19.

6.6K 1.1K 59
                                    


Minggu pagi, akhirnya Haechan punya waktu untuk dirumah tanpa memikirkan pekerjaannya.

Ya, akhir akhir ini ia tengah banjir tawaran menjadi dosen terbang di beberapa universitas. Otomatis quality time nya bersama sang istri dan baby sun.

"Kamu mau nonton apa?"

Somi menoleh kebelakang dan mengecup pelan dagu sang suami, "terserah."

Somi sedang diposisi bersandar ke dada Haechan. Ia duduk tepat ditengah tengah kaki suaminya itu dengan memegang sebungkus keripik ditangannya.

"Romance?"

Somi menggeleng, "too cheesy."

"Komedi?"

"Lagi gak mood ketawa."

Haechan memutar otaknya, "horor deh horor."

Somi mendelik kesal lalu menepuk kencang paha Haechan, "Kamu mau aku kaget terus gak sengaja ngelahirin baby sun disini!?"

"Thriller aja?"

"Gamau, manusia lebih serem dari hantu. Pada jahat jahat."

Haechan mengusap pelan perut buncit somi, "yaudah deh, kamu yang nentuin. Kamu mau nonton apa?"

"Ya terserah aja."

Haechan mengelus dadanya. Sabar, ini cobaan.

"The notebook aja ya?"

Somi menggeleng, "Flipped aja."

Haechan memutar kepala somi mengarah padanya lalu menggigit gemas pipi berisi istrinya itu.

"Kenapa gak dari tadi sih??"

Somi terkekeh, "ya pengen aja."

Haechan melepas gigitannya lalu menggantikannya dengan kecupan kecupan ringan. Tangannya terulur mengambil remote control TV dan memutar film yang diinginkan oleh sang istri.

"Chan, ambilin aku minum dulu."

Haechan mengangguk lalu memindahkan Somi dengan mengangkat istrinya itu untuk duduk diatas sofa tempatnya tadi bersandar.

"Mau minum apa?"

"Ter--"

"--rumah kita gak nyediain minuman terserah." Potong Haechan cepat.

Somi kembali terkekeh lalu berpikir sejenak, "mau milkshake oreo aja deh. Kamu bisa bikinnya ga?"

Haechan menggaruk rambutnya, "susu campur oreo tambahin es doang kan?" Tanyanya ragu.

Somi mengangguk, "tapi jangan kebanyakan esnya, susunya juga jangan kental banget, oreonya juga harus pas."

Haechan lantas menyodorkan tangan ke arah Somi, "ayo."

"Kemana?"

"Kamu aja yang bikin sendiri tapi kuanter sama ku tungguin di dapur. Gimana?"

Somi tersenyum tipis lalu menyambuy uluran tangan Haechan, "kamu mau juga gak?"

"Aku lagi diet."

Somi menghentikan langkahnya lalu menatap protes sang suami, "kamu ngapain diet segala?"

Haechan menarik tangab Somi yang masih menggenggam tangannya lalu mengarahkannya ke perut, "pegang, emang kamu gak kangen sama peeut kotak kotak aku?"

Somi mencubit pelan perut Haechan, "gak usah ngide ya! Lagian aku gamau ya anak aku ntar kalo tiduran diatas kamu rasanya kaya tiduran diatas papan cucian."

As sweet as Us [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang