Chapter 6

19 3 0
                                        

'Semesta itu penuh dengan kejutan, jadi jangan terlalu hanyut akan kebetulan yang kau dapat hari itu.'

💎

"Berli kamu nanti pulang sekolah langsung pulang apa masih ada ekskul?" Tanya Bu Lilik, wali kelasnya sekaligus guru bahasa Indonesia.

"Saya langsung pulang Bu, soalnya ekskul hari ini diliburkan." Jawab Berlian dengan sopan.

"Kamu bisa bantu saya sebentar buat merekap nilai ujian kemarin?" Kata Bu Lilik.

"Ohh iyaa Bu gapapa saya bisa kok bantu Ibu.." jawabnya sambil tersenyum ke Bu Lilik.

Seperti biasa Bu Lilik akan menyuruh Berlian merekap nilai di gazebo taman.

Saat Berlian membuntuti Bu Lilik menuju gazebo tiba-tiba dia merasa ada yang mengikuti langkahnya tepat di belakangnya, lalu ia menjajarkan langkahnya di samping Bu Lilik. Sesekali ia menoleh ke belakang untuk memastikan siapa oknum yang mengikutinya dengan Bu Lilik.

"Hah?! Yang bener aja? Ngapain kak Arga ngikutin gue sama Bu Lilik?" Batin Berlian bergeming. Saat mengetahui Arga adalah pelakunya.

Setelah sampai di gazebo taman Bu Lilik segera menyerahkan kertas-kertas yang berisikan nilai ujian, serta laptop untuk memasukkan data nilai. Berlian langsung mengambil tempat duduk di tengah-tengah gazebo, dia terkejut saat menyadari Arga juga di perintahkan Bu Lilik untuk merekap nilai seluruh siswa kelas 12.

"Arga, Berlian kalian mengerjakan di sini saja ya. Bu Lilik masih ada rapat susulan, nanti kalau sudah selesai silahkan taruh di meja saya. Terimakasih sebelumnya!" Pamit Bu Lilik dan tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada Arga dan Berlian. Mereka berdua hanya tersenyum dan mengangguk paham apa yang diucapkan Bu Lilik barusan.

Suasana antar keduanya sangat canggung tak ada obrolan apapun, sesekali hanya suara gesekkan kertas yang dibolak-balik. Berlian merasa tak enak, akhirnya dia pun memutuskan untuk memutar musik menggunakan earphone di ponselnya.

Saat dia mau menempelkan earphone di telinganya tiba-tiba Arga menahan tangannya.

"Eumm ke-kenapa kak?" Tanya Berlian gugup dengan tatapan polosnya.

"Mending lagunya didengerin bareng, daripada didengerin sendiri kan gaenak, suasana jadi awkward gini. Nih masukin aja." Kata Arga sambil mengulurkan earphone milik Berlian.

"Ohh i-iyaa kak hehe.." kata Berlian dengan sedikit terpatah-patah.

Berlian pun memutar musiknya yang berjudul Comethru - Jeremy Zucker. Begitu musik beralun mereka berdua sangat menikmatinya, dengan sesekali Arga menirukan lirik demi lirik karena dia terbawa oleh musik tersebut. Entah kenapa musik itu cocok dengan suasana sekarang ini.

"Kamu suka lagunya Jeremy Zucker?" Tanya Arga ke Berlian.

"Lumayan," Jawab Berlian singkat.

Arga bingung mencari topik obrolan, Berlian sangat cuek menurutnya. Arga juga bingung kenapa dia jadi tertarik untuk mengobrol dengan Berlian? Padahal jelas-jelas dia hanya menjawab seperlunya saja.

"Now I'm shaking, drinking all this coffee,"

Arga kaget karena tiba-tiba Berlian bersenandung mengikuti lirik lagu tersebut. Arga hanya diam menunggu Berlian melanjutkan lirik berikutnya.

"These last few weeks have been exhausting,"

"I'm lost in my imagination
And there's one thing that I need from you,"

"Can you come through?~"

Berlian tidak sadar bahwa dia diperhatikan oleh Arga, dia juga tidak menyadari bahwa dia menyanyikan lirik lagu tersebut dengan penuh penghayatan. Serta dia juga menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Arga tersenyum melihat tingkah Berlian, kenapa dia bertingkah selucu itu. Jujur Arga gemas melihatnya. Padahal Arga mengira Berlian adalah cewek pendiam dan cuek. Ternyata Arga salah! Berlian malah terlihat lucu dan menggemaskan.

Berlian tersadar dan langsung menatap layar laptop di depannya, tanpa memperdulikan Arga yang melihatnya. Berlian sangat malu, bisa-bisanya dia kelepasan seperti tadi.

Arga yang menyadari perubahan sikap Berlian pun tertawa.

Kepala Berlian otomatis menoleh ke samping, untuk melihat Arga yang masih tertawa sembari melihat dirinya, "Ehmm, kenapa kak? Ada yang salah ya?"

"Hahaha, enggak kok! Cuma lucu aja lihat kamu lagi gelagapan kek tadi, padahal gue lihat tadi asik bener nyanyi sama jogetnya." Ujar Arga dengan tawanya yang mendominasi.

"Heheh, sorry, because this song is very good. So I got carried away,"

"Ohhh okayy! Lanjutin lagi dong nyanyinya, suara kamu bagus." Puji Arga.

"Eh nggak ah malu, kakak aja yang nyanyi. Btw, suaranya kak Arga bagus juga kok."

"Biasa aja kok, bukannya kamu yang ikut ekskul musik itu kan?" Tanya Arga meyakinkan.

"Hehe iya bener,"

"Ohhh, emang kamu ga mau coba ikut audisi gitu?"

"Mau aja sih kak, tapi gaada waktu." Jawab Berlian sembari tersenyum.

"Wehhh orang sibuk nih ceritanya?"

"Eh eh ngga gitu maksudnya, aku sehabis pulang sekolah harus kerja. Jadi kalo aku mau ikut audisi gaada persiapan gitu," jelas Berlian.

"Oh gitu maaf maaf gatau, jadi kamu ambil part time gitu?" Tanya Arga lagi, dan Berlian mengangguk mengiyakan pertanyaan Arga.

Lalu mereka melanjutkan kegiatannya untuk menyelesaikan tugas dari Bu Lilik.

Setelah kurang lebih setengah jam akhirnya mereka berdua merampungkan tugas tersebut, Arga dan Berlian bergegas menuju ruang guru untuk meletakkan laptop milik Bu Lilik dan sejumlah kertas ujian.

Selesai dari ruang guru, mereka melanjutkan langkahnya menuju parkiran sekolah. Arga sesekali menyamakan langkahnya dengan Berlian.

"Kamu tadi naik apa?" Tanya Arga.

"Naik sepeda,"

"Ohh yaudah aku duluan ya, hati-hati pulangnya," ucap Arga lembut.

Berlian mengangguk mengiyakan nasehat Arga. Berlian segera mengambil sepeda nya yang terletak di ujung parkiran sekolah. Kemudian Arga membunyikan klakson motornya, bermaksud untuk pamit dengan Berlian. Gadis itu pun melambaikan tangannya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore, dia harus cepat-cepat menuju tempat kerjanya yang tak jauh dari sekolahnya. Berlian mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi, karena dia tak ingin terlambat.

Sesampainya di tempat kerjanya, Berlian langsung mengganti seragamnya dengan pakaian kerjanya. Capek? Pasti, tetapi Berlian dengan ikhlas menikmati perkejaan ini. Terkadang dia berharap bisa seperti teman-temannya yang menikmati waktu luangnya untuk jalan-jalan, tetapi lain dengannya yang harus bekerja demi membantu meringankan ekonomi keluarganya.

Meskipun ibunya rutin mengirim uang bulanan, tetapi masih kurang dan dia tidak mau meminta lagi. Jadi dia memutuskan untuk mengambil part time agar dia bisa menutup kebutuhannya.


---

I think you'll like this story:)

Sorry kalau part-nya monoton~ kritik dan sarannya dong hehe🤗❤️✨

Oh iya ada yang mau kasih saran ga buat casting di cerita ini? Soalnya aku bingung mau nentuin cast nya siapa:"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berlian [Re-Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang