa kesini spaghetti buatan mama," mamanya beranjak dari tempat tidur Rion.

"Nggak usah ma. Rion nggak mood makan," ucap Rion.
"Heiii!!!" mamanya melotot.
"Kenapa ma?kok melototin Rion?" Rion kebingungan.

"Mama nggak suka, putus cinta mogok makan gitu. Alay tahu nggak?" sindir mamanya.
"Ahh mama," rengek Rion.
"Bodo amat!mama masakin kok. Udah minum dulu sana," perintah mamanya.

"Iya ma. Siap," jawab Rion dengan pasrah.
Mamanya pun keluar dari kamarnya untuk mengambilkan dirinya makanan.

Hai readersku..
Gimana puasanya?lancar dong pastinya..
Menurut kalian, part ini gimana?
Sorry ya kalau pendek bgt.
Sedih nggak?Rion sama Felicia putus?
Kasih pendapatnya ya, butuh kritik dan saran yang membangun😊.
Jangan lupa follow, vote, comment sama read..
Thankyouu..

- Happy Reading ❤️-

SAILORMOON [ Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang