Clara II

21 1 0
                                    

              "Huekk...huekk tempat apa ini kak? " Tanya Clara kebingungan.pasalnya dia langsung mual-mual begitu masuk.

              "Ini tempat tidur temanku"

•••°°°°••••

       Nada bicaranya langsung berubah. Dia langsung berjalan tanpa beban seolah menunjukkan bahwa kakinya tak sakit.

       Saat wanita itu menghidupkan lampu hal itu sukses membuat Clara jatuh terduduk.

      Pikirannya buyar saat melihat tumpukan daging dan tulang belulang yang ia sangat yakin itu milik manusia.

        " Oh iya selamat ya Clara tempat itu akan jadi milikmu " bisik wanita itu tepat dibelakang telinganya.

      Tubuhnya gemetar mendengar wanita itu tertawa sungguh ia ingin pergi sekarang.

        " Ti-tidakk a-aku tidakk mau!!"

        " A-Aku mohonn jangan b-bunuh aku hiks hiks aku mohon kak Naya hiks" 

   Dia berjongkok di hadapan Clara dan mencengkram pipinya dengan kukunya yang tajam.

        " Dan jangan panggil aku dengan nama itu lagi JANGAN PERNAH!!" Bentaknya.

       " Ku-kumohon lepaskan aku hiks ak-aku tidak akan bilang siapa-siapa hiks lepaskan aku "


        " Tenang Clara kau hanya perlu diam dan tidur di atas meja itu "

        " Dan aku yakin mimpimu akan sangatt indah " lanjutnya sambil menyeringai.

         " TIDAKK!! AKU MOHON hiks LEPASKAN AKUU!!"

     Clara semakin menjerit saat melihat wanita itu mengambil sebuah pisau perak di kantung bajunya.

    Clara memberontak saat wanita itu menarik tubuhnya ke atas meja panjang ditengah ruangan.

     Matanya terbelalak saat merasakan panas di tangannya. Tubuhnya perlahan melemas bahkan dia tidak bisa merasakan kakinya. Semuanya kecuali suaranya.

        " Cukup satu suntikan untuk membuatmu diam"

        " Aakkkhh panassss! Apa yang terjadi pada tubuhku "

       " Diamlah aku mau sedikit bermain-main denganmu"  

      Tanpa aba-aba dia menggores wajah Clara membuat luka memanjang dengan pisau peraknya.

         " Aakkkhh ini sangatt sakitt hiks kumohonnn berhenti hiks "

          " Enak saja "

      Teriak Clara terus menerus terdengar saat wanita itu tampa belas kasihan menusuk dada tepat pada jantungnya .

          " Kau berisik! aku benci !"

      Darah bercucuran mengotori bajunya saat dia mengoyak tubuh Clara menggunakan pisaunya.

         " Bagaimana Clara tidak sakit kan?"

        Hening

         " Ck dia mati ah padahal baru mulai tidak asik ah "

         Dia berlalu begitu saja meninggalkan tubuh Clara yang bisa dibilang sangat mengenaskan.

       Beberapa hari setelah kegiatan '  mengasikkan' nya itu, tubuh Clara mulai membusuk membuat bau yang menusuk hidung.



Wanita P.O.V

          " Hahh aku bosan tak ada mainan yang bisa membuatku puas mana baunya menjijikkan ck mana katanya dia membunuh menyenangkan malah membosankan " mengingat perkataan Seseorang dulu.

        " Disaat seperti inilah aku merindukanmu ren "

      Ah air mata sialan! Mengingat wajahnya malah membuatku menangis.

       Tak ada gunanya sekarang yang terpenting aku harus bersiap-siap sekarang.

      Melupakannya

      Reno anggara

     Adikku



To be continue
Yaaaa segini duluu

A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang