2. Dirty Dreams

69 7 9
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sandra berulang kali memasuki berbagai kafe, restoran, bahkan toko-toko yang menurutnya sangat berpotensi untuk menerima lamaran dari karyawan part-time sepertinya. Waktu terus bergulir. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain, nyatanya lowongan seperti itu memang tidak satupun Sandra jumpai. Semuanya sudah terisi penuh.

Sandra berdecak jengkel. Apa ini karma karena kemarin-kemarin dirinya telah menyia-nyiakan kesempatan dengan mengundurkan diri dari tempat kerja dengan alasan sepele seperti yang Ify katakan? Sandra menggeleng keras. No! No! No! Keputusan yang dia ambil sudah tepat. Akan sangat tidak nyaman jika dirinya bekerja bersama orang-orang yang tidak mendukung. Apalagi mesum seperti mantan bosnya itu.

Dia yang kali ini tengah mengenakan pakaian lengan panjang berwarna denim dan juga celana cullote berwarna senada nampak melangkahkan kakinya yang berbalut kets warna putih ke dalam sebuah kafe yang dia pernah kunjungi beberapa saat yang lalu.

Sebuah kafe yang memiliki unsur estetik dengan lukisan-lukisan yang sengaja di pasang di tiap dinding-dindingnya yang di-setting menyerupai lapisan kayu. Konsep yang cukup menarik. Apalagi dengan beberapa lampu gantung yang nampak cantik dan terpasang rapi di atas plafon kafe tersebut.

"Sandra!"

Fokus Sandra terlihkan. Matanya memicing pada sosok Ify yang sedang duduk di deret meja belakang sambil melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Tanpa pikir panjang Sandra langsung menghampi perempuan yang memakai pakaian serba pink itu.

"Udah lama lo nunggu?"

"Nggak kok. Duduk dulu sini!"

Sandra menurut. Dia lalu duduk di depan Ify yang terlihat sedang berkutat dengan isi ponselnya.

"Lo mau pesen apa? Gue yang traktir."

"Idih! Tumben lo mau traktir gue."

Ify menampakkan raut sombong.

"Iya dong! Gue mah temen dermawan!"

"Ya-ya-ya!"

Sandra tertawa mengolok-olok. Menggulir-gulirkan halaman buku menu makanan yang disediakan oleh kafe itu, lalu kembali menatap Ify.

"Ini beneran lo yang bayarin?"

"Iyalah, ayo cepet pesen apa yang lo mau!"

Sandra manggut-manggut.

"Lo traktir gue tiba-tiba gini dalam rangka apa? Hati lo lagi berbunga-bunga?"

Ify nampak terkejut akan tebakan Sandra.

"Keliatan yah?"

"Gue juga tau ini pasti ada hubungannya sama Mas Gio."

Ify nampak lebih terkejut lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dating with a JuniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang