🌿🌿🌿
Manusia punya rahasia tersendiri dalam hidupnya,dan hati,adalah rahasia terapat yang pernah ada.
🌿🌿🌿
[Zam'ah]
Budayakan vote sebelum membaca.
Bebas komen.Ruang keluarga malam ini dipenuhi oleh suaraku yang daritadi ngoceh tentang keseharianku di sekolah,termasuk menceritakan temen baruku dan tentang blanko exkul.Kalau dilihat-lihat,aku persis anak TK yang lagi seneng-senengnya sekolah.Memang iya,nggak akan aku pungkiri.
"Ayah seneng deh liat adek dalam mode cerewet gini." Ucap Ayah setelah menyeruput kopi hitamnya.
"Semua juga karna Ayah yang udah ngasih izin ke Zam buat sekolah di sekolah umum.Zam jadi punya temen baru,bisa melakukan banyak hal sama temen Zam,dan bisa ikut exkul panahan."
Ayah belum merespon ucapanku.Beliau masih asik memutar-mutar cangkir kopinya,kebiasaan.Apakah orang lain juga punya cara tersendiri saat minum kopi?kayak abang contohnya,dia selalu menghirup aroma kopi dan sedikit menggoyangkan cangkirnya sebelum menyesapnya,atau seperti tetanggaku-Pak Robi- yang punya kebiasaan membalikkan cangkir di atas tatakan jika kopinya habis,kemudian memutarnya,dan melihat garis-garis ampas kopi di cangkir tersebut.Katanya membaca ampas kopi.Dulu aku pernah coba,tapi nggak paham.Ya,semua orang punya caranya sendiri.
"Tapi ingat...," Ayah menjeda kalimatnya buat nyruput kopi lagi, "Tau batasan diri kalau mau apa-apa,jangan kebawa nafsu."
"Iya Ayah." Jawabku nggak niat,ujung-ujungya di kasih wejangan sih.Bisa nggak ngobrol tanpa ada pembahasan aturan don't do it must do it.
Bosan,itu kata yang selalu aku ucapkan dalam benakku-nggak berani bilang langsung-ketika harus dikasih nasihat berkali-kali.C'mon,cukup bagiku diberi peringatan satu kali.Lagipula,aku nggak pernah melanggar apapun kata Ayah, apalagi kata Bunda,kecuali tentang skip minum obat,itu sering aku lakukan.Why? Karena aku pengen berhenti main kejar-kejaran dengan kematian.
"Jangan lemes gitu dong." kata Bunda yang ternyata mengetahui nada suaraku yang nggak semangat.
"Maaf ya Bun." kataku ke Bunda.
"Nggak masalah." Bunda mengelus punggung tanganku.
Aku tersenyum kearah Bunda dan bilang I'm Okay tanpa suara.Hanya agar Bunda nggak sedih.
Bunda itu perasa orangnya,aku sedih,Bunda ikut sedih.Aku sakit,Bunda juga ngerasain.Itu yang membuatku selalu berusaha tampil I am Okay,don't worry di depan Bunda.Nggak mau bikin Bunda sedih.
Gimana jadinya jika aku yang harus pulang duluan sebelum Bunda?Apa Bunda bakal baik-baik saja?Karena aku tahu bahwa Bunda sangat menyayangiku lebih dari apapun.I hope,you will be fine without me.Someday.
Pernah dengar syair ini?
Ikatlah tengah-tengah dadamu bagi mati.
Bahwa mati akan menjumpai kamu!
Janganlah kamu bersusah hati dan mati,
Apabila ia datang ke lembahmu!Ya,aku sudah mengikatnya ditengah-tengah dadaku,bahkan menanamnya.Dia sudah menjadi bagian dari diriku.Sangking dekatnya dia denganku,dia bisa kapan saja mengambil alih hidupku,duniaku,bahkan nafasku.Kapanpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Buyuut Muthma'innah [Rumah Idaman]
Teen Fiction"kenapa ini datang disaat sisa hidupku hampir habis?" -Z- . "tak ada keraguan bagiku untuk mencintaimu." -H- . . Ada rasa yang tak terungkap. Ada kata yang tak terucap. Ada hati yang tak siap.