~Four~

31 1 0
                                    

Sorry guys slow update gini mengingat kesibukan author buat nulis sesuatu yang penting.

Oke deh langsung aja ta?

Happy reading yaa..

###

"Ada apa ini ribut ribut?"

Para siswi itu langsung membuka jalan saat mendengar suara yang terasa familiar di telinga mereka. Saat ini yang muncul adalah orang yang benar benar tidak Vera harapkan.

Zara menoleh, ia melepas cengkeraman di kerah almamater Tara. Ia berlari kecil kearah tiga laki laki yang sangat berpengaruh di sekolah ini. Si kasanova bego itu ya!

"Kevin, tadi aku mau ngosongin meja ini buat kalian bertiga"

David menatap Zara acuh tak acuh, sudah pasti Kevin akan memberikan respon berlebihan pada cewek satu ini. Faktanya sekarang Zara memang sedang dekat dengan Kevin. Lebih tepatnya mendekati Kevin.

"Terus? Kok sampe ribut gitu?"

"Iya, mereka gak mau minggir. Malahan mereka marah balik"

Tatapan Vera beralih pada David, laki laki dalam balutan almamater abu abu itu memang sangat mempesona. Tak heran jika banyak siswi yang sangat menyanjung David yang hanya waketos, bahkan melebihi si ketos sendiri.

Tidak sampai lima detik berkontak mata dengan si Waketos, Vera segera menundukkan kepalanya, tatapan dingin David membuatnya takut. Ujung matanya melihat Tara yang mengepalkan tangan, bahkan sampai buku jarinya memutih.

Jadi alasan Zara mencari masalah dengan mereka karena dia mau meja ini buat tiga orang Kasanova yang sangat suka menebar pesona.  Dan fakta lain, ternyata dia punya hubungan istimewa dengan mereka. Vera baru menyadari kenapa ini semua masuk akal, sejak awal Zara memang tau kalau Tara sangat membenci kumpulan David.

Dan secara tidak sengaja Zara ingin menyingkirkan orang orang yang tidak menyukai kumpulan tiga kasanova itu

"Mendingan kalian pergi cepetan, soalnya pangeran gue mau duduk. Devan, sini cepetan... "

Vera tersenyum kecut. Pantes aja Carissa berani, calon antrian mantan Devan selanjutnya.

Devan membalasnya dengan senyuman yang sangat tipis, ia memberi isyarat pada Carissa agar mendekat. Carissa menurut, tapi sebelum pergi ia mendorong pelan bahu Vania dan Tara

"Gue udah peringatin, liat aja apa yang bakal terjadi"

"Iya, gue pelototin. Kak Carissa Tenang aja"

"Bacot, Anjiir..! Bakal jadi mantan juga seneng bat sih?!" Tara menyahut dengan nada tingginya.

Carissa tak memperdulikannya, ia berjalan menuju Devan. Melihat tiga laki laki yang hoby tebar pesona itu mood makan Tara hilang seketika.

Bahkan ia tak berminat mempertahankan meja yang seharusnya tidak ia bagi dengan siapapun. Mereka boleh mengambilnya, Tara memutuskan mengakhiri waktu istirahat mereka yang sangat dipenuhi drama.

Tapi sebelum itu, pada akhirnya David mengeluarkan suaranya.  Membuat keheningan diantara mereka menjadi semakun mrmudar tapi tetap mencekam

"Kalo kalian emang gak mau pindah its okay, kita bakal cari bangku lain. Yang penting, gak ada keributan lagi disini"

"Lagian buat cewek kaya kalian, tenang aja kita bakalan ngalah" Devan menimpali.

Tara menganggap jika tiga cowok itu sangat meremehkan dirinya. Dan satu hal, Tara sangat benci jika ada seseorang yang mengasihaninya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lautan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang