enam:perihal roti dan susu 3 ✓

14 3 8
                                    

Itu yang riders silent sini tak gebuk kamu,heleh kena azab baru tau rasa ya!!!.
.
.
.
Happy Reading gaisss,maafkan saya kalau ada typo yang nyempil bagai upil.

Setelah makan malam merekapun kembali ke kamar masing masing karena besok mereka akan melaksanakan aktivitas masing masing.

"Ayo kembali ke kamar masing masing,apalagi kalian bertiga besok sekolah,"ucap Danendra kepada ketiga anaknya yang masih bersekolah.

"Iya pah"Merekapun melangkahkan kakinya menuju kamar masing masing.

*****

Sang fajar telah menampakkan dirinya,kini orang-orang menjalankan aktivitas seperti biasanya termasuk Riri sekarang ia sudah memakai seragamnya dan bersiap untuk ke sekolah,sebelum ke sekolah Riri sarapan bersama keluarganya.

"PAGI SEMUANYAA"ucap Riri yang turun dari tangga dengan senyumnya yang tak luntur sedari tadi.

"Pagi jugaa"balas mereka yang ada dimeja makan.

Sarapan pagi ini sangat beda,semua anggota keluarga ini lengkap karena Din yang sudah pulang dan juga tidak ada cekcok dari si kembar Nata,Nara.

Criiittt.....
Seperti biasa ia duduk didekat Nara kakak perempuan satu satunya Riri.

"Nih roti selai strawberry kesukaan kamu,"ujar Dinda yang memberikan roti ke piring Riri.

"Susunya juga minum kebiasaan suka gak diminum,gak baik mubazir itu"lanjutnya.

"Iya mah"

"Kak nar bang nat,kita berangkat bareng lagi kan?"tanya Riri kepada kedua kakaknya.

"Abang mau bawa motor ri,soalnya nanti pulang sekolah ada rapat osis"balas Nata.

"Kalo kak nara bareng sama temen kakak ri,kan nanti kakak sama temen temen mau ngemall"ujar Nara rencananya ia akan pergi belanja baju ke mall dengan teman temannya.

"Yaahh ri sama siapa?"tukas Riri.

"Kamu abang anter ri,"ucap Din yang membuat Riri tersenyum lebar yang pasti memperlihatkan kedua lesungnya.

"Yang bener bang?"tanya Riri memastikan bahwa kakak sulungnya ini yang akan mengantarkannya ke sekolah.

Din pun mengangguk seraya tersenyum.

"Cepat habiskan sarapannya,jangan ngobrol terus gak akan selesai nantinya"ucap Danendra.

Mereka pun menghabiskan sarapannya tanpa ada cekcok antara Nata dan Nara.

Kini mereka sudah menyelesaikan sarapannya saatnya mereka beraktivitas seperti biasa.

"Mah,papah berangkat dulu"ucap Danendra dan Dinda pun mencium telapak tangan suaminya.

"Iya hati hati pah"balas Dinda.

"Kalian belajar yang bener,Din kamu anterin adik kamu sampai sekolah dengan selamat"ujar Danendra yang dibalas anggukan dan jempolan dari Din.

"Assalamu'alaikum"ucap Danendra kepada istri dan anak anaknya.

"Wa'alaikumsalam"balas mereka yang masih di meja makan.

PAGOPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang