Dark Chocolate 7

258 61 8
                                    

“Joy berhentilah.”

Yerin mengambil gelas berisi alcohol dari tangan Joy. Menyuruhnya untuk berhenti minum.

“Aku belum mabuk, Yer.”

Joy mencoba mengambil gelasnya. Tapi gagal, karena Yerin sudah menegak habis minumannya dan menjauhkan gelas tersebut dari gapaian tangan Joy.

“Aish, kenapa mereka meninggalkanku sih!”

Yerin mulai menggerutu kesal karena dirinya lah yang ditinggal. Membuatnya harus terus mengamati Joy yang mulai meracau tidak jelas. Sedangkan kedua temannya yang lain sudah bersenang-senang dengan dunianya sendiri.

“Berhentilah Joy.”

Yerin menggeleng pada bartender ketika temannya itu meminta gelas. “Kau sudah mabuk.”

“Kenapa aku sudah mabuk?” Joy menyangga kepalanya dengan tangan. Menatap Yerin dengan mata sayu. “Padahal aku masih ingin minum.”

Yerin hanya bisa mendesah pasrah. “Cih. Padahal aku juga ingin minum.”

Joy terkekeh mendengarnya. “Benarkah?”

Yerin tidak menggubris. Mulai sibuk dengan ponselnya ketika Joy mulai meracau sendiri.

“Kenapa hidupku sangat menyedihkan sih, Yer?”

Joy mengedip-ngedipkan matanya mencoba sadar. “Aku kaya, aku cantik, dan aku punya segalanya.”

“Joy.” Yerin memegang lengan Joy yang sedikit hilang kendali.

“Aku memiliki segalanya, Yer.” Tatapan Joy mulai sendu. “Lalu kenapa bisa laki-laki itu malah berpaling pada wanita lain, hah?!”

Joy mengacak rambutnya kasar. “Wanita brengsek.”

“Joy.” Yerin mulai memperingati.

“Ya. Ini semua karena wanita brengsek itu. Wanita itu bersalah, Yer!”

“Joy! Sadarlah.”

Yerin mulai kesal. Ia memang tidak suka melihat sahabatnya patah hati seperti ini, tapi ia juga tidak bisa menyalahkan perempuan asing itu yang kini menjadi istri sah laki-laki yang dicintai sahabatnya.

Joy memang mencintai Sehun. Tapi Sehun mencintai perempuan lain. Tidak ada yang bersalah disini. Apalagi Sehun sendiri juga tidak pernah tau bagaimana perasaan Joy padanya.

“Kau tidak boleh seperti ini.”

“Lalu aku harus bagaimana?” Lelehan air mata mulai menetes di pipinya. “Perempuan itu menggambil Sehunku, Yer.”

“Joy.”

“Jika dia tidak ada di dunia ini dan tidak menggoda Kak Sehun, maka-“

“Tidak ada yang bersalah!”

Yerin sudah tidak kuat lagi. “Tidak ada yang bersalah Joy.” Ia memang harus menyadarkan sahabatnya itu.

Mata Joy terbelalak. Terkejut akan bentakkan sahabatnya itu. “Kenapa kau menyalahkan orang lain ketika kau sendiri saja tidak bisa mengungkapkan perasaanmu langsung pada Kak Sehun.”

Joy masih terdiam.

“Kau tidak bisa menyalahkan siapapun, Joy.”

Yerin menggenggam tangan Joy. “Tapi…”

“Joy.” Panggil Yerin dengan lembut. “Aku memang sahabatmu.” Yerin mengusap tangan dingin Joy dan berusaha menenangkannya. “Dan aku tidak mengenal perempuan itu. Tapi aku juga tak mau sahabatku memilih jalan yang salah.”

Dark Chocolate | #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang