Susana disini begitu tenang, mendamaikan hati. Lingkungan yang kental akan nuansa islam, dan dipenuhi orang orang yang menimba ilmu. Rizky, anak tunggal sang kyai di pesantren ini tengah duduk menemani sang Abi.
''Rizky, ada sesuatu yang ingin Abi sampaikan. Dulu, Abi pernah berjanji akan menjodohkannu dengan anak kyai rasyd. Beberapa bulan lalu, beliau meninggal. Dan kini, Risa. Putri beliau, hidup sebatang kara. Izinkan abi untuk menjalankan wasiat kyai rasyd untuk menikah kan mu dengan risa. Usia mu sekarang sudah cukup matang, sudah waktunya kamu menikah. Sekarang, abi ingin bertanya apakah kamu bersedia menikahi risa?''
Rizki terdiam sejenak, menghela nafas dalam kemudian tersenyum.
''Apapun keputusan abi, insyaalloh Rizky siap,'' jawabnya yakin.
''Alhamdulillah... insyaalloh, beberapa hari lagi risa akan datang ke pesantren. Sebelum menikah, kamu bisa mengenalnya terlebih dahulu.'' Rizky menjawab dengan anggukan disertai senyuman.
***
Lain lagi dengan kehidupan jalanan yang begitu keras, yang sering dipandang sebelah mata oleh segelintir orang. Fikir mereka, kehidupan jalanan dipenuhi orang jahat.. yang tidak ada sedikitpun kebaikan pada mereka. Namun apa daya? Yang ada dalam benak mereka hanyalah.. ''besok makan apa?'' Ya, mereka berlaku jahat hanya untuk bertahan hidup.''Key, nanti malem kita rampok rumah besar itu,'' ucap andri sambil menunjuk rumah dengan bangunan mewah tersebut.
''Gila lo pada! Kalo terjadi apa apa sama kita gimana? Rumah itu gede!'' Kesal keyra.
''Ah elah tenang aja key, kan ada kita,'' jawab andri dan Toni bersamaan.
''Yaudah, terselah kalian. Gua ngikut aja dah!'' Keyra berlalu meninggalkan mereka.Dimalam hari, mereka melancarkan aksinya. Dengan mengenda ngendap, mereka membuka gembok pagar besar itu. Dalam langkahnya, keyra merasa ragu. Ketakutan menyelimuti fikirannya. Namun, sudahlah. Kali ini dia sudah setengah jalan. Andri yang tengah memegang linggis, dengan lihai mencongkel knop pintu itu. Rumah mewah, dengan perabotan mahal terpampampang dihadapan mereka. Keyra menyelinap masuk, ke salah satu kamar. Kemudian membuka laci, dekat lemari besar. Betapa terkejutnya ia, didalam laci itu dipenuhi dengan perhiasan dan uang. Ia pun, mengambil semampunya. Saking banyaknya bro!
Setelah selesai, mereka pun keluar dengan barang hasil curian. Tiba tiba- mereka dihadang oleh hansip yang tengah berpatroli malam. Keringat bercucuran, ketakutan menyelimuti mereka bertiga. Andri sempat melawan, namun naas warga berdatangan. Andri dan toni dipukuli habis habisan. Tanpa fikir panjang, keyra berlari berusaha menghindari amukan wakga. Dari belakang, dua bapa bapa mengikutinya. Dengan terengah engah keyra mempercepat lajunya dan kemudian bersembunyi di ruangan gelap. Ke dua bapa bapa tadi berlalu. Sykurlah, keyra bisa selamat!''Sial! Dosa apa gua, bisa kejebak ditempat ginian,'' gumamnya dalam hati.
Setelah beberapa lama, akhirnya keyra tersadar. Semalaman, ia terjebak didalam rungan ini. Keyra keluar, kemudian mengedarkan penglihatannya. Diujung jalan, terlihat seorang hansip yang memburunya tadi malam. ASTAGA! APES BANGET GUA. Keyra menengok ke belakang, ternyata ada sebuah pesantren. Mau tidak mau, ia harus menyamar jadi santri. Dari pada.. harus kena amuk masa. Hehe.
Keyra mengambil baju yang tengah menggantung. Mungkin, itu milik para santri. Ia pun mengenakan baju itu, lengkap dengan hijabnya. Dengan santay, gadis itu berjalan layaknya santri pada umumnya. Dan tiba tiba- BUGH! Keyra terjatuh. Sepertinya, ia menabrak seseorang.''Kamu gak apa apa?'' Tanyanya khawatir. rizky merasa heran, siapa wanita itu? Apa mungkin dia risa? Karna sebelumnya... ia tak pernah melihat gadis itu. ''Kamu siapa? Apa kamu risa? Karna jujur, saya belum pernah melihatmu.''
Keyra terdiam, bingung harus menjawab apa. ''Iy- iya ka,'' keyra meng-iyakan saja. Dari pada, urusannya semakin panjang.Rizky tersenyum. ''mari, ikut saya. Abi ingin bertemu dengan kamu,'' keyra mengikuti langkah rizy dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyra
SpiritualTak pernah terbayang, kehidupan seorang Keyra yang dulu anak jalanan kini berubah drastis 360 derajat. ia bertemu, dengan putra seorang kyai yang katanya... akan menjadi suaminya kelak! ''mampus! kenapa gue harus kejebak ditempat ginian?'' dengan te...