9.

8.6K 1.2K 64
                                    

Ayo menikah dan menghabiskan sepanjang usia kita saling menyalahkan satu sama lain namun tetap dalam posisi berpelukan.

----------As Sweet As Us---------

Haechan menatap geli sang istri yang terus menggerutu kesal dari detik ia membuka mata. Iya, Haechan udah nikah sama si Somi dua hari yang lalu. Dihari yang sama juga langsung dilanjutkan dengan  resepsi outdoor di tepi pantai.

Pernikahan Somi dan Haechan gak sederhana-sederhana amat, ya walaupun gak semewah pernikahan abangnya Haechan sih. Tapi budget yang dikeluarin lumayan juga, kurang lebih cukuplah untuk naik haji satu kampung.

Nah, balik lagi ke masalah Somi yang baru buka mata udah misuh-misuh. Biasa pengantin baru, tegangan tinggi sepanjang malem. Jadi wajar dong Somi bangun-bangun badannya pada sakit semua. Dan siapa lagi yang bisa disalahin selain suaminya?

Haechan yang udah ngebersihin diri pagi-pagi, udah mandi dan udah wangi. Berbanding terbalik dengan sang istri yang masih menggerutu dikasur dengan penampilan acak-acakan. Ia berjalan mendekati sang istri dengan segelas air ditangannya.

"Minum dulu yang"

Somi menatap sinis Haechan, namun tangannya tetap meraih gelas itu dan meneguk airnya hingga habis.

"Chan mau mandi"

"Ya mandilah" ujar Haechan santai. Ia bahkan sudah mengalihkan pandangannya ke Televisi.

Somi mendengus kesal, ini suaminya gak peka banget kalo dia gabisa jalan.

"Chan..."

Haechan melirik kearah somi dengan ujung matanya, "apa yang?"

"...gabisa jalan" Ujar somi lalu menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah kepalang merah, "--sakit"

Haechan terkekeh pelan lalu meletakkan remote televisi yang tadinya ia pegang ke nakas. Ia berjalan mengitari sisi ranjang lalu dengan hati-hati mengangkat Somi menuju kamar mandi.

"Air hangatnya udah ku siapin, ntar kalo udah selesai panggil aja"

Haechan lalu mencium kening Somi pelan. Dan saat itu pula, disaksikan oleh keran air dan bebek-bebekan kuningnya Haechan, seorang Somi ambyarr.

"Aduh aduh itu muka udah merah banget" goda Haechan

"Ih sana keluaarr"

Haechan tertawa lalu mengusak pelan rambut Somi, "jangan lama-lama"

Somi mencebikkan bibirnya, "iya-iya bawel ah kamu"

Aduh.

Tentram damai sejahtera hati Haechan dengar Somi nyebut "kamu". Akhirnya berasa punya pendamping hidup.

Haechan lalu berjalan meninggalkan kamar mandi dan memilih untuk membersihkan ranjangnya. Ia melepas alas kasur yang semalam ia gunakan dan menggantikannya dengan yang baru. Lalu memasukkan semua pakaian kotornya dan alas kasur itu ke keranjang laundry.

Iya, mau di laundry aja. Percuma gaji gede kalo masih nyuci sendiri.

Ia lalu memilih untuk berbaring di kasur dan memainkan ponselnya. Membalas beberapa ucapan selamat dari teman-temannya. Dan meminta maaf kepada barisan para mantan:(

As sweet as Us [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang