1

4.6K 487 39
                                    


Trigger Warning: ada blood, ada kekerasan, ada begitu deh. 

🚫


SEOUL 20xx



Saat itu Zhong Chenle sedang berbelanja untuk persediaan makanan di asramanya. Ia langsung berangkat ke supermarket saat ia mendengar bahwa kota ini akan diisolasi karena sebuah virus. Entahlah Chenle tidak begitu mendengar ataupun membaca berita, tapi firasatnya mengatakan bahwa ia harus menyiapkan makanan dan semua hal yang sepertinya harus ia simpan di kamar.

"AAAAAA!" Teriakan itu berhasil membuat seluruh pembeli dan juga karyawan langsung menengok ke sumber suara – tepatnya di belakang bagian seafood.

Posisi Chenle sedang mengambil sayuran, berjarak sekitar 10 meter, tetapi Chenle dapat melihat nya dari kejauhan.

Gerakan orang tersebut cukup aneh dan semakin aneh saat orang tersebut mendekati karyawan yang mencoba menenangkan temannya, karena hal yang dilakukan orang tersebut adalah menggigit lengan karyawan tersebut. Beberapa orang di sekitar sana sudah kembali berteriak.

Chenle langsung mengeratkan pegangannya pada trolinya yang ada dipikirannya adalah ia harus membawa isi troli ini keluar dan langsung lari ke asramanya tapi sepertinya itu hanya ada pada imajinasinya.

Pintu keluar terdekat sudah ramai orang-orang keluar.

"Fuck." Sepertinya Chenle harus melupakan snack-snacknya dan lari keluar dari tempat ini.

Kakinya langsung mengarah ke pintu tersebut setelah meninggalkan troli tersebut, Semua orang sudah memenuhi pintu itu dan Chenle salah satunya. Ia panik juga.

"AAA!" Teriakan lain terdengar dari sebelah kanan, semua orang menengok dan melihat ada pengunjung yang digigit oleh karyawan sebelumnya. Darah mulai keluar dari badan pengunjung tersebut dan cipratannya juga cukup membuat lantai penuh dnegan darah.

Semua panik. Chenle merasa bahwa berdiri disini akan membahayakannya apalagi pintu keluar masih terlalu ramai, entah kenapa ia merasa bahwa ia dikunci—

"PINTU KELUAR DIKUNCI. PERMINTAAN DINAS KESEHATAN SEOUL."

Kalimat yang keluar dari speaker seperti panggilan malaikat pencabut nyawa. Gila ini gila. Chenle tidak mau mati dan matinya digigit.

"MANAJER SUPERMARKET SIALAN."

"BIADAB!"

Chenle mulai berlari menjauh dari pintu keluar. Ia bingung kenapa orang-orang ini malah mengeluarkan kata kasar, bukan menyelamatkan diri. Saat itu juga, ia semakin mendengar teriakan dan darah di lantai juga mulai bermunculan. Ia melompat melewati meja kasir dan mengarahkan langkah kakinya ke alat masak.

Ada pisau – pikirnya. Bisa dibuat untuk alat pertahanan diri.

Chenle berlari tanpa melihat ke belakangnya, bahkan saat ia ingin berbelok ke lorong alat masak, ada lagi pengunjung yang sedang di..makan? Darah menyebar dan ia bisa melihat bagian dalam tubuh itu keluar. Ia tidak bisa berteriak, takutnya ia malah membuat monster ini langsung menyerbunya. Tanpa menghiraukan atau mencoba untuk membantunya, ia kembali berlari menuju lorong yang sudah ada dipikirannya.

Sesampainya disana, Chenle sadar di ujung sana sudah banyak orang yang berlarian, ia menengok ke belakang dan beberapa pengunjung masih berlari dan ok kembali ke idemu Chenle.

Lights OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang