2. Harimau

39 4 1
                                    

"EH?!" Keiko kaget.

Orang yang Keiko panggil Om tak kalah terkejutnya. Tapi dengan lihai ia bisa mengendalikan wajahnya kembali ke wajah sok garang. Dilihat dari tampilannya, Keiko bisa menyimpulkan orang ini mungkin seumurannya.

Seragam abu-abu yang terlihat pas di badannya yang tinggi tegap itu, membuat kesan tersendiri di si Om. Rambutnya acak-acakan tapi menurut Keiko itu keren. Laki-laki ini terlihat berbanding terbalik dari Abhi. Ah Abhi lagi Abhi lagi.

"HEH YANG LO PANGGIL OM,GUE?!" Tanyanya.

"Eh em maaf, tadi aku gak liat muka kamu," Keiko salah tingkah.

Tak berselang lama ada seseorang berlari ke arah mereka. "BOS! BOS! GAWAT BOS!" Teriak orang itu.

"Apaan elah?!" Tanyanya dengan wajah mengerikan. Tapi keren.

Keiko masih salah tingkah. "Em, aku-"

"Besok temuin gue di sini!" Keiko bingung.

"Aku?" Sambil menunjuk diri.

Lelaki itu mengangguk. Eh apa-apaan bahkan Keiko tidak tau namanya siapa.

"Panggil aja Saka." Keiko membulatkan bibir,lalu nyengir. Kok dia bisa tahu isi pikirannya.

"Eh cewek Bos?" Teman orang yang katanya bernama Saka itu mengernyit heran. Lah kalo cewek emang kenapa?

"SAKA PUTRA BENGGALA SI PREMAN PASAR DEKET SAMA CEWEK? LO MASIH BOS YANG BIASA KAN?"

Saka memelototkan mata seaakan berkata 'diem lu! Tuh bibir minta dicabein apa!'.

"Benggala? Harimau kan?" Tanya Keiko.

Teman saka tertawa. "Aduh Bos cewek lu polos ya!"

"Udahlah inget besok!" Saka berbalik berniat pergi.

"Eh! No handphone lo!" Keiko kaget lagi. Entah keberapa kali ia kaget hari ini hanya karena ulah si Harimau Benggala.

"O-oh iya." Keiko menuliskan No nya pada sticky notes yang selalu ia bawa.

"Kalo gue hubungin harus jawab!"

"I-iya."

Setelah itu, teman Saka menarik-narik bajunya sambil berkata entah apa. Tapi dilihat dari wajahnya, Saka marah. Serem. Tapi keren. Dan entah sudah berapa kali Keiko memuji Saka keren.

○●○●○●○●○

Niat Keiko untuk pulang ia urungkan karena tiba-tiba rasa takut akan omelan sang Ayah menggerayangi pikirannya. Keiko pun akhirnya kembali ke sekolah.

Baru saja Keiko memasuki kelas, lagi-lagi ia harus sakit hati melihat Abhi bersama Renata sedang sibuk menulis entah apa, tugas mungkin.

'Oke Keiko kamu harus kuat jangan kalah dari Renata si nenek sihir itu!' Ucapnya dalam hati.

Melangkah mendekati mereka, dengan sengaja Keiko nenginjak kaki Renata.

"Heh lo apaan sih!" Renata melotot.

Memurat mata Keiko balik bertanya. "Apa?"

"Abhi sayang, kamu liat kan si Jepang kampungan ini suka nindas aku," Abhi yang mendengar itu menjadi berdecak.

"Udah lah kalian ini-" Abi menggeram tidak melanjutkan kalimatnya.

Yah Keiko tahu jika sudah begini Abhi pasti sedang dalam tingkat kekesalan tertinggi nya. Mungkin. Akhirnya Keiko yang mengalah. Mengelus lengan Abhi.

"Em tadi aku bawain roti yang biasa kamu makan sebelum minggu lalu kamu gak makan lagi," Abhi memerhatikan wajah Keiko.

"Kalo mau dimakan aku seneng, kalo enggak gapapa." Keiko tersenyum. Lalu keluar. Ke taman mungkin. Mencari teman-temannya.

Abhi memejamkan mata. Setelah berhubungan dengan Renata selama seminggu ini mengapa masalahnya terasa kian bertambah saja? Argh menyebalkan. Dan mengapa sekarang Keiko terlihat sangant manis dengan sifatnya yang mengalah itu? Biasanya gadisnya itu keras kepala.

Tunggu gadisnya? Apa-apaan pemikiran Abhi itu. Dan, apakah tadi Abhi memujinya? Huh.

○●○●○●○●○

Di sisi lain, Saka sedang tersenyum. Senyum yang jarang. Tidak. Langka lebih tepatnya. Senyum yang terpatri di bibirnya itu membuat anak buahnya terheran-heran.

Alan lah yang menjadi orang untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan bos mereka. Ya, Alan adalah teman Saka yang tadi bertemu Keiko.

"Lan si Bos kenapa?" Tanya Darel.

"Puber cuk si Bos mah!" Alan menjelaskan sambil teratawa.

"Harimau yah?" Z tak bisa lagi menahan tawanya hinga berguling-guling.

Pernahkan kalian merasakan love at the first sight? Ya itulah yang Saka rasakan. Aneh. Saka belum terlalu yakin apa yang ia rasakan. Tapi jantungnya berdebar. Wajah si gadis jepang selalu terngiang-ngiang.

Apalagi saat menangis tadi wajahnya sangat menggemaskan. Pipinya yang bulat berisi itu terlihat merah dan bersimbah air mata. Ingin sekali Saka tertawa.

Tapi rasa rasanya wajah itu tak asing lagi bagi saka. Apakah saka pernah bertemu dengannya? Seingatnya sih tidak. Tapi siapa tahu.

Saka tersenyum lagi.

Ah, sekarang sudah pukul 19.00 mungkin dia sudah pulang. Dia? Oh bahkan Saka lupa menanyakan namanya.

Me: p

Saka berdehem menunggu jawaban. Gelisah. Perilakunya tersebut tak luput dari penglihatan teman-temannya yang ikut mesem-mesem.

1 menit

2 menit

3 menit

Ting!

Jepang: siapa?

Saka tekejut. Bingung harus menjawab apa.

"Lan! Gimana nih bales cewek?" Tanya nya cemas.

"Yaelah bos yang gini mah Z jagonya!" Sombong Z.

"Yaudah apa?!"

"Bales aja Harimau, dia pasti inget!" Usul Z.

Apakah harus? Sudahlah Saka memang tidak berpengalaman dalam urusan wanita.

Me: harimau.

○●○●○●○●○

Unknow number: harimau.

Hah siapa harimau? Pikir Keiko. Oh! Keiko ingat. Dan......Terkejut? Lagi?


TBC

APAAN BAGET SI SAKA YAKAN. SI ABHI JUGA APA KATANYA KEIKO IMUT TAPI DIDUAIN AH SUDAHLAH. ENJOY. DONT FORGET TO VOMENT💚💚

LUV

SuplemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang