'Sederhana namun aku menikmatinya, jadi untuk apa berharap lebih?'
💎
Setiap pagi Berlian sangat-sangat sibuk. Dia harus memasak, mengurus adiknya, bersih-bersih rumah, dan sebagainya. Hal itu sudah dilakukan Berlian sejak ia masih kecil. Berlian sudah terbiasa dengan semua itu.
"Viona bangun dek," teriak Berlian membangunkan Vio.
"Asiyapp komandan, Vio udah bangun dari tadi dan Vio udah siap pergi ke sekolahhhh..." Kata Vio seperti seorang prajurit perang.
"Emang kamu gamau sarapan dulu nih? Kakak udah siapin sarapan kamu dan bekalnya, sini sarapan dulu abis itu langsung berangkat yuk." Kata Berlian sambil duduk di meja makan dan menyiapkan sarapan pagi dan bekal mereka berdua.
Vio menghabiskan sarapan paginya dan diselingi candaan yang mengisi ruangan sepi tersebut, mereka berdua sangat terlihat ceria tanpa beban apapun.
Setelah sampai di sekolah, Vio langsung mencium tangan kakaknya dan melambaikan tangannya. Dengan kayuh sepedanya Berlian bergegas menuju sekolahnya yang lumayan dekat dari sekolahan Vio.
"Eh neng Berli, makin cantik atuh neng." sapa pak satpam yang menuggu gerbang sekolah Berlian.
"Halooo pak Mukhlis, pagi-pagi udah dapet pujian hehehe," balas Berlian sambil terkekeh ke pak Mukhlis.
Berlian tak pernah memakai riasan menor saat pergi ke sekolah dia hanya memakai liptint dan bedak bayi. Karena wajahnya yang imut Berlian terlihat cantik meskipun tak memakai make up.
"Ehhh calon pacar," goda Aldo si raja gombal.
"Bi-Ei-Ci-O-Ti, di baca apa Aldo?" Balas berlian dengan mengejah huruf per huruf.
Aldo berfikir saat berusaha membaca huruf yang terlontar dari mulut Berlian.
"Bacot?" Aldo bertanya pada Berlian berusaha meyakinkan apakah itu benar.
"HAH?! Bacot?" Sadarnya dengan sedikit memekik.
Berlian mengangguk dengan penuh senyum.
"Duh pintarnya Aldo," Berlian menepuk pundak Aldo dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena menanggapi Aldo.
Re-Upload from account anggiastwn
Dan sudah memasuki tahap revisi ya, maaf kalo ada typo berserakan. I hope you enjoy for read—and don't forget to vote, follow and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlian [Re-Up]
Teen Fiction"Ketika Dentingan Menjadi Sebuah Keramaian Dalam Keheningan." -Berlian Xavier ©anggi astiawan Start: Finish: Re-Up 300520