Trouble List : Mr.Jeon [End✔]

Chapter ua

"Pah" panggil sihyun pada papanya yg tengah duduk di sofa ruang tamu sambil membaca koran

"Iya sayang?"

"Harus banget pah?"

"Apanya?"

"Perjodohannya..."

"Loh, memangnya kenapa?"

"Pah, aku selama ini nurutin apa yg papa mau tapi kalo ini aku g bisa pah"

"Kamu knp sih? Kamu liat tuh kakak kamu dia bahagia aja tuh"

"Pah, aku masih sma pah. Umurku masih 18. Masa depanku masih panjang pah. Lagian kakak itu nikah di usia 22 tahun. Papah jelas g bisa samain aku sama kakak dong"

"Papa sama mama itu cuma pengen ada yg jagain kamu kalo nanti papa,mama udah ga ada sayang"

"Bahagia? Yg adanya aku sengsara"

"Sihyun.."

"Terserah papa mau apain hidup aku, mau di gituin kek di giniin kek tapi ga ngejodohin juga pah"

"Kamu tuh knp sih lagian papahnya wonu itu teman papah dari kecil nak"

"Pah, sekalipun dia itu sahabat atau bahkan papah udah nganggep dia sebagai saudara sendiri, papah ga bisa gitu mikirin perasaanku?" Tanya sihyun dengan mata yang mulai berair

"Maafin papah, papah ga punya pilihan lain" permintaan maaf papanya hanya dibalas dengan tatapan tidak percaya.

Sihyun pun pergi dari ruang tamu, lalu menuju kamarnya.

♧♧♧

Sedikit hisakan terdengar dari dalam kamar milik sihyun.

Jangan ditanya kenapa. Dua hari yang lalu, tepatnya hari dimana ia dan wonwoo dipanggil ke ruang kepala sekolah...lebih tepatnya ruang papanya sihyun, setelah orang tua wonwoo datang mereka merencanakan makan malam.

Sihyun dan wonwoo hanya bisa pasrah yang menuruti permintaan kedua orang tua mereka. Dan kalimat yg tidak disangka keluar dari mulut mamanya sihyun.

Perjodohan lagi lagi diadakan keluarga yoon. Iya, ini bukan pertama kalinya keluarga yoon mengadakan perjodohan secara tiba². Mengingat kakaknya yoon bomi, dijodohkan dengan salah satu anak dari keluarga park, park jinyoung.

Namun situasinya berbeda. Saat itu, kakaknya bomi memang telah siap menikah mengingat umurnya sudah melebihi 22 tahun. Tapi sihyun, ia baru saja bulan lalu menginjak umur 18 tahun.

...

Tok tok tok

"Sihyun sayang, ayo turun makan malam" mama

"G laper,mah"

"G boleh gitu, ayo gih turun" mama

"Iya bentar aku ke kamar mandi bentar"

Setelah mencuci muka dan menggunakan sedikit krim malam, yumi turun kabawah dan menuju ruang makan.

Namun pemandangan yg ada disana sedikit membuatnya kaget. Pasalnya terdapat kakaknya bomi yg sudah tidak ia temui. Dan yg makin bikin yumi kaget, ada dua orang yg tak ia kenal juga....

Jeon wonwoo.

Dikarenakan tidak diberi tahu, sihyun merasa malu☹. Pasalnya ia hanya memakai hoodie oversized berwarna hitam abu abu dan celana pendek berwarna putih. Rambutnya juga hanya dibuat messie bun. Malunya astagah.

"Eh sihyun sayang, sinih duduk"

Sihyun hanya diam dan berjalan sambil menunduk.

"Malam ini kita makan dengan mereka dulu ya"

"Hmm..." jawabnya lesu

...

Di sela sela acara(?) Makan malam yang sedang hening ini, sihyun tiba tiba membuka suara.

"Kak, gw duluan" saut sihyun yang tanpa sadar menggunakan 'lo-gw'

"Loh dek? Knp? Ini makanan kamu masih banyak tau" kak bomi

"Ga selera makan kak" jawab sihyun senyum tipis lalu beranjak pergi dari ruang makan menuju taman belakang

"Emm kalo boleh tau, toilet dimana?" Tanya wonwoo tiba²

"Eh nak wonu mau ke toilet? Itu kamu belok kanan dari sini, nanti ada satu toilet deket taman belakang" jawab mama sihyun

"Oh, makasih tante"

...

"Bukan cuma lu doang yg g setuju sama perjodohan ini" saut wonwoo sembari duduk disamping yumi yg sedang menunduk

"Gw tau"

"Tumben lu ngomongnya singkat, biasanya juga cerewet"

"It same goes to you, lagian gw cerewet cuma disekolahan doang sebagai 'ketua osis' "

"Sok inggris lu, mentang² bahasa inggris lu 100"

"Au ah"

"Lagi dapet ya lu? Dari tadi gw liatin kok kek orang g makan seharian ae lu"

"Emang gw g makan dari tadi"

"Pantes"

"..."

Keheningan berlangsung sekitar 5 menit lebih. Setelahnya jangan ditannya. Wonwoo tiba² mendenga sebuah hisakan dari sampingnya, eh yg disampingnya malah kabur.

"Sorry gw duluan"

"Lah?"

...

Kamar.

Masih belum bisa menerima kenyatanyaa, sihyun kembali menangis. Selama 18, ia telah menahan tangisan ini.

Sering dibandingkan dengan orang terdekat bahkan sampai dengan orang yg tak dikenal sudah sangat biasa baginya.

Orang tuanya tak pernah melihat betapa sulitnya ia menjalani hidup seperti ini. Tanpa arah, tanpa bimbingan, dan tanpa semangat.

Ia diperlakukan sedikit manja, dan ia tidak suka itu karna ia tau ia akan seperti ini, takut ketika melakukan sesuatu dan takut jika ia memilih jalan yang salah.

Pernah timbul keinginan mengasingkan diri sejauh mungkin di dalam dirinya. Namun ia tidak yakin akan berhasil karna anak buah ayahnya akan senantiasa mencarinya hingga dapat.

Waktu untuk sendiri dan keheningan. Hanya itu yg ia butuhkan sekarang.

Iya hyun, aku ngerti kamu kok😌 -author

Pada akhirnya ia tertidur setelah lelah menangis.

Tbc.