You're just too good to be true
Can't take my eyes off of you
-frankie Valli-----------------------------------------------------------
Unknow number: harimau.
Hah Harimau siapa? Pikir Keiko. Dan Oh! Keiko ingat. Dan......terkejut? Lagi?
Me: oh, iya kenapa?
Tak berselang lama tanda centang langsung berubah biru. Membuat Keiko heran. Si Benggala itu menggu balasan nya? Keiko tersenyum.
Unknow number: save no gw kalo gk mw dgigit
Me: iya, apaan deh
Unknow number: yodah bye.
Keiko hanya melihatnya. Tidak niat membalas. Apa-apaan si Benggala itu. Aneh. Tapi keren. Huh itu lagi itu lagi.
"Abhi lagi ngapain yah?" Keiko terkekeh sendiri.
Langsung saja Keiko menekan ikon telepon. Tidak ada nada sambung yang terdengar. Tapi,
'Maaf no yang anda tuju sedang berada di panggilan lain.'
Sakit. Anak-anak alay biasa menyebutnya definisi sakit tak berdarah. Sudah Keiko duga. Mengapa tidak 'maaf no yang anda tuju sedang di telepon pacar satunya' saja?
"AAAAAAAAAAA!" Tanpa sadar Keiko menjerit di kamarnya.
Terdengar suara kaki berlari terburu-buru ke kamarnya.
Ceklek!
Pintu dibuka. Dan wajah tampan sang Ayah lah yang muncul.
"Kenapa nak?" Tanya Ayahnya cemas.
"Em tidak apa Yah," Keiko jadi malu sendiri.
"Tadi i-itu kecoa! Iya ada kecoa Ayah!" Dalihnya.
Taki hanya terkekeh. Sejak kecil memang putri kecil nya tidak bisa berbohong.
"Tidur!" Keiko mengangguk.
○●○●○●○●○
Saka tertawa sendiri melihat history chat nya bersama Keiko. Tak sabar rasanya menunggu hari esok supaya bisa segera bertemu si Jepang. Untuk saat ini Saka akan menyebutnya Jepang saja karena lagi-lagi lupa menanyakan namanya.
Tapi aneh sekali Saka merasa familiar dengan wajah itu. Rasanya ia pernah bertemu dengan gadis berwajah imut itu tapi dimana? Saka tak ingat.
"Bray!" Panggil Saka pada bawahannya.
"Siap bos ada perlu apa?" Tanya Alan.
"Gue pernah liburan ke Jepang atau negara Asia yang matanya sipit-sipit gak?" Alan dan lainnya pun tertawa.
"Halah si Bos ini jadi langsung suka cewek yang sipit-sipit ye!" Cablak Z.
"Bukan anjeng Gue rasanya pernah liat muka tuh cewek deh!" Jawab Saka sarkas.
"Bos lu kek nya tipe-tipe cowok bucin yah." Darel berkata lempeng. Tapi siapa sangka Bos mereka merasa terhina karena secara tidak langsung Darel telah mengatakan kelemahan saka. Cinta.
"BANGSAT LU!" Saka berteriak disertai tendagan mautnya pada meja.
"Anjer Bos kaget Gua!" Z tiba-tiba terlonjak kaget.
Tapi kalau saka fikir-fikir dirinya memang agak lebay menghadapi situasi seperti ini. Saka hanya bingung saja, mengapa hatinya bisa berdebar-debar ketika melihat wajah manis si Jepang.
Saka tak mau ambil pusing dengan memikirkan lebih jauh perasaan apakah yang dia rasakan.
"Dah lah setoran mana setoran?" Tanya Saka.
"Nah itu dia Bos masalah yang mau Gue omongin ke Elu-" Alan berjalan lebih dekat pada Saka.
"Tadi di lapangan ada yang mau ngambil lapak kita, katanya sih ngaku-ngaku anak bapak Surya Benggala Bos!" Alan melaporkan kejadian tadi pagi.
"Anak Surya Benggala Bapak lu! Gue gak punya kakak gak punya adik mana ada anak si Surya lagi!"
Jadi sebenarnya Surya Benggala adalah Ayah Saka. Memang pasar Tanah Badang adalah pasar Ayah Saka juga. Sebenarnya Saka bukan asal menagih saja, tetapai dia disuruh ayahnya untuk menagih biaya sewa tempat untuk mereka berdagang.
Tapi memang dasarnya Ayah Saka berwajah sangar dan ditakuti oleh preman-preman jadilah Saka pun tercap demikian. Anak bos Preman.
"Besok Gue langsung turun tangan liat kondisi!" Ucap Saka tak terbantahkan.
○●○●○●○●○●
Pagi hari memanglah awal membangun mood. Jika sudah jelek maka hari kita akan terasa lelah, letih dan lesu. Tapi jika diawali dengan senyum maka hari kita akan menyenangkan dan penuh kegembiraan.
Seperti Keiko pagi-pagi sekali sudah berangkat ke sekolah karena mood nya sedang baik. Hari ini bahkan Keiko tak menghiraukan Renata dan Abhi yang bermesraan di depan matanya.
Keiko mengingat janjinya bersama Saka. Iya, hanya karena itu Keiko merasa mood nya menjadi baik dan menghiraukan aura-aura negatif di sekitarnya.
"Woy Neng Kekei mengapa hari ini terlihat berseri-seri?" Tanya kenan.
"Kemarin aku lihat Harimau tahu!" Sahut Keiko exited.
"Kemarin kamu ke kebun binatang kei?" Marco penasaran.
"Wah ternyata lo suka yang sangar-sangar ya!" El berkata sambil tertawa. Retjeh memang.
"Ih Deva malesin banget suka kesiangan!" Jawab Keiko.
"Gak nyambung banget sih Neng Kekei." Kata Kenan.
Tak terasa waktu pulang pun tiba. Keiko langsung menerima pesan dari Saka bahwa ia harus menunggu di depan pasar Tanah Badang.
Tak lama Saka pun datang dengan setelah khas nya. Tetapi hari ini Saka terlihat lebih keren karena mengendarai motor sport dan diikuti motor-motor serupa di belakangnya.
"Waw!" Keiko tak sadar membulatka mulutnya.
Saka yang melihat itu tersenyum di balik helm full face nya. Saka merasa bangga ketika melihat Keiko terpesona terhadap penampilannya. Pede sekali si Saka ini.
Sesampainya di depan Keiko, Saka langsung membuka helm nya dan menyuruh yang lainnya bersiap, kecuali Alan. Karena Alan harus menemani Saka yang katanya takut salah bicara. Ya pada dasarnya Alan dibutuhkan supaya Saka tidak terlalu grogi di depan Keiko.
"Kok ketemuannya di sini?" To the point sekali Keiko ini.
"Maaf Bu Bos, si Bos lagi mau operasi nih!" Jawab Alan.
"Operasi?" Tanya Keiko.
"Iya si Bos kan preman pasar nah tuh lagi ada kacung so ijut yang mau nyaingin." Jelas Alan menggebu.
Lalu mengapa Saka diam saja? Saka sedang terpesona oleh ke imutan keiko. Hell preman macam apa Saka ini.
"Ih gak keren banget preman pasar!" Keiko menatap Saka.
"E-eh APA? GAK KEREN?" Tanya Saka Kaget.
"Iya mening aku sebut Preman Market aja deh biar agak keren!" Jawab Keiko polos.
"Ho-oh iya lah terserah lu!" Saka berpura-pura kalem. Padahal ingin ngakak juga melihat Alan sudah terbahak-bahak di sampingnya.
"Jadi mau apa ngajak ketemu?" Tanya Keiko.
Blank
Saka tak tahu apa alasan ia mengajak Keiko bertemu. Ia mentap Alan tetapi Alan hanya mengangkat bahu acuh.
"G-gue mau nanya nama lo!" Akhirnya Saka menjawab.
HAH? hanya itu? Hal itu kan bisa ditanya lewat telepon atau chat saja, pikir Keiko.
TBC
Makin aburd kali nih cerita:" gwencana-gwencana. Hope you enjoy:*
Maap lama apdet heeeLuvyu💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Suplemen
Teen FictionKeiko,artinya yang dicintai. Keiko selalu ceria. Senyumnya bagai cahaya. SILAU. Tiba-tiba galau hanya karna cintanya bertepuk sebelah tangan. Abhi, sang pacar yang memang tidak mencintainya adalah penyebab utamanya. Hingga suatu hari Keiko bertemu...