Part 6

20 3 1
                                    

Kita pulang basah-basahan. Karena gue type yang posesif kalo udah nyaman jadi memutuskan untuk khawatirin Prilly yang sempat kedinginan.

Whatapss

" heh nyuk gimana tadi? Kedinginan juga kan lo? Sok sih"

" emang klo kita suka sama sesuatu hal harus gak perlu pengorbanan?"

"Kok lo baper ya? Hahaha eh minum yg bikin badan lo enak. Gue gamau tau tadi lo pucet bgt!"

" posesif juga lo "

"Kalo lo mati kayanya gak seru gara-gara keujanan"

"Brengseyyyy mulutlo"

" hahaha sorry. Yaudah lah gue mau tidur dulu ya. Inget lo gaboleh tidur malem-malem!"

"Secara kali ini gue punya gebetan. Jd gue mau telponan."

" ehhhh siapa?"

" kepo."

Gue diam sesaat. Gue masih mikir kalo Prilly udah punya pacar gue jadi bakal kesepian lagi. Gue tau karena Prilly itu setia dan sangat serius kalo menjalani hubungan. Dan bucin abis sih. Tapi jalanin aja. Lalu tiba-tiba gue deket sama Raisha tapi 3 bulan berlalu gue gak srek sama dia. Karena emang dari awal gak suka. Tapi Prilly gatau kalo gue udah lostcontact sm Raisha. Tp Raisha masih mertahanin gue dan jadiin gue satu-satunya. Dan gue tetep gak bisa. Akhirnya mutusin untuk menjauh.

8 bulan berlalu
Gua ngejalanin semuanya sendiri. Sepi walau gue dikelilingi temen-temen yang gokil abis. Tapi gak ada lagi orang yang bawelin atau berisik dikuping gue. Pacarnya Prilly pecemburu berat. Jadi gue lebih harus ngehargain Prilly. Tapi entah kenapa tiba-tiba sebelum tryout Prilly kabarin gue. Dan itu soal hubungan dia yg gak ada sangkut pautnya sama gue. Renggang.

Whatapps

" tang..."

"Hi Prill. Ada apa?"

"Apakabar?"

" fine Prill. Kenapanih?"

" cie gmn sama Raisha?"

"Lostcontact. Jd lo cuma mau nanyain ini ke gue?"

"Temenin gue chattan. Eh tang gue kangen bgt hutan pinus"

" lo bisa kesana Prill sm pacarlo. Plis deh."

" byk yang bikin lo berubah ya ketika gue pacaran."

" apa yg berubah si Prill"

"Dingin lagi kyk pertama ketemu"

" hahahaha lo udh bucin"

"Tang gue mau cerita"

"Ceritalahh"

" mau denger apa mau dingin? "

" lo butuh kuping apa butuh esteh?"

"Tangggggg seriyus"

" iya Prill"

"Gue renggang. Kayanya sebentar lagi putusssss"

" rengginang???"

"Hhhhhhhh"

"Kenapa prill kok bisa?"

"Ada yang lebih baik dari gue."

"Siapaaa? Dia nyoba nyakitin lo sekarang?"

" dia tiba-tiba suka sama Raisha"

"Hahhhhh? Raisha masih minta gue untuk gak pergi"

"Iya tapi mereka jalan tang. Dan gue dpt berita ituu dari tmn beda sekolah"

" hhhh gue mau ketemu sama pacarlo sekarangggg!"

"Apasih tang. Jangan emosi. Gue bisa menjauh pelan-pelan"

" lo gaperlu tau gimana emosi gue. Mana nomer nya. Apa gue yang samper Raisha???!"

" Aca gak salah. "

"Sampe kapan lo mau dibegoin?"

" udah bintang. Gue cerita doang ke lo kenapa lo yang mau maju skrg. Gue baik baik aja"

" gak ada balikan!"

"Iya tang. Gak sebodoh itu gue"

" gue gak mood. Butuh waktu untuk diem. Sorry Prill. Kita udahin dulu ya telponnya"

"R u okay?"

"😊"

Akhirnya gue yang lebih dulu matiin video callnya. Gue ngerasa gue gak berguna jadi temen. Dan gue yang paling sakit ketika Prilly Disakiti. Gue paling yang gak terima ketika dia udah ngorbanin segala hal nya untuk cowok brengsek itu. Tapi. Kenapa gue jadi begini?. Seakan perasaan gue bilang kalo gue suka sama Prilly. Aduh Tuhan jangan sampai dong. Gue males karena gue bakal tau endingnya kita adalah seorang sahabat. Ini semua gak mungkin. Prilly gak mungkin juga punya perasaan sama gue. Tapi gue punya berbagai cara untuk bikin dia bahagia.









Kepo gak selanjutnya?.....

Bucin for lyfeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang